"Haikaaalll." Satu kata yang keluar dari mulut ibunya, sukses membuat dirinya langsung menghentikan kegiatannya yang sedang memeriksa rekapan data yang di kirim sekertarisnya tadi.
"Ada apa lagi, mom?!" Pertanyaan jengah yang langsung ia berikan atas kedatangan ibunya ke dalam ruangannya sebanyak dua kali.
Siapa sih yang mengizinkan ibunya ini untuk main masuk ke dalam ruangannya?! Padahal dia sudah melarang semua orang, agar ibunya ini tidak masuk ke dalam ruangannya. Sungguh! Kedatangan ibunya kemari hanya untuk membuat dirinya makin pusing.
"Bisakah mommy meminta waktu kamu sebentar?" Tanya sang ibu, yang saat ini tengah memandang anaknya yang saat ini tengah duduk di bangku kebanggan miliknya.
"Bukan kah ibu tengah menyita waktuku saat ini? Jadi, cepat katakan apa yang ibu inginkan?!" Ujarnya yang langsung ke inti, tanpa adanya basa-basi lagi.
Terserah kalian mau menganggap dia ini durhaka kepada orang tuanya atau tidak! Yang jelas, dia tidak menyukai sang ibunya! Bukan tanpa alasan juga dia tidak menyukai sang ibu! Dia benar-benar tidak menyukai ibunya, karena ibunya ini terlalu ikut campur ke dalam permasalahan keluarganya dan rumah tangganya. Bukan cuma itu saja! Ibunya ini selalu menuntut istrinya untuk ini dan itu.
Sering menuntut dirinya dan juga istrinya ini untuk memberikan dia seorang cucu. Sering menuntut istrinya untuk mengandung. Padahal kan itu tubuh istrinya! Istrinya ini berhak dan dapat menentukan apakah ia ingin mengandung apa tidak?! Tapi kenapa ibunya ini malah memaksa istrinya untuk mengandung?! Padahal dia juga biasa aja kalau emang anaknya ini mau free child.
"Ibu ingin kau pergi ke restaurant ini setelah kamu menyelesaikan semua pekerjaan kamu." Pinta sang ibu, seraya memberikan kartu nama restaurant yang ada ditangannya ini kepada anaknya.
"Kali ini apalagi, mom? Apa yang sebenarnya mommy rencana kan kali ini?" Tanyanya, yang saat ini tengah menatap kartu nama pemberian sang ibu, dan juga menatap ibunya secara bergantian.
"Tidak ada. Ibu hanya ingin kau datang ke sana." Jawaban yang langsung sang ibu berikan akan pertanyaan anaknya, yang tidak berkata jujur kepada anaknya. Ia sendiri tau kalau misalkan ia bicara jujur kepada anaknya, anaknya ini tidak akan mau datang ke tempat yang ia suruh.
"Kali ini wanita mana lagi?" Tanyanya to the point dan sepertinya sudah paham akan rencana ibunya. Dia sendiri tau apa yang akan ibunya lakukan. Ibunya tidak akan menyerah untuk menjodohkan dia dengan banyaknya wanita. Wanita yang bisa menghasilkan cucu untuk ibunya, daripada istrinya.
Tapi tetap saja yang ia inginkan hanya istrinya seorang, tidak orang lain. Tidak perduli apakah istrinya ini bisa mengandung anaknya atau tidak. Yang jelas, cuma istrinya yang ada dihatinya dan tidak akan pernah hilang dari istrinya.
"Tidak. Tidak ada wanita lain." Seruan yang langsung sang ibu berikan akan tuduhan sang anak, yang masih berbohong kepada anaknya.
Sedangkan Haikal yang tau kalau ibunya ini tengah berbohong, ia langsung menghembuskan nafasnya kasar, seraya memutarkan kedua bola matanya jengah. "Bicara yang sebenarnya kepada diriku, atau aku tidak akan datang ke tempat ini!" Ancaman yang langsung ia berikan, agar ibunya ini bisa berkata yang sejujurnya kepada dirinya.
Mendengar ancaman yang diberikan sang anak, membuat sang ibu langsung menghela nafasnya pasrah, dan mulai berkata jujur kepada anaknya. "Ryuna, teman kecilmu. Saat ini dia tengah menunggu dirimu di sana." Ujarnya.
"Oh Tuhan! Aku mana ingat teman masa kecilku. Masa-masa yang aku ingat, hanya masa aku bersama dengan istriku." Seruan yang langsung ia berikan akan penuturan ibunya, yang sukses membuat dirinya langsung memutarkan kedua bola matanya jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ENEMY? 2 - HAESELLE/CHANSELLE
FanfictionCERITA INI KHUSUS HAESELLE/HAETSUKI (HAECHAN X GISELLE) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF KEPADA PARA TOKOH...