chapter 8

36 5 0
                                    

Selamat membaca-



Pagi kembali datang menyinari dunia---kini kami sudah berada di sebuah kapal pesiar mewah.

Kapal ini menawarkan Royal Suite Guest Suite Sun Deck dengan kolam renang, restoran pribadi, bar dek, hingga lounge. Area tersebut juga memiliki Ultimate Family Suite terbesar.

Fasilitas yang tersedia ada central park dan lingkungan Suite baru, ruang eksklusif untuk tamu suite, aquatheater, tempat hiburan live outdoor dengan platform menyelam setinggi 30 kaki, dan masih banyak lagi.

Aku tidak menyangka suami ku sekaya ini. Aku juga dari keluarga berkecukupan, tapi jika di banding dengan Erland---uang ku belum ada apa-apanya. Ya, aku hanya menikmati saja kemewahan yang di berikan suamiku. Aku sudah sempat bertanya apa tidak berlebihan jika harus menyewa sebuah kapal pesiar untuk wisata kami. Padahal kami bisa saja menyewa satu kapal feri sederhana---tapi Erland bilang dia memang sudah menyiapkan ini semua jauh-jauh hari.

Angin sepoi-sepoi terasa menyejukkan. Rambutku yang panjang berkibar di terpa lembutnya angin. Aku pun memejamkan mata menikmati sensasi sejuk ini, sembari menikmati pemandangan indah birunya lautan sepanjang mata memandang.

Sepasang tangan kekar terasa melingkar di perutku. Siapa lagi kalau bukan Erland yang kini memelukku dari belakang. Jangan lupakan dagunya yang ia biarkan bertopang di bahu kiri ku sampai terasa berat sebelah, tapi aku membiarkannya begitu saja.

Ternyata tidak butuh waktu lama untuk aku merasa nyaman bersama Erland. Pria itu memiliki cara tersendiri agar aku merasa nyaman saat bersamanya. Contohnya saja seperti saat kami sedang ngobrol berdua---tatapan mata nya hanya terfokus tepat di mataku.

Sejak awal mengenal, dia memang sudah begitu. Tidak seperti pria kebanyakan yang malah melirik ke sana ke mari, seperti memperhatikan tubuhku saat sedang berbincang yang malah membuat ku risih sendiri.

"Kamu nggak cape sayang?"

Awalnya aku sedikit geli saat Erland memanggil ku dengan embel-embel "sayang". Tapi aku tidak berani berkata begitu di depan wajahnya, aku takut dia tersinggung--jadi aku hanya diam.

"Nggak"

"Kamu nggak perlu khawatir, Nenek di sana udah ada dokter terbaik yang jagain. Terus juga ada mama yang sering ngajak ngobrol juga"

Erland mencium-cium leher dan telingaku gemas, membuatku merasa geli.

"Makasih ya" aku berterimakasih dengan tulus. Setidaknya ucapan Erland barusan sedikit membantu mengurasi rasa cemas dan khawatir ku terhadap nenek.

Setelah itu kami menikmati pemandangan laut bersama, hingga akhirnya kembali sampai di daratan.

Selain suka uang, aku juga suka makan. Rasanya kurang pas kalo kami tidak mencicipi berbagai macam makanan khas santorini ketika kami berada di sini.
Sebenarnya kami sudah mencicipi cukup banyak hidangan khas santorini yang di tersedia di hotel, tapi aku memang ingin jalan-jalan keluar.

Tentunya banyak restoran di santorini, jadi kami sedikit kesulitan memilih restoran mana yang akan kami kunjungi. Alhasil kami memilih restoran dengan pengunjung teramai, karena itu menandakan makanan di sana lezat.

Setelah memasuki restoran, kami di sambut restoran Yunani yang bersahaja, nyaman, dan menghibur secara keseluruhan yang memadukan santapan ramah keluarga yang fantastis dengan musik live tepat di meja kami berada. 

Restoran ini memiliki musisi yang memainkan musik tradisional Yunani dan saat mereka bermain---Mereka berjalan di sekitar restoran seperti penyair zaman dahulu dan duduk bersama pengunjung untuk mendorong interaksi dan partisipasi dalam perayaan. Karena sebagian besar lagunya sebenarnya dalam bahasa Yunani, tempat ini sebagian besar dihuni oleh penduduk setempat, tetapi hal itu juga menunjukkan kualitas makanannya.

Kami segera memesan menu yang terlihat menarik. Di antara nya ada Gyros---makanan Yunani yang paling mudah ditemukan, mulai di kios pinggir jalan hingga restoran. Gyros (baca : gyro) terdiri dari daging (bisa pilih ayam atau pork), tzatziki, tomat, ketimun, dan french fries yang disajikan di dalam gulungan roti pita. Selain disajikan dalam bentuk wrapped, gyros juga disajikan di atas piring dalam porsi yang lebih besar. Kalau lagi buru-buru atau perlu bekal, wrapped gyros cocok dijadikan pilihan. Rasanya enak dan sangat mengenyangkan.

Selanjutnya ada Semacam satenya Yunani, yaitu Souvlaki yang terbuat dari bermacam daging, mulai dari ayam, babi, sapi, domba, hingga sayur-sayuran yang bisa dipilih sesuai selera. Sama dengan gyros, souvlaki juga disajikan bersama french fries, sayuran, roti pita, dan tzatziki.

Erland sebagai pecinta sekaligus pengusaha kopi, tentu tidak melewatkan kesempatan untuk memesan Kopi khas Yunani yang disajikan dalam wadah yang unik, yaitu teko kopi kecil terbuat dari tembaga yang berujung panjang. Agak mirip dengan teko kopi Turki sih. Dari teko kopi tembaga yang disebut briki ini kopi dituang ke dalam cangkir kopi. Rasanya mantap...!. Ellinikos memiliki 3 varian rasa, yaitu strong dan hampir manis, manis sedang, serta tanpa gula.

Kemudian yang terakhir adalah makanan kesukaan ku, yaitu salad. Menu yang pasti ada di setiap restoran Yunani, bahkan sering dihidangkan di bermacam restoran lainnya. Bedanya dengan jenis salad lainnya, Greek salad dibuat dengan menggunakan keju feta. Di luar itu, komposisinya terdiri dari tomat, buah zaitun, serta ketimun. Untuk dressingnya sendiri bisa dipilih mau pakai minyak zaitun, cuka, garam, lada, atau semuanya.

Semuanya terasa sangat lezat. Aku sangat menyukai makanan khas yunani ini, begitu pula dengan Erland.

 




Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang