bab 3 [bertemu kembali]

57 8 0
                                    

Jangan lupa ulasannya yah sygqu😊💚

Typo bertebaran!!!
☆☆☆


Siara cuitan burung di taman terdengar saling bersautan. Membuat kelopak mata seorang gadis yang tengah duduk di kursi taman perlahan bergerak lalu terbuka sedetik kemudian.

Mata gadis itu berkedip berkali-kali guna menyesuaikan cahaya mentari pagi yang masuk melalui cela matanya yang terbuka. Saat pendangannya yang kabur menjadi jernih, gadis itu melihat ke sekelilingnya.

"Taman? Apa aku ketiduran di taman, lagi?"

Gadis itu memperbaiki posisi duduknya. Ia kemudian mengucek matanya untuk membersihkan kotoran mata.

Gadis itu adalah Aliza. Saat sedang menikmati suasana malam di taman kota, Aliza tanpa sadar tertidur. Ini bukan pertama kalinya, melainkan sudah yang kesekian kalinya dirinya tidur di taman tanpa memperdulikan akan ada bahaya yang akan menghampirinya.

Saat ia mengangkat tangan, Aliza merasakan sebuah kain merosot turun melalui lengan sampai ke pahanya. Refleks dirinya menunduk.

"Jas?"

"Nona, selamat pagi." Suara seorang pria terdengar dari arah belakangnya. Aliza segera berbalik guna mengetahui asal suara tersebut.

"Kau?!"

Arsen tersenyum hangat kepada Aliza yang terkejut saat menatapnya. "Perkenalkan, nama saya Arsen Adelva. Saya sekertaris dari Tuan Tristan." Ucapnya memperkenalkan diri.

Aliza mengerutkan kening, bingung. "Tuan Tristan? Maksudmu paman itu namanya Tristan?" tanya Aliza

Arsen yang tadinya tersenyum hangat membeku. 'Paman itu?!' Bosnya yang menjadi bahan rebutan para gadis di sebut paman oleh gadis itu. Paman? Oh astaga, Arsen rasanya ingin tertawa sekarang. Namun, ia menahan diri untuk tidak menyemburkan tawa dengan melipat kedua bibirnya ke dalam. Takut jika sampai di ketahui sang bos, gajinya akan di potong. Bisa berabe nanti.

"Ekhem. Iya, Nona, Aliza." balas Arsen setelah berdehem singkat.

Aliza mengangguk mengerti. "Lalu, kau sejak kapan berada di sini?" tanya Aliza lagi dengan menatap penuh selidik kepada Pria tersebut. Cukup aneh melihat pria itu tiba-tiba ada di sini.

"Sejak anda tertidur."

"Jadi ... kamu menjagaku semalaman?" tanya Aliza lagi menatap Arsen dengan pandangan tak percaya.

Sang empu hanya bisa mengangguk canggung. Pasti gadis itu menilainya aneh, Pikir Arsen.

"Berarti, kamu ngga tidur?!" Arsen kembali mengangguk sebagai jawaban.

Melihat itu, Aliza terdiam sampai tak bisa berkata-kata.
"Kamu ngga tidur semalaman, kok bisa? Emang ngga ngantuk?"

"I-itu. Saya sudah terbiasa jadi, tidak perlu khawatir." Bohong Arsen, sebenarnya ia sangat mengantuk dan ingin tidur kalau saja tidak sedang di awasi oleh Tristan.

Yah, Tristan mengawasinya dari dalam mobil yang terparkir di seberang jalan dekat dengan taman. Semalam, mereka lembur dan baru pulang setelah tengah malam. Ketika dalam perjalanan dan mobil mereka melewati taman kota, sang Bos segera menyuruhnya menghentikan mobil.

Begitu mobil terbuka, Tristan langsung turun kemudian berjalan ke arah taman tepat ke tempat Kursi taman berada. Dari jarak jauh, Arsen melihat seluet gadis duduk dengan posisi tangan memeluk kedua kaki yang di tekuk dan kepala menunduk hingga membuat rambutnya yang terurai menutupi sebagian wajah.

Taman kota di penuhi oleh beberapa lampu sehingga tidak terlalu gelap. Karna itu, walau dari jauh sekalipun, Arsen dapat melihat jelas.

Arsen terus memperhatikan geral gerik sang Bos yang saat itu sudah berhenti tepat di depan gadis itu. Tak lama setelah itu, Tristan perlahan membuka jaznya dan meninggalkan kameja putih dan dasi untuk menutupi tubuh gadis itu.

Baby Sitter Untuk RegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang