09. Kumpulan Event

974 145 17
                                    

18 Oktober 2023

Supra bergegas menuju ruang organisasi, ia telat sepuluh menit dari perjanjiannya untuk kumpulan. Ini semua sebab guru sejarah yang mengajarnya terlalu lama, hingga lupa jam pulang, padahal bel sudah berbunyi.

Selama diperjalanan, Supra menggerutu. Ia kesal sekali.

"Permisi!"

Supra membuka pintu ruang organisasi dan di sambut oleh anak-anak yang sudah pada kumpul. Semua mata tertuju padanya, Supra malu karena ia telat.

"Bintang tamunya baru dateng," sindir Halilintar yang masih sibuk pada laptopnya. Ia sedang membuat tabel rancangan acara.

Supra mendecak, dia menaruh ranselnya di atas meja yang ukurannya sangat panjang dan besar itu. "Maaf, guru sejarah emang bikin lama. Dan itu gak bisa dipotong." Supra melirik pada Halilintar.

"Ketua pelaksananya saja telat, nanti acaranya gimana," Halilintar menatap sinis Supra.

"Maklumin saja kali Lin, Pak Dio mah emang suka lama ngajarnya." sahut Taufan sembari mencatat tugasnya.

"Gempa mana?" Supra mencari sosok Gempa diantara teman-teman organisasinya, tetapi tidak ada.

"Sakit, gak masuk hari ini." balas Fang yang asik memainkan game onlinenya.

Supra menggaruk kepalanya. Kenapa jadi begini? Padahal ia ingin bilang bahwa ada beberapa anak MPK yang ditambahi ke event kali ini. Tentu dana event harus mencukupi.

"Haduh mana bendahara dua nya juga gak ikut kumpulan."

"Emang ngapa dah ngab? Butuh banget Mas Gempa?" tanya Frost yang lagi sibuk membuat proposal.

Supra menganggukkan kepalanya, dia duduk dan mengeluarkan buku catatannya. "Penting, soalnya ada anak-anak MPK yang gua masukin ke event kali ini." Frost langsung menatap sinis temannya itu.

"Dari kemarin kemana saja lo, proposal sudah setengah jadi juga," kata Frost.

"Gue juga mendadak dikasih tahu ya, anjir."

"Apa saja emang yang ditambahin?" tanya Halilintar.

Supra melihat catatannya. "Dibagian, Deklog, Kemdis sama pubdok saja yang ditambahin." balasnya pada Halilintar.

"Resiko kurang anggota, jadi kedepannya bakal banyak MPK yang ikut serta." Halilintar, matanya masih fokus pada layar monitor, jari jemarinya dengan lihai mengetik dengan cepat.

"Betul, nanti gue bilang ke Yaya, siapin anggota MPK nya kurang lebih satu minggu sebelum kumpulan." sahut Fang.

Supra mengangguk paham. Dia bersiap untuk membuka acara kumpulan sore ini.

"Gue buka kumpulan sore ini, gue bakal jelasin tupoksi kalian masing-masing, pertama-tama sekretaris." Supra melirik pada Frost.

"Frost sama Solar buat proposal, poster, spanduk dan id card. Frost tolong bimbing adik kelasnya."

Frost berkata. "Siap sayang." Langsung saja Supra memukul Frost.

"Geli bangsat!"

"Woy bahasa!" tegur Taufan, jika hanya mereka bertiga tidak apa-apa, tapi ini dihadapan adik kelas! Malu.

"Eh tapi, buat poster, spanduk sama id card bukannya itu tugas pubdok ya?" tanya Frost merasa tidak adil.

Terdengar suara notifikasi ponsel. Frost mengambil ponselnya dan membuka biro chat. Dia mengernyit heran, mengapa Supra mengiriminya pesan? Padahal sebelahan.

Motor bapak

Ngapain nanya begitu anj

Apa sih emang kenapa?

TEROR ORGANISASI [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang