2. Trio Choi

339 52 10
                                    







Soobin memandangi pemuda cantik yang ia bawa ke rumah.

"Jangan diliatin terus kak, takut berubah wujud hehe."
Seru beomgyu sambil meletakkan baskom berisi air hangat dan kompresan pada nakas samping ranjang.

Soobin hanya mendengus dan mencelupkan handuk kecil ke air hangat serta memerasnya untuk di tempelkan pada dahi yeonjun yang panas.

"Kakak ini cantik sekali deh, pengin gyu ajak nikah."
Lontar beomgyu sambil tersenyum, tangan kecilnya mengusap-usap tangan si pemuda cantik yang terasa dingin untuk menghangatkannya.

"Heh, masih kecil ngomongnya.
Awas aja ku bilangin ke ibu."
Ancam soobin pada sang adik. Tapi beomgyu biasa saja, tidak takut sama sekali dengan ancaman kakaknya. Kecuali saat soobin mengancam keuangannya, beomgyu jelas akan marah.

"Kak soobin aja yang terlalu polos, udah tua masih single. Jadi bujang lapuk ntar."

"Heh, Hati-hati kalo ngomong, balik ke kamu ntar doanya."

Beomgyu hanya mengedikkan bahunya acuh dan berbalik menuju lemari untuk mengambil selimut bersih.
"Kakak cantik ganti selimut baru, soalnya selimut ini udah kak soobin ilerin, kasian bau."
Ucapnya sambil mengganti pelan selimut yang menutupi yeonjun. Tidak lupa untuk meledek sang kakak dengan menjulurkan lidahnya, mengolok.

"Sembarangan kalo ngomong.
Kamu juga masih suka ngompol kan, ngaku aja. Udah gede masih ngompol, udah kelas 2 JHS lho padahal."
Ejeknya tak kalah sengit. Keduanya memang jarang akur, sering debat dan menciptakan sesuatu untuk menjadi masalah.

"Kapan coba? jangan ngarang deh kak."

























***

Yeonjun melenguh dan terbangun, menyentuh handuk yang menempel pada dahinya. Merasa bingung saat menatap ke sekeliling, ini jelas bukan kamarnya. Mendadak ia merasa takut, mencoba mengingat apa yang terjadi padanya terakhir kali.
Kemarin ia akan menyebrang jalan dan tiba-tiba semuanya berubah gelap, setelahnya tidak ada yang ia ingat. Kepalanya sangat pusing dan ia merasa sangat kedinginan saat ini.



Cklek...
"Oh, kakak cantik sudah bangun?"
Tanya beomgyu. Ia baru saja selesai mandi dan hanya memakai handuk sebatas pinggang hingga paha, selainnya ia biarkan terbuka, tidak malu sama sekali pada yeonjun. Lagipula ia masih kecil.
Beomgyu malah mendekat dan dengan berani menyentuh dahi yeonjun untuk mengecek demamnya.

"Kakak masih demam, dahi kakak masih panas."
Ucap beomgyu sambil mengambil handuk, berniat mengompresnya kembali. Tapi yeonjun menahannya.

"Eh, tidak usah. Aku sudah tidak papa, kan tanganmu dingin habis mandi."

"Benarkah?"

"Hu um."

"Apa ini rumahmu?"

"Iya, ini rumah orangtuaku sebenarnya si, aku belum punya rumah. Tapi kalo kakak cantik mau menikah denganku, nanti aku usaha buat bangun rumah tangga dengan kakak hehe."
Jawabnya seolah tidak ada beban.

"Kakak sudah tua lho."

"Emang kakak umur berapa? tapi kakak keliatan lebih imut dari gyu.
Ish, kita belum kenalan tau kak. Nama kakak cantik ini siapa ya?"
Tanya beomgyu penasaran. Sebenarnya ia sudah tahu nama kakak cantik dihadapannya ini, tentu saja karena membaca krim yang tertulis diatas kue red velvet kemarin.

My Cute Boyfriend||Soobjun|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang