Chapter 5

152 16 0
                                    

First memarkirkan mobil nya di depan salah satu bangunan. Terpampang jelas didepan bangunan itu tulisan NORTH NIGHT CAFE

"Bener disini?" Tanya Ohm sambil mengintip ke luar jendela mobil.

"Kayaknya iya deh." Kata First sambil mengecek HP nya, memastikan dia sudah berada di lokasi yang tepat.

Mereka bertiga pun turun dari mobil dan memasuki cafe tersebut.

Nampaknya cafe sedang ramai sore hari itu, ada beberapa antrian didepan sana. Dan terlihat sang bartender sedikit kewalahan.

"Selamat sore, boleh langsung masuk antiran aja ya." Kata sang bartender masih sempat menyambut tamu yang memasuki cafe nya.

"Bang yang kemarin telpon." First berkata tanpa bersuara. Dia memberi kode kepada sang bartender ketika mereka berkontak mata.

"Oke. Duduk dulu aja" Sang bartender menjawab.
Mereka pun mencari tempat duduk yang kosong.

First melihat ke sekeliling cafe. Sesuai dengan namanya, cafe itu bernuansa biru malam, juga ada sebuah mural di salah satu sisi dinding cafe dengan gambar Aurora yang cantik. Lantunan musik akustik menambah suasana nyaman di cafe itu.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya sang bartender sekaligus pemilik cafe itu menghampiri meja First setelah sudah tidak ada antrean pembeli di counter.

"Hallo. Sorry banget lama." Kata sang pemilik cafe sambil duduk di kursi yang kosong di meja First dan teman-temannya.

"Santai bang." Kesan pertama yang First lihat dari sang pemilik cafe adalah dia tentu lebih dewasa dari First. Dan sepertinya dia orang yang cukup friendly. First kira usia beliau 5 tahun lebih tua dari First.

"Mau bikin minum gak? Gue bikinin." Tanya sang pemilik cafe.

"Gampang lah bang." Kata Ohm.

"Oke kalo gitu." Katanya "Oh, kita belum kenalan. Gue Blue." Kata sang pemilik cafe yang bernama Blue mengulurkan tangannya.

"Gue First. Ini temen gue. Ohm Nanon." Kata First mengenalkan dirinya. Juga mengenalkan teman-temannya. First menerima jabatan tangan itu.

Ohm dan Nanon pun bergantian menjabat tangan Blue.

"Kita langsung aja kali bang, bener lagi butuh orang buat kerja?" Tanya First to the point.

"Kayak yang Lo liat, cafe gue lagi rame. Gue emang butuh orang buat bantuin gue." Kata Blue menjelaskan.

"Tapi gue cuma bisa kerja kalo gak ada kelas bang. Gimana?"

"Gak masalah. Masih tetep bisa bantu gue kok."

Mendengar hal itu tentu First sangat senang. First pun tidak bisa menghilangkan senyuman dari wajahnya. Blue yang melihat hal itu tentu ikut merasa senang, ia dapat membantu orang lain.

"Jadi kapan Lo bisa mulai kerja?" Tanya Blue.

First menengok kearah Ohm dan Nanon sebelum menjawab pertanyaan Blue.

"Gue harus anterin temen gue dulu kayaknya bang." Kata First. Dia merasa bertanggung jawab atas kedua sahabatnya itu. Sudah meminta mereka untuk mengantar dirinya mencari lokasi cafe, tentu dia juga harus mengantarkan mereka pulang.

"Hey,, gak perlu. Kita bisa pulang sendiri." Kata Ohm. "Iya gak yang?" Katanya lagi sambil merangkul bahu Nanon yang duduk di sebelahnya.

"Lo gak perlu mikirin kita. Santai." Kata Nanon menyetujui perkataan Ohm.

First tentu sangat berterimakasih kepada kedua sahabatnya itu. Mereka bisa sangat memahami First.

Tingg,, pintu cafe berbunyi tanda ada seseorang yang masuk.

House of Cards {First X Khaotung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang