Bab IV

16 4 0
                                    

Tatapan

Setelah arkana berkata seperti itu tidak sengaja lea menatap mata arkana sambil tersenyum simpul.
Tanpa mereka sadari bel pertandaa masuk sudah berbunyi dan mereka bergegas menghabiskan makanan mereka lalu berbondong-bondong menuju kelas masing-masing. Begitupula dengan arkana dan teman-temannya.

Karna sudah berganti jam saatnya mereka belajar mata pelajaran matematika peminatan yang di ajar langsung oleh pak Amri.

Ditengah penjelasan pak Amri arkana berkata "duh susah amat sih,mana gue nggak ngerti lagi pak ngomong apa.."
Galih menjawab "bener bangett,gue udah pusing nih liat coretan-coretan yang ada di papan tulis"

diantara mereka bertiga galang lah yang tidak terlalu banyak berbicara dia hanya tertawa kecil mendengar ucapan temannya.

Tengg tengggg tenggtenggg....

Bel pulang pun berbunyii,arkana dan kawan kawannya sangat bersemangatt untuk bersiap-siap kembali kerumah.

Namun disela-sela memasukkan
barang-barang tersebut tiba tiba
lea berkata "guys yang merasa jadwal piket kebersihannya hari ini tolong yah kalian membersihkan kelas agar besok jika ada yang terlambat tidak jadi masalah karna kelas telah bersih"

Galang pun menjawab "ohiya ya kan gue piket hari ini yaudah deh gue nyapu dulu,lo berdua tungguin gue ya,awas aja kalau sampe ninggalin gue"
"Okeii broo" celetuk arkana dan galih bersamaan

Tanpa mereka sadari lea tertawa kecil melihat tingkah mereka bertiga yang setiap harinya ada-ada saja tingkahnya.

Setelah selesai mebersihkan kelas geng
arkana pun bergegas pulang,tapi mereka tidak pulang kerumah melainkan nongkrong dulu dirumah galang.

Dan beberapa jam kemudian arkana dan galih pulang,karna mereka menaiki mobil yang sama jadi mereka berdua pulang bersama.

Luka Yang KurajutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang