ten

2.6K 160 3
                                    

Pukul 23.20

Yibo tidak bisa tidur, sudah berganti posisi beberapa kali tetap saja tidak bisa,pikirannya menuju kepada xiao Zhan, terus memikirkan pria cantik itu tanpa henti setiap harinya. Wajahnya yang merona terlintas diatas kepala Yibo, menghela nafas gusar. Yibo beranjak, membuka celananya menyisakan boxer ketat yang ia pakai hingga penisnya tercetak jelas. Begitu besar  tengah menegang dan keras, begitu panas didalam sana

Yibo berlari keluar mencari xiao Zhan, masuk kedalam kamar di sebelahnya. "Sayang" panggil yibo parau.

"Hm?"

"Belum tidur?"

"Belum, kenapa kesini? Tidur sana besok kau harus bekerja." Melanjutkan acara menontonnya, Yibo duduk disamping xiao Zhan, zifan sudah terlelap tidur menyamping membelakangi mereka. Xiao Zhan memakai lingerie bewarna putih, pria cantik itu masih asik menonton.

"Libur.. ingin bersamamu."

"Yasudah tidur, besok lagi saja."

"Kau kenapa?"
Aneh, Yibo merasa tingkah xiao Zhan menjadi cuek.

"Siapa?"

"Kau." Tunjuk nya kepada xiao Zhan, pria manis itu mengeryitkan dahinya. Memangnya kenapa dengannya?

"Memangnya aku kenapa?" Balik tanya xiao Zhan kebingungan.

"Tingkahmu aneh. Cuek kepadaku." Beritahu Yibo lirih, mengerucutkan bibirnya.

Xiao Zhan terkekeh, membawa pria itu berbaring. Mematikan tv nya lebih dulu, xiao Zhan memeluk Yibo. "Kata siapa? Aku sedang tidak mood, tidurlah aku sudah memelukmu."

"Benarkah?"

"Iya tidak percayaan sekali."

"Mn" Yibo membalas pelukan xiao Zhan, memejamkan matanya. Keduanya sama-sama terlelap, xiao Zhan mengusap kepala Yibo lembut. Agar singa manja tidak marah kepadanya.

-

xiao Zhan terbangun. Menggeliat, mencari keberadaan zifan. Tuh kan lagi-lagi zifan menghilang dari atas kasur, ada berada dibawah kasur. Xiao Zhan menghela nafas panjang, melepaskan pelukan Yibo terlebih dahulu yang semakin mengerat.

"Nghh sayang" rengek Yibo tak mau di lepaskan, semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku ambil zifan dulu, tunggu sebentar, tidur lagi" ucapnya lembut, mengusap kepala Yibo.

Yibo cemberut, melepaskan pelukannya, dia melirik jam masih pukul 03.30 matanya tetap terbuka menunggu xiao Zhan tiduran lagi disampingnya. Dia tidak bisa tidur tanpa memeluk pria cantik itu.

Dengan sekali angkat xiao Zhan menggendong putranya, zifan menggeliat tidak nyaman. Memukul dada ibunya pelan tapi matanya tetap terpejam erat. Zifan tiduran disamping xiao Zhan, pria manis itu berada di tengah-tengah, Yibo menyangga tubuhnya.

Ingin melihat apa yang di lakukan xiao Zhan, zifan menangis pelan meminta susu, kedua tangannya terus bergerak meremas atas dada xiao Zhan, tangan kecilnya tidak berhenti bergerak, xiao Zhan mengeluarkan satu buah dadanya, menarik zifan semakin mendekat, zifan menggeleng ribut saat tubuhnya di tarik.

"Hiks nen."

"Iya sini atuh jangan berjauhan seperti itu, mommy di sini loh." Zifan mengerjapkan matanya, semakin maju kedepan mendekati sang mama.

Wajahnya tertekuk dan sayu, tangan xiao Zhan memegang buah dada nya, mendekatkan puting susunya kedepan mulut zifan, mulut kecil itu menghisap. Kakinya bergerak tidak nyaman. Zifan menuntun tangan xiao Zhan untuk mengusapkan kakinya.

Dengan senang hati xiao Zhan memberikan usapan lembut untuk zifan, membiarkan zifan menyusu sepuasnya. Sampai benar-benar terlelap, hal itu tidak luput dari pandangan seorang Wang Yibo.

Incident (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang