Sembilan

430 31 0
                                    

Tak terasa, hampir empat bulan lamanya Yoongi tinggal bersama Taehyung dan anak-anak. Junho terlihat semakin dekat dengan Yoongi. Ia seperti lem yang akan selalu menempel ke mana pun Yoongi pergi. Junho juga sudah tak malu-malu menunjukkan sikap manjanya kepada Yoongi.

Taehyung dan kedua anaknya saat ini tengah menghabiskan waktu bertiga di kamar. Junho dan Yoona masing-masing berbaring di sebelah kanan dan kirinya.

"Yoongi benar-benar menyukai kucing, dad. Makin lama wajahnya juga mirip kucing"

"Hahaha. Apa kau mengatakan itu padanya, Junho?"

"Tentu saja tidak. Aku takut dia marah"

"Daddy lihat-lihat kau semakin akrab dengannya, Junho. Apa kau menyukai Yoongi?"

"Yoongi pintar memasak. Semua masakannya enak. Yoongi juga tak marah saat aku tak sengaja memanggilnya mommy. Dia keren. Noona juga mengatakan kalau Yoongi itu keren"

"Kapan aku mengatakan itu, Junho?", protes Yoona.

"Noona mengatakannya waktu itu. Noona bilang dia punya selera musik yang sama dengan noona. Noona senang saat Yoongi membantu noona menggambar. Noona memujinya keren"

"Aku tidak!"

"Sudah-sudah. Mungkin noona masih malu-malu mengatakan jika Yoongi itu keren", goda Taehyung.

"Apa daddy benar-benar akan menikah dengannya?", tanya Junho.

"Apa Junho dan Yoona keberatan jika daddy menikah dengannya?"

"Kalau nanti daddy menikah dengannya, aku harus memanggil dia apa?"

"Bukan kah kau sangat ingin memanggilnya mommy, Junho?"

"Apa aku boleh memanggilnya seperti itu, dad?"

"Kenapa tak kau tanyakan langsung padanya?"

"Aku takut"

"Takut kenapa? Memangnya dia akan menggigitmu?"

Di tengah pembicaraan, Yoongi tiba-tiba datang dengan Bokshil di gendongannya. Ia berdiri di ambang pintu.

"Kenapa kalian belum bersiap? Bukan kah Yoona ada pertandingan bola hari ini?"

"Kita bertiga sudah siap. Kita hanya mengisi waktu untuk mencurahkan isi hati sekarang", jawab Taehyung diikuti tawa kecil Junho.

"Aku akan berganti baju dulu, dad". Yoona pergi meninggalkan mereka menuju kamarnya.

Minggu ini adalah pekan olahraga di sekolah anak-anak. Dan hari ini Yoona ada jadwal pertandingan sepak bola wanita. Jika biasanya Taehyung datang sendiri, kali ini ia mengajak serta Yoongi.

Mereka bertiga datang untuk mendukung Yoona. Namun karena bosan, di tengah pertandingan Junho minta ijin untuk bermain dengan teman-temannya yang kebetulan ikut mengantar kakak mereka bertanding. Ia bermain di area bermain tak jauh dari lapangan outdoor tersebut. Perhatian Taehyung dan Yoongi kini jadi terpecah.

Junho terlihat bermain perang-perangan menggunakan pedang mainan dengan satu temannya di atas area seluncuran. Tempat tersebut cukup tinggi dari tanah. Mata Taehyung dan Yoongi selalu mengawasi. Takut jika Junho atau temannya jatuh.

Dan yang dikhawatirkan akhirnya terjadi. Junho jatuh dari atas sana. Taehyung dan Yoongi sontak berlari menghampirinya.

"Junho kau baik-baik saja?",tanya Taehyung.

"Ya"

"Apa ini sakit?",tanya Yoongi. Ia melihat luka terbuka di kaki sebelah kiri Junho.

"No"

"Kau bisa menggerakkan kakimu?",tanya Taehyung.

"Ya. Bisakah aku tetap datang ke pesta ulang tahun Kyungho besok?"

"Mungkin saja. Tapi sekarang kita butuh seseorang untuk memeriksa lukamu. Kita perlu ke rumah sakit, buddy", jawab Yoongi.

Mereka membawa Junho ke rumah sakit. Junho mendapatkan lima jahitan di kaki kirinya. Untungnya tidak ada tulang Junho yang patah. Ia telah dipindah ke ruang perawatan saat ini. Yoongi yang menemaninya. Sementara Taehyung harus kembali ke sekolah untuk menjemput Yoona.

"Kau sangat pemberani, Junho. Kau sendirian di dalam ruang operasi sana. Kau bahkan tak menangis",ujar Yoongi. Ia menyerahkan satu kotak susu untuk Junho.

"Tentu saja. Itu tidak begitu sakit, Yoongi. Lagi pula, aku ingin terlihat keren di depan teman-temanku"

"Aku sangat bangga padamu, Junho"

"Thanks. Tapi...boleh aku bertanya sesuatu, Yoongi?"

"Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Apa...apa aku boleh memanggilmu mommy? Daddy bilang aku harus menanyakannya sendiri padamu"

"Kau boleh memanggilku mommy, papa, appa. Apa pun itu, Junho"

"Jadi...boleh?"

"Ya. Boleh". Yoongi mengangguk.

"Bisa kah kau memelukku, Yoongi?"

"Tentu". Yoongi mendekat dan langsung memeluk Junho.

"Aku tak pernah tahu bagaimana ibuku, Yoongi. Tapi aku merasa nyaman denganmu"

"Oh, Junho..."

"Aku tak keberatan jika kau menikah dengan daddy. Tapi ku mohon jangan buang aku dan noona ke panti asuhan"

"Itu tak akan pernah terjadi, Junho. Aku dan Taehyung tak pernah punya pikiran itu. Kami pasti sangat bodoh jika melakukannya"

"Berjanjilah kau akan menyayangi kami, Yoongi"

"Aku janji. Aku akan menyayangimu, Yoona, dan Taehyung dalam waktu yang sangat lama"

Mereka menautkan jari kelingking mereka. Dan Junho kembali memeluk Yoongi erat. Ia tak membenci Yoongi sejak awal. Yoongi juga baik padanya. Ia tak pernah tahu bagaimana rasanya punya seorang ibu. Tapi saat melihat Yoongi, entah mengapa ia merasa nyaman. 

Step"mom" [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang