six

2.7K 179 3
                                    

"paman, bawa ke tepi ya?" Pinta xiao Zhan memelas. Tidak kuat, kakinya terus melingkar. Zifan  sudah berjingkrak-jingkrak sendiri di tepi sana sambil bermain dengan bebek-bebek nya. Tidak tenggelam, karena memakai pengaman

Yibo membawa tubuh itu ke tepi, saat di dudukkan disana. Kaki xiao Zhan tiba-tiba keram, meremas pundak yibo, meringis merasakan sakit bukan main. Wajahnya memerah menahan tangisnya. Yibo mengusap pipi xiao Zhan. "Ssstt maafkan aku, dimana yang sakit?"

"Salah paman. Kakiku keram. Sudahlah aku disini saja, paman bermain saja dengan zifan. Aku tunggu disini"

"Pakai ini"

"Apa itu?"

"Sebentar." Yibo naik keatas, penisnya terlihat lebih jelas dari sebelumnya.

Wajah xiao Zhan merona malu, tidak kuat jika di suguhkan pemandangan dari penis Yibo yang semakin menjadi-jadi besarnya. Yibo merunduk, tersenyum evil, mengambil ban renang, "naik disini"

"Ini aman?"

"Aman sayang, pakai ini juga agar tidak tenggelam."

"Hihh paman ini" geram xiao Zhan tetap memakainya. Wajahnya cemberut, Yibo mendudukkan xiao Zhan di tengah-tengah ban renang agar tidak terjatuh, xiao Zhan duduk anteng diatasnya, zifan berjingkrak ingin naik juga keatas sana bersama xiao Zhan.

"Hahaha kasian putra mommy, yeyy paman Yibo bawa aku kesitu"

"Siap sayang"

"Wleee zifan di tinggal haha" tawa xiao Zhan mengejek.

Zifan cemberut, menangis meminta bersama ibunya. Mereka berdua tertawa gemas, Yibo menggendong zifan membawanya naik keatas ban renang xiao Zhan, Yibo ikut naik diatasnya. Zifan bermain bebek-bebek nya. Duduk lagi di bebek miliknya, Yibo dan xiao Zhan memperhatikan putra mereka.

Zifan sendirian di ban bebeknya sendiri. Kedua manusia itu saling memandang satu sama lain, darahnya berdesir, hatinya berdegup kencang. Xiao Zhan memalingkan wajahnya yang memanas. Tidak kuat jika harus bertatapan berlama-lama dengan yibo.

Yibo tersenyum, mengusap punggung itu, membawanya mendekat kepadanya. Xiao Zhan memegang tangan Yibo, lagi dan lagi mataya tidak sengaja melihat kearah selatan milik Yibo, penis pria itu tertidur tapi menyeplak besar.  Menelan ludahnya kasar.

"Kenapa melihatnya? Kau menyukainya? Ingin memegangnya hm?"

"Kyaaa mesum!!"

"Paman cabul." Teriak xiao Zhan memukul Yibo brutal.

Si pelaku tertawa nista. Menahan kedua tangan xiao Zhan, "Zhan"

"K-kenapa?"

"Menikah yu" ajak Yibo.

Xiao Zhan mendengus, mencubit pinggang Yibo agar segera sadar dari haluannya. "Menikah matamu tuan Wang yibo yang terhormat. Tidak ada menikah. Cari kekasih sana, paman semakin sengklek saja akhir-akhir ini"

"Kau tidak mau?"

"Tidak tau, paman itu pamanku. Berhentilah mengatakan yang tidak pasti." Geram xiao Zhan mendelik.

Yibo mendekatkan wajahnya. "Kau yakin hm?"

"Kyaaaa paman" xiao Zhan menahan  wajah Yibo yang terlalu dekat dengannya, Yibo terkekeh. Mencium leher jenjang itu gemas. Menggigit kecil.

Xiao Zhan melenguh, menahan kepala Yibo agar tidak terlalu dekat dengannya. Wajahnya cemberut dan memerah, xiao Zhan menjitak kepala Yibo agar segera sadar dari lamunannya.

"Paman dengar ya, kalau paman ngebet nikah. Nikah saja dengan pilihan paman, wanita yang paman sukai. Jangan aku, aku mana bisa. Aku keponakan mu jika paman tidak lupa."

Incident (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang