Tiga

457 36 0
                                    

"Ya. Bagus. Coba miring sedikit ke kanan sekarang. Tidak-tidak. Hanya tubuhmu saja. Kepalamu tetap diam seperti tadi"

Yoongi tengah sibuk mengarahkan seorang model. Ia sedang ada pemotretan dengan satu merk fashion ternama di studionya. Ia cukup sibuk hari ini.

"Yoongi...Yoongi your phone, baby"

Satu asisten laki-lakinya menyerahkan ponsel miliknya yang terus bergetar menurut sang asisten. Ia pun meraih ponsel itu dan menjawab panggilan telepon tanpa sempat melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo"

"Apa benar ini Min Yoongi? Wali murid dari Junho dan Yoona?"

Sempat terdiam beberapa detik, Yoongi memilih menyingkir sebentar dari kerumunan orang. "Ya. Anda siapa?"

"Aku dari pihak sekolah. Yoona dan Junho belum dijemput oleh ayahnya hingga sekarang. Aku juga harus segera pulang"

Dilihatnya jam di tangannya. Sudah jam lima sore lewat sepuluh menit. "Astaga. Baiklah. Aku akan segera menjemput mereka. Terima kasih"

"Woobin aku pergi dulu. Ada keperluan penting. Lanjutkan"

"Eh, Yoongi. Hey! Ini belum selesai!"

Teriakan dari sang asisten tak diindahkan. Yoongi menyambar tas miliknya dan berlari keluar studio menuju parkiran di lantai basement.

"Bisa-bisanya dia tak menjemput anak-anak sampai sesore ini. Awas kau Taehyung"

Pedal gas mobil ditekan dalam-dalam. Yoongi yang biasanya menyetir dengan santai dan selalu menaati rambu lalu lintas, kali ini menyetir seperti sedang syuting film tentang balap mobil. Dia terpaksa membuat gaduh jalanan dengan berulang kali menekan klakson agar pengendara di depannya lebih cepat mengendarai mobil mereka.

Sesampainya di sekolah, ia segera berlari untuk mencari dua anak kecil yang sudah hampir satu minggu ini tinggal serumah dengannya. Ia melihat mereka berdua terduduk lesu di bangku panjang di koridor sekolah.

"Yoona, Junho. Maafkan aku. Kalian tak-"

"Aku lapar". Junho mengangkat kepalanya. Wajahnya tampak lesu.

"Maafkan aku. Aku-"

"Apa kau wali murid mereka?". Seorang guru wanita keluar dari ruangan lalu menghampiri mereka.

"Ya. Aku wali mereka. Maafkan aku. Aku terlambat menjemput mereka. Terima kasih sudah menjaga mereka"

"Jangan diulangi lain kali. Kasihan mereka sudah menunggu lama sejak tadi. Junho, kau tak apa?"

"Mm. Aku lapar. Ayo kita pulang"

"Baiklah. Sekali lagi terima kasih"

Mereka pamit. Yoona jalan lebih dulu di depan. Junho yang sudah lemas terpaksa digendong oleh Yoongi.

"Maafkan aku Junho"

"Aku mengantuk. Aku lapar, mommy"

Yoongi kaget dibuatnya. Apa katanya? Mommy?

"Jadi kau lapar atau mengantuk?"

"Dua-duanya"

"Kita mampir ke restoran untuk makan ya kalau begitu"

Tak ada jawaban. Tampaknya Junho sudah tertidur digendongan Yoongi. Setiba di mobil, Yoongi menurunkan Junho dengan hati-hati di kursi belakang. Setelah memasang sabuk pengaman untuk Junho, segera ia menutup pintu dan beranjak ke kursi kemudi dan pergi mengantar mereka pulang.

"Kita mampir sebentar untuk makan ya, Yoona"

"Tidak perlu. Langsung pulang saja. Kasihan Junho"

"Maafkan aku, Yoona. Aku terlam-"

"Bukan salahmu. Daddy yang salah karena lupa menjemput"

"Dia pasti sangat sibuk"

"Daddy selalu sibuk. Terima kasih sudah menjemput kami"

"Tak masalah. Umm...tapi...tapi dari mana kau tahu nomor teleponku?"

"Daddy memberikan kartu namamu waktu itu. Kata daddy kalau ada apa-apa aku bisa meneleponmu"

"Ah, begitu"

Hening sesaat di antara mereka.

"Apa kau akan menikah dengan daddyku?", tanya Yoona tiba-tiba.

"Aku...aku belum tahu, Yoona. Memang kenapa?"

"Baru kali ini daddy membawa seseorang untuk tinggal dengan kami. Selama enam tahun ini daddy merawat kami dengan baik sendirian. Setelah orang tuaku meninggal"

"Yoona...maaf. Aku tak bermaksud..."

"Kau tahu kami berdua bukan anak kandung daddy?"

"Ya. Aku tahu. Taehyung sudah menceritakannya padaku"

"Ku mohon jangan ambil daddyku. Dia satu-satunya keluarga yang ku miliki"

"Apa maksudmu, Yoona?"

"Aku ingin tidur sebentar. Bangunkan aku kalau kita sudah sampai rumah"

Yoona mengalihkan pandangannya. Ia memejamkan mata dengan tangan yang bersedekap di depan dada.

Taehyung sudah menceritakan semuanya sejak pertama kali mereka berkencan. Yoona dan Junho adalah anak dari adik Taehyung. Adiknya meninggal enam tahun lalu dalam sebuah kecelakaan mobil bersama sang istri. Mereka meninggalkan Yoona yang saat itu masih berusia empat tahun dan Junho yang belum genap berusia satu tahun.

Taehyung memutuskan untuk mengasuh mereka berdua. Ia dibantu seorang pengasuh yang sudah mengasuh Yoona sejak Yoona bayi. Yoongi pun tak keberatan dengan status Taehyung. Ia tetap menerima Taehyung dan setia mendampingi Taehyung. Meski selama berpacaran, tak sekalipun Taehyung mengenalkannya secara langsung pada anak-anak.

"Apa kau ingin tambah lagi dagingnya, Yoona?", tanya Yoongi. Mereka bertiga sedang makan malam bersama.

"Nanti saja"

"Apa aku boleh tambah?", sahut Junho.

"Tentu saja"

Yoongi mengambilkan daging untuk Junho. Tak lupa ia menambahkan satu sendok kacang polong untuknya.

"Aa ah. Aku tak suka kacang polong, Yoongi"

"Habiskan, Junho. Itu sumber vitamin", sahut Yoona.

"Tapi ini tidak enak"

"Coba makan sedikit ya. Ini baik untuk tubuhmu, Junho". Yoongi dengan sabar menyuapkan sesendok nasi dengan beberapa kacang polong di atasnya. Meski cemberut, Junho tetap menerima suapan tersebut.

Tak lama terdengar suara derap langkah sepatu dari arah koridor. Itu Taehyung. Ia terlihat tergopoh menghampiri mereka bertiga di meja makan.

"Maafkan daddy. Tadi daddy lupa jemput kalian". Dipeluknya anak-anak tersebut bergantian.

"Kalau daddy sibuk seharusnya daddy bilang. Kita bisa naik taksi", ucap Yoona.

"Itu tak akan pernah terjadi, Yoona", balas Taehyung.

"Aku lapar dan mengantuk menunggu daddy. Untung saja bu Ahjoong memberiku roti tadi. Aku mau pingsan", sahut Junho dengan cemberut.

"Daddy benar-benar minta maaf. Daddy sibuk sekali tadi siang. Maafkan daddy, sayang"

"Untung saja noona punya nomor telepon Yoongi"

"Ah, ya. Terima kasih sudah menjemput anak-anak, Yoongi"

"Sama-sama. Lain kali kabari aku jika kau sibuk. Kasihan anak-anak tadi menunggu lama"

"Maafkan aku. Aku benar-benar lupa"

Taehyung kembali memeluk anak-anaknya bergantian. Ia merasa bersalah karena lupa menjemput mereka tadi siang.

Step"mom" [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang