"Damn it"
Yoongi yang baru saja turun dari atas setelah menidurkan Junho mendengar Yoona mengumpat. Dilihatnya Yoona sedang menggambar di ruang tengah ditemani Bokshil yang hampir tertidur di sofa.
"Ada apa, Yoona?"
"Tidak. Tidak ada"
"Apa itu tugas sekolah untuk besok?"
"Bukan. Aku hanya menggambar iseng saja. Aku belum mengantuk"
Yoongi berjalan mendekati Yoona. Ia lalu duduk di samping Yoona dan memperhatikan hasil gambaran Yoona.
"Gambarmu bagus"
"Tidak. Aku tidak bisa membuat pohonnya terlihat nyata"
"Boleh aku mencobanya?"
"Silahkan. Lagi pula ini sudah kacau"
Yoongi mengambil kuas yang dipegang Yoona. Ia menekan-nekan kuas tersebut agar menjadi datar.
"Coba kita lihat. Aku akan sedikit meratakan kuasnya. Ini hanya masalah teknik"
Setelah berhasil membuat kuas menjadi rata, Yoongi mengetuk-ngetukkan kuas tersebut ke pasta cat air. Ia coba mengaplikasikannya ke gambar pohon milik Yoona setelahnya.
"Cool. Where did you learn that?". Yoona tampak terpukau dengan hasil karya Yoongi.
"I took an art class when I was in university. Kenapa kau tak mencobanya?". Yoongi menyerahkan kembali kuas itu pada Yoona. Yoona melakukan hal yang sama seperti yang sudah dicontohkan Yoongi.
"Thanks". Yoona tersenyum kecil pada Yoongi. Tak disangkanya Yoongi bisa menggambar dan mengajarinya.
"You're welcome"
Yoongi beranjak meninggalkan Yoona yang masih ingin melanjutkan menggambar.
Namun malam itu saat lewat tengah malam, Yoongi dikagetkan dengan suara teriakan Junho dari monitor di meja. Segera ia berlari menuju kamar Junho.
"Mommy mommy. Please don't go. Mommy"
Dilihatnya Junho tengah menangis tersedu-sedu saat lampu kamar ia nyalakan. Sepertinya Junho sedang bermimpi.
"Junho...Junho. Kim Junho". Yoongi menggoyang-goyangkan tubuh Junho. Tak lama kemudian, Junho membuka matanya dan langsung memeluk Yoongi dengan masih tersedu.
"Kau mimpi buruk, Junho?"
"Aku..hiks..hiks..aku mimpi mommyku"
"Ada apa? Junho kenapa?". Yoona tiba-tiba muncul di ambang pintu. Ia pasti mendengar tangisan Junho.
"Junho bermimpi bertemu ibu kalian, Yoona"
"Tolong jangan tinggalkan aku. Aku ingin mommy tetap di sini bersamaku". Junho mendekap Yoongi erat. Yoona yang melihat itu tak kuasa menahan kesedihannya. Ia memilih pergi untuk kembali ke kamarnya.
"Yoona. Yoona"
Panggilan Yoongi tak ada gunanya. Yoona tetap tak kembali.
"Please don't go, mommy. Stay with me and noona here"
"I...I'm not going anywhere, Junho. Don't worry"
Sore ini Yoongi harus menjemput Yoona di tempat kursus musik. Dua kali dalam seminggu Yoona ada jadwal kursus. Sudah sepuluh menit ia menunggu tapi Yoona belum juga terlihat keluar dari pintu. Tak biasanya ia menunggu selama ini. Yoongi pun memutuskan untuk turun dan mengecek ke dalam.
Di dalam, terlihat tinggal beberapa anak saja yang masih menunggu untuk dijemput di ruang tunggu. Yoongi tak menemukan Yoona di sana. Saat itu seorang guru terlihat baru saja keluar meninggalkan ruangan.
"Maaf, apa Yoona belum selesai?"
"Yoona? Kim Yoona?"
"Ya, benar"
"Yoona tidak hadir hari ini"
Yoongi tentu saja kaget. Tadi siang ia sendiri yang mengantar Yoona ke tempat ini sepulang sekolah. Mana mungkin Yoona tak hadir.
"Tidak mungkin. Aku sendiri yang mengantarnya tadi. Aku melihatnya masuk ke dalam"
"Tapi dia tidak hadir hari ini. Aku tak melihatnya hadir di ruang kelas"
Yoongi tak terima. Ia memaksa untuk mengecek rekaman cctv. Yoona terlihat masuk setelah turun dari mobil. Tapi setelah mobil Yoongi pergi, Yoona kembali keluar gedung. Yoona hanya diam di belakang pintu masuk. Ia tidak masuk hingga ke ruang kelasnya.
Yoongi panik luar biasa. Yoona terlihat berjalan ke arah halte. Namun cctv gedung tak bisa menangkap lagi sosok Yoona. Yoongi meninggalkan ruangan itu tanpa sempat mengucapkan terima kasih. Pikirannya kalut. Ia tak tahu harus ke mana mencari Yoona. Namun ponselnya tiba-tiba bergetar. Ada nomor asing yang menghubunginya.
"Halo"
Tak ada suara dari seberang sana.
"Halo. Siapa ini?"
"Yoongi. Bisa kau jemput aku di The Hill?"
Yoona
Gadis kecil itu turun dari taksi. Ia masuk ke dalam sebuah gedung di area pemakaman. Ia menuju suatu tempat untuk mengenang orang tersayang yang lebih dulu pergi meninggalkan dunia ini.
Kakinya menyusuri lorong panjang. Ia sempat berhenti untuk melihat anak perempuan seusianya yang tengah menangis di salah satu ruangan. Anak tersebut membawa sebuah buket bunga di tangannya. Ia mendengar anak tersebut berulang kali memangggil ibu di depan sebuah foto.
Tak kuat melihat anak yang menangis tadi, Yoona kembali berjalan menuju tempat yang ingin ia tuju. Ia berbelok ke sebuah ruangan di sisi kanan. Ia berdiri di depan dua foto yang sudah lama tak dilihatnya. Foto kedua orang tuanya. Ia terduduk di kursi panjang dan tak dapat mengendalikan tangisnya.
"Mommy...daddy...Yoona rindu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Step"mom" [TAEGI]
FanfictionCerita pendek tentang Taehyung yang ingin mengenalkan seseorang yang dicintainya kepada anak-anaknya. Boy x Boy Jangan dibaca jika tak suka dengan genre seperti ini