two

3.2K 235 3
                                    

Zifan masuk ke dalam kamarnya, langkahnya lunglai. Kaki kecilnya terus menghentak. Menangis kencang.

"Nennn!!!!"

"Nenn!!"

Yibo mendekati zifan, "mommy sedang mandi. Bersama paman Yibo dulu ya?" Bujuk Yibo merayu.

Menggeleng ribut tidak mau, zifan memukul kepala yibo, menendang brutal Yibo. Bocah kecil itu semakin menjauhi Yibo, dan menangis kencang. Menggedor-gedor pintu kamar mandi agar segera dibukakan.

"Nenn!! Myy hiks nenn!" Tangis zifan meraung kencang.

Dok
Dok
Dok

Cklekk.

Pintu kamar mandi terbuka, Yibo mendongak, zifan merentangkan kedua tangannya. Pria itu perlahan bangkit, xiao Zhan memakai bathrobe. Membawa putranya keatas ranjang, "paman kenapa terdiam disitu? Kemarilah. Seperti patung saja disitu"

Yibo mendekati mereka dengan langkah kaku, duduk di tepi ranjang. Xiao Zhan mengeluarkan buah dadanya, memasukkan puting itu kedalam mulut zifan. Zifan menghisap rakus, mendusel didada ibunya. Buah dada xiao Zhan terbilang cukup besar. Yibo sampai menelan ludah beberapa kali.

Pria itu memperhatikan mereka berdua. Xiao Zhan mengambil ponselnya. "Paman."

"I-iya?"

"Paman kenapa? Tidurlah disini. Ini sudah malam, jangan duduk disitu."

"Tidak apa?"

"Memangnya kenapa?" Tanya xiao Zhan tak paham.

Yibo menggeleng, dia menidurkan tubuhnya disamping zifan, zifan sudah tidur. Buah dada xiao Zhan terlihat, xiao Zhan masih memainkan ponselnya. Tidak ada yang diketik, dia sedang menonton tayangan kartun putranya. Yibo memperhatikan xiao Zhan.

"Zhan"

"Iya paman?"

"Pakai bajumu, kau bisa masuk angin."

Xiao Zhan menggeleng, dia tersenyum "paman tenang saja, agar lebih enak. Zifan akan menyusu lagi nanti, paman kenapa? Wajah paman terlihat lesu"

"Tidak apa"

"Paman jangan berbohong."

"Tidak Zhan"

"Serius?"

"Serius. Ingin berjalan-jalan?"

"Kemana?"

"Besok"

"Ya kemana?"

"Kemana saja, membeli bahan makanan" jawab Yibo.

Terdiam dan mengangguk mengiyakan, xiao Zhan terkekeh tangan kecil itu meremas buah dadanya yang sebelah kanan. Yibo memalingkan wajahnya, bola matanya menatap kearah lain agar tidak melihat dada xiao Zhan yang menggiurkan.

Penisnya terasa sesak didalam sana. "Baiklah. Asal paman yang bayar"

"Iya, sekalian mampir ke mall"

"Oke. Paman tidurlah ini sudah malam" kata xiao Zhan mengusap kepada putranya.

"Kau juga, jangan bermain ponsel"

"Aku sedang menonton. Paman tidur saja disini, tidurlah paman. Aku menonton sebentar, nanti menyusul"

"Baiklah, jangan terlalu lama. Matamu bisa sakit nanti"

"Iyaa." Xiao Zhan kembali menonton. Zifan mengubah posisinya menjadi terlentang tapi wajahnya tetap diposisi semula. Yibo memejamkan mata dengan menahan gejolak ingin di puaskan.

Incident (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang