Saling menggoda

845 3 0
                                    

Sinar mentari pun datang menyapa, Diana bangun dari tidurnya, ia masih dalam pelukan sang suami.

'Maafkan aku. Secara tidak langsung aku telah berkhianat pada suamiku sendiri, ya tuhan apa yang harus ku lakukan setelah ini.' dalam hati dadanya terasa sesak dan trauma.

Selama tiga bulan ini kedua kalinya David baru berani menyentuh istrinya karna merasa bersalah karna kejadian dimana mereka melakukan hubungan suami istri, hingga menyebabkan Diana sakit dan harus dirawat beberapa hari, padahal penyebab utamanya ialah tak lain kakak nya sendiri, dia bersikap seakan tak terjadi apa apa, sedikit merasa bersalah pun tak ada rasa iba terhadap mantan kekasihnya itu.

perlahan menyingkirkan kedua tangan kekar itu yang melingkar di pinggang segera membersihkan diri ke kamar mandi, lima belas menit kemudian ia keluar dan dikejutkan oleh seseorang dengan tatapan penuh tanda tanya berdiri tegap di ambang pintu seraya memegang kertas putih.

"Sayang kamu sudah bangun." ucap Diana mengikat rambut panjangnya berjalan melewati David yang masih setia berdiri disana.

David mengikuti istrinya ke dapur dengan wajah merah menahan sesuatu, perempuan di hadapannya itu membalikkan badan saling tatap.

"Sayang kamu kenapa menatapku begitu." menyembunyikan rasa takutnya. "Aku jadi takut." kekehnya.

Tangan kekar suaminya melingkar di pinggang Diana dengan kebingungan nya, rasa takut bercampur bingung menundukkan kepala, entah mengapa ia merasakan takut menyelimuti nya sejak kehadiran pria lain yang merebut sebagian kebahagiaan mereka.

Menggeleng pelan mencubit gemas hidung mungil, mancung istrinya seraya memberikan kecupan hangat di bibirnya.

"Aku mencintaimu sayang. Berjanjilah padaku kamu jangan pernah tinggalin aku apapun yang terjadi kedepannya." ucap David tiba tiba mendekap tubuh mungil istrinya yang memiliki tunggi sebatas bahu.

Membalas pelukannya. "Aku juga." bayangan wajah lelaki lain terlintas di pikiran nya detik itu.

Sejenak David merengangkan pelukan menatap tak percaya. "Tidak mencintaiku lagi." sahutnya.

HAAAUUUUUNG

David mengaung menirukan gaya harimau dengan kedua tangan membentuk cakar.

Plak

Refleks menampar pipi David cukup keras, sontak kalian sama sama terkejut.

Upss...! menutup mulutnya kaget. "Sorry, aku sengaja tadi." candanya.

"Oh sekarang udah mulai berani menggodaku, hmm... bagaimana kalo kita lakukan disini." ajak David mendapat sambutan baik dari sang istri.

"Emang kenapa, tidak boleh goda suami sendiri."

"Tentu saja boleh, yang tidak penting bukan pria lain selain suamimu." ujar David sembari tertawa.

Degg

"Pria lain." lirih Diana tanpa sadar.

"Kamu ngomong apa sayang, tadi aku kurang kedengeran." mengendus leher jenjang Diana menghirup wanginya bau lavender di sana.

"Kamu harum sekali sayang." bisik  David menggigit kecil daun telinga sang istri.

Ah! "Geli tau."

"Geli... oke.  Aku akan buat kamu lebih geli dari ini." nada bicara David berubah jadi sensual menuntut sesuatu.

Diana menyunggingkan senyuman nakal. "Dengan senang hati sayangku, tapi jangan lupa kamu kunci pintu dapurnya, nanti ada yang liat lagi." melingkarkan tangan di tengkuk leher suaminya sembari mencium bibirnya singkat.

Tersenyum nakal. "Aku mencintaimu." sambungnya menurunkan celana piyama yang David kenakan.

"Aku juga mencintaimu." balsnya meremas b*k*** Diana penuh gairah lalu menggendong, mendudukkannya ke meja dapur.

Baru saja sepuluh menit permainan dimulai tiba tiba ada suara langkah kaki seseorang mendekat ke arah dapur.

Sayang, sepertinya ada orang yang datang
...

Hanya ada kita berdua disini, kamu tak perlu khawatir
...

Lepasin dulu sayang aku, itu ada

melihat sosok pria dari balik cela pintu yang belum terkunci rapat
...

Sebentar lagi sayang, aku keluar
...

Tapi sayang

Entah mengapa Diana merasakan aneh saat Andre menatapnya.
...

Sebentar lagi sayang, ini tidak akan lama
...

Kita bisa lanjutin nanti

menepuk pelan dada suaminya.

Perlahan David melepaskan adiknya itu

'Bang Andre.....' batinnya kesal.

Melihat kehadiran kakaknya dari balik pintu.

Diana pun beranjak dari posisinya, dan merapikan pakaiannya untuk segera membuka pintu.

Setelah pintu terbuka pria bertubuh tinggi kekar itupun melenggang  masuk tanpa permisi berjalan santai  mengambil gelas lalu mengisinya air minum.

"Kalian lanjutin aja." ujar Andre meneguk segelas air sekali teguk menatap pasangan suami istri itu sekilas berlalu pergi.

BERSAMBUNG

IPAR KEMATIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang