6. No Argument

53 2 0
                                    

"Haikal Chandra! Bangsat! Jangan kunciin gue di kamar mandi sendirian! Mana lampunya di matiin! Yak! Cari mati lo ya sama gue!" Teriakan yang Gisella lakukan untuk suaminya, seraya menggedor-gedor pintu dari dalam kamar mandi yang sengaja di kunci dari luar oleh suaminya.

Bukannya membukakan pintu kamar mandi yang ia kunci, suaminya malah tertawa dan semakin menakut-nakuti istrinya yang ada di dalam kamar mandi. "Hati-hati loh, Gi! Awas! Nanti di belakangnya ada Valak! Kau sama Valak sama-sama galak! Jadi hati-hati ya! Nanti di masukkin ke dalam sekte mereka loh!" Ledeknya, yang semakin membuat istrinya semakin kesal.

Yup, setelah ibu mertuanya ini meninggalkan rumah mereka? Dia dan juga suaminya ini sempat membicarakan masalah ini terlebih dahulu. Setelah di berikan banyak pengertian kepada dirinya supaya suaminya ini tidak marah dan membenci ibunya sendiri, akhirnya suaminya ini luluh dan mau menerima semuanya.

Setelah membicarakan hal yang serius? Mereka berdua memutuskan untuk nonton film horor di kamar. Di temani dengan beberapa camilan dan minuman yang mereka taruh di meja samping ranjang mereka masing-masing.

"Yak, Haikal Chandra! Jangan sampe gue ngeluarin sikap anarkis gue ya!" Peringatan yang terus Gisella berikan untuk suaminya agar melepaskan dirinya. Lebih tepatnya membuka pintu kamar mandi yang dikunci darinluar oleh suaminya ini.

"Kau mana bisa membuka pintu dari dalam! Orang kuncinya ada dengan---" belum sempat Haikal menyelesaikan ucapannya, suara pintu yang di dobrak dari dalam dengan sekali tendangan, sukses membuat pintu kamar mandi rusak seketika.

Ia yang melihat itu pun langsung meneguk salivahnya kasar. Netranya juga dapat melihat istrinya yang mulai keluar dari kamar mandi. Tanpa menunggu lama, ia mulai berlari keluar dari kamarnya, dan meninggalkan tontonan The Nun yang sedang ia tonton bersama dengan istrinya, begitu juga meninggalkan istrinya sendirian.

Sedangkan Gisella yang melihat suaminya pergi pun tidak tinggal diam. Ia juga segera berlari mengejar suaminya yang sudah lebih dulu melarikan diri.

"Yang, ampun! Aku cuma bercanda tadi! Jangan pakai kekerasan! Nanti aku laporin ke komnas HAM atas dasar kekerasan dalam rumah tangga!" Pinta Haikal, dengan sedikit ancaman. Namun tak membuat dirinya ini tidak menghentikan larinya dari kejaran sang istri.

Dan Gisella sendiri yang emosinya sudah di ambang batas pun tidak perduli. Ia tetap mengejar suaminya. Menurut dirinya, kalau belum ketangkep? Rasanya belum puas. Ia sendiri sudah sangat amat teramat kesal dan tentunya marah dengan suaminya, yang tingkat jahilnya ini sudah melebihi akal dan pikirannya!

Bagaimana tidak kesal? Coba kalian bayangin jika kalian ada di posisinya dia. Malam-malam yang sedang menonton film hantu dengan keadaan semua ruangan gelap. Namun tiba-tiba kalian kebelet pipis, dan dengan terpaksa harus ke kamar mandi.

Tidak mungkin kan dia harus mengompol di atas tempat tidur? Jadi dia putuskan untuk pergi ke kamar mandi. Namun, sebelum pergi, dia mempause terlebih dulu film yang sedang ia tonton bersama dengan suaminya, lalu menyalakan semua lampu yang ada di dalam kamarnya.

Masuk ke dalam kamar mandi, dan ketika kalian sedang membuang keperluan kalian di dalam kamar mandi? Tiba-tiba kamar mandi kalian di kunci dari depan, semua lampu di matikan, dan film di putar dengan volume full yang sangat kencang, di sertai banyaknya adegan yang mengagetkan, yang dapat di dengar olehnya dari dalam. Udah gitu di tambah suaminya yang menakut-nakuti dirinya.

Bagaimana dia tidak histeris ketakutan coba, hah?! Baginya, suaminya ini asdalah suami tergila yang pernah ia temui! Kenapa bisa ya dirinya ini biaa jatuh hati kepada seorang pria yang benar-benar membuat kesabarannya dia habis?!

Suaminya yang tingkat jahilnya sudah melebihi batas akal manusia. Serta dirinya dengan kesabarannya yang sangat tipis ketika sudah berhadapan dengan suaminya. Bahkan kapas saja kalah tipisnya dengan kesabarannya dia kalau sudah berhadapan dengan suaminya.

Suaminya ini tipikal manusia yang tidak pernah puas untuk mengganggui lawannya. Serta dirinya yang tidak pernah puas, kalau lawannya ini belum ia tangkap dan eksekusi.

Dan ya! Tak lama kemudian suaminya ini terjatuh tepat di atas sofa, ketika sedang berlari menghindari pukulan darinya. Serta ia yang melihat kesempatan itu pun tidak tinggal diam. Ia segera menerjang tubuh suaminya. Menindih tubuh suaminya, dan memulai aksinya.

Ia memukuli suaminya dengan sangat brutal, di sertai beberapa kalimat kesal yang terlontar di mulutnya untuk suaminya ini.

Sedangkan Haikal sendiri yang tengah berada di bawah kungkungan istrinya, ia pun hanya bisa pasrah, meringis, serta menghindari segala pukulan yang diberikan istrinya ini, yang hampir mendarat di wajahnya.

Baginya, yang terpenting adalah wajahnya yang tidak terkena pukulan dan baik-baik saja. Bisa bingung dia kalau ke kantor dengan keadaan wajah yang sembab karena pukulan yang istrinya berikan. "Sudah puas?" Pertanyaan yang langsung ia berikan kepada istrinya, begitu pukulan istrinya ini berhenti, serta istrinya yang telah menyingkir dari atas tubuhnya.

Gisella yang mendengar pertanyaan yang diberikan oleh suaminya pun langsung menganggukkan kepalanya, seraya mengontrol semua pernapasan serta emosinya. Sedangkan Haikal yang melihat istrinya yang tengah diam, ia langsung memeluk istrinya, dan mencium pucuk kepala istrinya. "Maafin aku ya, sayang. Aku cuma bercanda kok. Aku tau bercanda aku keterlaluan, sampai kamu kesal seperti itu." Ucapnya.

Dan Gisella langsung membalasnya dengan anggukkan kepala. "Iya. Lain kali jangan kayak gitu lagi! Lihat saja, kalau sampai kamu kayak gitu lagi? Aku akan membalasnya! Aku akan mengurung dirimu di dalam ruangan yang penuh serangga!" Peringatnya, yang mengancam suaminya.

Dia sendiri tau kalau suaminya itu takut serangga. Jika kalian membaca cerita sebelumnya? Kalian pasti tau kalau semua perkataan dia tidak pernah main-main, dan tentu saja ucapan yang dia berikan ini membuat suaminya was-was.

"Iya-iya, aku gak akan kayak gitu lagi. Lebih baik kita kembali sekarang." Titahnya yang sudah membangunkan istrinya ini dari duduknya.

"Tapi aku tidak mau menonton film lagi!" Peringatnya yang tentunya kapok nonton film sama suaminya, apalagi film horor. Tapi untuk saat ini aja! Gak tau kalau besok.

"Iya, sayang. Kita udahan nonton filmnya. Bagaimana kalau acara nonton filmnya kita rubah menjadi cuddle sepanjang malam?" Seruan yang langsung Haikal berikan, yang tentunya setuju akan saran yang istrinya berikan, dan menawarkan tawaran yang sangat bagus untuk dirinya sendiri.

"Ck! Itu mah penawaran yang sangat bagus untuk dirimu! Bukan diriku! Aku pegal kalau terus di peluk sama kamu!" Tolakan yang langsung ia berikan, menolak penawaran yang suaminya berikan, yang tidak ada benefit untuk dirinya.

Dan Haikal langsung mendecak kesal ketika mendengar tolakan dari istrinya. Sudah sering kali dia katakan bukan? Kalau istrinya ini tuh sangat sulit ia bodohi. "Jadi, kau ini ingin apa? Bagaimana kalau kita membuat anak? Bukan kah itu suatu hal yang menyenangkan?" Usulnya lagi.

"Gak ada ya! Baru kemarin kita bikin anak! Gak ada bikin anak lagi! Aku udah capek sama lelah! Yang di bawah sana juga masih terasa sakit!" Balasnya lagi, yang lagi-lagi menolak tawaran suaminya ini, yang sama sekali gak bener kalo kasih penawaran.

"Terus, kamu maunya apa?" Tanya Haikal yang tentunya sudah sangat frustasi akan tolakan yang selalu istrinya berikan

"Bagaimana kalau langsung tidur saja? Toh besok kita harus ke rumah sakit bukan?" Usulan yang kali ini Gisella berikan, yang tentunya sangat menguntungkan kedua belah pihak. Gak ada drama lagi di malam ini.

"Tidak mau, sayang! Aku belum mengantuk!" Tolakan yang langsung Haikal berikan, tidak setuju akan usulan istrinya.

"Ya sudah, kamu tidak usah tidur! Aku saja yang tidur!" Finalnya yang emang udah ngantuk, sekaligus lelah karena harus berlari mengejar suaminya.

"Tapi yang--"

"Tidak ada bantahan! Membantah sama dengan tidak di kasih jatah selama 1 minggu!"

MY ENEMY? 2 - HAESELLE/CHANSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang