Enam

405 30 1
                                    

"Aku akan masukkan serpihan kadal". Junho menuangkan cokelat bubuk ke dalam blender.

"Lalu aku tambahkan racun katak hutan". Junho menuangkan susu ke dalam blender. Yoona yang sedang menggambar di meja makan hanya geleng-geleng kepala mendengar ocehan sang adik.

"Sedikit bubuk laba-laba dan terakhir aku masukkan mata alien". Junho menambahkan beberapa marshmallow ke dalam blender. Ia menyalakan blender tersebut tanpa menutupnya lebih dulu. Sontak milkshake cokelat itu berhamburan.

"Woah awesome!"

Junho menuang susu cokelat tersebut ke dalam gelas. Ia memberikannya pada sang kakak. "Ini ramuan racun buatanku. Kau akan tertidur selama seribu tahun lamanya setelah minum ini. Cobalah"

"Tidak. Terima kasih. Lebih baik kau saja yang minum supaya kau tidur seriiibu tahun lamanya daripada kau akan kena omel Yoongi karena sudah membuat kekacauan. Singkirkan. Ini mengotori gambarku". Yoona mendorong gelas tersebut menjauh dari atas kertas gambar miliknya.

"Astaga. Kenapa berantakan seperti ini?". Yoongi tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Aku baru saja membuat ramuan ajaib, Yoongi"

"Jadi kau penyihir yang membuat kekacauan ini? Sekarang pergi tidur. Aku akan membereskan ini"

Mereka berdua beranjak. Namun Junho tetap tinggal. Ia kembali menuju dapur. "Aku akan membantu membereskan ini"

Junho memanggil robot pembersih. Dua unit robot segera meluncur menuju dapur untuk membersihkan serpihan bubuk cokelat dan susu yang tercecer di lantai.

"Kau bisa tidur, Junho. Aku akan membersihkannya". Junho belum juga beranjak naik ke kamarnya di atas. Ia sibuk mengelap tumpahan susu cokelat di meja.

"Nope. Aku yang membuat kekacauan ini. Jadi aku juga yang harus membersihkannya. Lagi pula kau masih punya tugas untuk membacakan dongeng untukku setelah ini"

"Baiklah, yang mulia. Aku akan membacakan dongeng untuk anda setelah ini"

Mereka berdua tergelak.

Selesai dengan urusan di dapur, mereka berdua beranjak ke kamar Junho. Junho memilih buku cerita tentang suku Indian malam ini. Mereka berdua berbaring di atas kasur. Yoongi mulai mendongeng untuk Junho.

"Kau melewatkan bagian sebelumnya, Yoongi"

"Tidak. Aku sudah membacanya Junho". Yoongi menguap.

"Kau melewatkannya. Kau harus membaca ulang". Junho tetap memaksa.

"Baiklah. Aku akan mengulanginya"

"Kau tidak ingin minum ramuan buatanku, Yoongi? Aku sudah susah payah membuatnya untukmu", ujar Junho merujuk pada chocolate milkshake di meja nakas.

Yoongi mendudukkan dirinya. Ia meletakkan buku yang dibacanya ke atas tubuh Junho. Junho ikut bangun lalu bersandar pada sandaran tempat tidur. Dilihatnya Yoongi meneguk minuman cokelat buatannya.

"Bagaimana? Enak tidak?"

Yoongi sempat memejamkan mata. Susu cokelat yang diminumnya terasa sangat asin. "Ya. Ini enak. Thanks"

Yoongi kembali merebahkan tubuhnya. Kini Junho yang membaca buku cerita tersebut. Hingga tak lama kemudian, dilihatnya Yoongi sudah memejamkan mata.

"Yoongi. Yoongi apa kau tidur?"

Tak ada jawaban. Junho beranjak dari tempat tidur. Ia berlari menuju kamar sang kakak.

Tokk tokk tokk

Step"mom" [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang