Kelima anggota Ad. Time 2.0 itu berdiri di bawah pohon besar tak jauh dari rumah Osric. Melihat di depan sana ternyata kerusuhan sudah terjadi dan tidak main main. Benar kata Prof. Peter, pemerintah tidak segan segan menghujam tubuh warga dan langsung membuat nyawa mereka melayang dengan tragis.
Luna berdiri gelisah menatap kerusuhan didepan sana “Kalo kaya gini, gimana gue bisa nyari Rose?”
“Gimana kalo mencar?” usul Alen
Theo langsung mengangguk, “Dibagi jadi dua aja. Gue sama Luna, sisanya kalian jadi satu kelompok. Gimana?”
Carlina, Alen dan Ezra mengangguk sedangkan Luna masih termenung dengan cemas. Maka Theo sengholah bahu Luna dan berkata “Hoy! Gimana?”
“Hah- apanya yang gimana?” Luna baru tersadar dari lamunannya
“Kita bagi jadi 2 kelompok, lo sama gue. Sisanya jadi 1 kelompok. Gimana?” jelas Theo mengulangi usulannya pada Luna
Luna pun mengangguk “Ya udah. Ayo. Sekarang mencar ya. Kalian hati hati"
Setelah itu pun, mereka mulai masuk ke dalam demo untuk dua arah yang berbeda. Luna dan Theo di arah depan, sedangkan sisanya di arah belakang.
Set!
Theo menggenggam tangan Luna “Lo harus di samping gue terus. Oke?” pesan nya pada Luna
Luna hanya mengangguk kosong, karena sekarang dirinya begitu cemas, di fikiran dan hatinya hanya ada Rose, Rose, dan Rose.
Lalu mereka berdua pun mulai memasuki kerumunan dengan daya dorong antar orang yang sangat kuat, menjadikan mereka terus terdorong. Terdengar begitu riuh dan sangat berisik. Kanan dan kiri selalu saja ada teriakan untuk minta tolong atau luapan amarah warga pada pemerintah.
Bugh!
Bahu Luna tersenggol oleh salah satu warga dan dengan sigap, Theo langsung menunduk untuk menolong Luna yang sudah terjatuh “Lo ga papa?!” teriak Theo di ramainya kerumunan ini
Luna mengangguk, walau sedikit nyeri di bahu nya, dirinya tetap kembali berdiri tegap untuk mencari sang kekasih. Rait wajah khawatir dari Luna begitu menganggu Theo. Sebenarnya mengapa Luna sangat khawatir seperti ini?
Flashback on.
2 Minggu setelah Luna dan Rose melakukan hubungan intim, dan 2 minggu juga artinya sperma primitif itu sudah ada di rahim Rose. Luna dan Rose mulai menyadari tanda tanda yang aneh pada tubuh Rose.
Dimulai dari cepat lelah, sering pusing dan terkadang mual sampai muntah. Lalu Rose pun sangat manja pada Luna. Dirinya tidak boleh pergi jika tidak ada keperluan yang serius, Luna harus menempel pada Rose di setiap saat.
Yang semula Rose jarang mencium Luna, kini kebalikannya. Rose selalu saja ambil kesempatan untuk mengecup bibir Luna dan sampai melumatnya. Luna akui Rose sangatlah manja pada dirinya dua kali lipat lebih dari biasanya.
Dan tanda tanda aneh itu, membuat Luna dan Rose berfikiran hal yang sama “Sayang! Kau kemana?!” teriak Rose saat baru kelaur dari kamar mandi
Luna segera berlari menuju Rose dan segera lah Rose berlari ke dalam pelukan Luna. Dengan kebingungan, Luna bertanya “Kau kenapa? Apa kau mual kembali?” tanya Luna dengan perhatian
Rose mengangguk, dirinya lantas menarik tubuhnya dari pelukan Luna dan menatap wajah Luna dengan intens. Lalu setelah itu, Rose menarik wajah Luna untuk berciuman dengannya cukup lama sampai pasokan nafas mereka habis.
Setelah mencium Luna, Rose pun tersenyum lalu berujar “Kau juga memikirkan hal yang sama dengan ku, bukan?”
Luna dengan senyuman cerahnya pun mengangguk “Ya. Seperti nya memang begitu. Aku harus menjaga mu lebih giat dari sebelumnya. Kau tidak boleh melakukan hal yang memberatkanmu dan fikiranmu" ucap Luna
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Travel with Us. (Short Story)
FanfictionCinta yang tetap bersemayam diantara kedua wanita yang berasal dari masa depan Th. 2200 dan masa lalu Th. 1880. Seorang profesor dari masa depan dengan seorang petani kebun dari masa lalu? ⚠️ gxg Cr. Picture from Pinterest