Prat08 : Kehilangan peran Ayah

36 7 0
                                    

Happy reading guys♥️
Jangan lupa tekan tombol bintang♥️

-

Sesampainya di depan gerbang rumah Falisha, Falisha turun dan segera melepas helm full face tersebut. Namun ia sedikit kesusahan hingga tangan carden bergerak membantu membuka pengait helm tersebut.

"Begini caranya cantik." Goda carden.

Falisha mengakui bahwa ia tidak begitu paham cara membuka helm laki-laki. Carden menarik helm secara lembut dari kepala Falisha. Rambut gadis itu berantakan menutupi wajah cantiknya. Carden memandangi wajah Falisha begitu lekat dari atas. Ukuran tubuh mereka emang berbeda, lebih tinggi carden dan falisha hanya sebatas lehernya.

"Kenapa?" Falisha menyadari bahwa dirinya sedang ditatap oleh carden.

"Lo cantik." Jawab carden singkat tapi mampu membuat hati falisha tidak tenang.

Falisha bingung rasa apa nih?

Gak jelas ini cowok.

"Thanks." Falisha langsung membalikkan badannya.

"Tunggu! Aku gak diajak masuk?" Ucap carden mampu membuat Falisha menghentikan langkahnya.

"Mau ngapain." Cuek falisha.

"Mau ketemu mertua gue." Ucap carden dengan senyuman manis.

"Sorry, mama gue sibuk." Jawab Falisha singkat.

"Gimana sih lo lis, gue tamu masa gak diajak masuk minimal dikasi teh manis anget gitu apalagi buatan ibu mertua." Goda carden sambil memainkan alisnya.

"Falisha itu kamu kan sayang." Teriak seorang wanita paruh baya.

Ceklek

Suara pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang cantik dan tentu saja awet muda. Nalesha menatap wajah carden dari atas ke bawah sepertinya lelaki itu merupakan teman sekolah Falisha.

"Teman kamu Falisha?" Tanya nalesha.

Carden pun berjalan perlahan menghampiri nalesha. Lalu mencium punggung tangan nalesha.
"Halo Tante." Sapa carden dengan senyuman manis.

"Bukan ma, dia orang asing entah dari mana asalnya." Celetuk Falisha.

"Eh, kamu gak boleh gitu sayang sama teman kamu sendiri." Ucap nalesha.

"Nah, dengerin itu Lis kata mama kamu." Sambung carden.

"Nama kamu siapa?" Tanya nalesha pada carden.

"Carden Tante." Jawab carden sembari tersenyum manis.

" makasih ya carden, udah mau anterin falisha sampai ke rumah." Ucap nalesha tersenyum manis pada carden.

"Iya sama-sama Tante." jawab carden

"Jangan panggil Tante saya merasa tidak nyaman." Ucap nalesha.

"Terus saya harus panggil apa?" Tanya carden.

" panggil mama juga gapapa."

Degh

Hati carden merasa sesak campur bahagia. sudah hampir 8 tahun lamanya nama itu tidak bisa disebutkan kembali. Carden mati matian harus menahan rasa sedihnya di hadapan orang tua Falisha.

SNAP LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang