4. The Most BlackCard

288 38 8
                                    









Soobin benar-benar memesan banyak masakan, yeonjun sampai meneguk ludah berkali-kali saat para pelayan terus menghidangkan banyak masakan mewah dan dessert manis beraneka macam, apa soobin mengiranya rakus terhadap makanan karena melihat pipinya yang gembul.

Membahas pipinya yang gembul membuatnya kembali insecure, teringat dengan masa SHS dulu, ia sering menjadi bahan kegemasan tangan-tangan jahil. Yeonjun bahkan sering pulang dengan keadaan pipinya yang tidak baik-baik saja, memerah, iritasi bahkan sampai lecet karena sering menjadi objek cubitan. Tidak heran jika ia mempunyai trauma tersendiri akibat hal itu.

Memakai masker ke sekolah dan bahkan melakukan diet ekstrem untuk mengecilkan pipi gembulnya. Tapi anehnya bukan pipinya yang mengecil malah badannya yang semakin mengurus dan ringkih, ia sampai di kira akan sekarat oleh ibunya.

Kena marah habis-habisan sambil meringis kesakitan menikmati rasa sakit perutnya yang menggerogot ganas. Tidak makan selama tiga hari saja ia sudah tepar, apalagi jika seminggu yeonjun diet dengan hanya minum air putih, mungkin nyawanya sudah melayang saat itu. Untungnya saja ibunya tau, jadi saat itu ibu yeonjun mendatangi sekolah dan memarahi anak-anak yang selalu memainkan pipi yeonjun.

Yeonjun rasanya malu sekali sampai ingin pindah sekolah saat mengetahui ibunya marah-marah pada teman-temannya di sekolah. Tapi anehnya teman-temannya tidak ada yang kesal padanya, mereka malah menaruh iba pada yeonjun dan tidak lagi mengganggu. Sering mengingatkan yeonjun untuk tidak telat makan lagi. Kekuatan ibunya benar-benar sangat dahsyat hingga meluluhkan hati teman-temannya yang kebal memainkan pipi.








"Kakak pesannya kebanyakan, ntar kalo ngga habis jangan suruh yeonjun buat ngabisin lho ya."
Peringatnya sambil menunjuk soobin menggunakan sumpit, imut sekali saat mulai melesakkan potongan sushi ke dalam mulut, bibirnya bergerak aktif saat mengunyah hingga perhatian soobin sepenuhnya teralihkan pada bibir kecil itu.

"Makan kak soobin, udah pesen banyak, mubadzir kalo ngga dimakan." Ujarnya menasehati, bahkan cara makannya terlihat seperti orang tidak makan beberapa hari, sangat lahap dan dalam sekejap satu potongan dessert ludes. Masakan restoran mewah memang menyajikan masakan dengan porsi kecil jadi sepertinya yeonjun akan mampu jika menghabiskan seluruhnya tanpa sisa selain alat makan.

Soobin sampai dibuat terkekeh melihatnya, mengusap rambut yeonjun yang sudah berganti warna menjadi pirang, terlihat berkali-kali lipat lebih imut jika disandingkan dengan para bayi. Mungkin yeonjun adalah seniornya para bayi karena wajah imutnya tidak terkalahkan.









"Kak soobin ih, biar aku yang bayar kak. Kan aku yang makan paling banyak."
Ujarnya sambil berusaha menghalangi soobin menggunakan tubuh kecilnya.
Hampir saja soobin berkata begini, kakak ngga mungkin nyuruh cewe buat ngeluarin duit, kan yang mencari nafkah yang cowo. Hampir saja ia bilang begitu, untung saja tidak kelepasan berucap, jika ia mengatakan hal seperti itu malah akan membuat yeonjun merasa harga dirinya direndahkan karena yeonjun juga cowo, tapi cowo cantik yang kecil menggemaskan untuk soobin.

Dengan mengerlingkan sebelah matanya membuat penjaga kasir restaurant itu paham dengan makna kode dari soobin barusan.
Yeonjun yang hendak membayar sampai melongo tidak percaya saat penjaga kasir dihadapannya menolak uang pembayarannya.

"Tidak papa kak, khusus untuk pasangan yang makan disini akan gratis, sedang ada promo hari ini."
Ujarnya meyakinkan yeonjun.
Tapi sebagai anak cerdas yeonjun malah memahami hal lain.

"Tapi kok tidak ada tulisan promo ya kak? Apa promonya mendadak?"
Tanyanya heran, sedari yeonjun masuk memang tidak ada tulisan sedang promo atau tidak ada pemberitahuan lebih dulu saat memesan makanan tadi.

My Cute Boyfriend||Soobjun|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang