Hipotermia #12

57 7 6
                                    

maafkan author yah,lama bet updatenya yak? :V
hehe, semoga ga lupa sama alurnya yah....
selamat membaca
dan beri author semangat! :V

______________

Anto menelan ludahnya dengan susah payah,ia mencoba menenangkan dirinya agar tidak panik

"Sekarang istirahat aja yok" ajak Anto

Lita mengangguk dan mulai mensletingkan sleeping bag nya,selang beberapa menit kemudian nampak Lita tertidur namun tidak dengan Anto yang malah tetap terjaga

Anto menatap ke sekeliling yang dipenuhi kegelapan,berbuah senter di tangannya yang mulai redup,Anto mulai mencoba untuk memejamkan matanya

Namun ia gagal untuk ke sekian kalinya, hingga di satu momen senter yang sedari tadi ia genggam akhirnya padam

Anto memaksa dirinya agar dapat tidur, karena ia juga akan membutuhkan tenaga ekstra untuk hari esok,namun usahanya selalu gagal

Anto dihantui siluet hitam di kegelapan,ia hampir gila dalam keadaan itu semalaman

hingga pukul 4 pagi saat teman temannya terbangun, justru Anto masih terjaga,nampak Anto terduduk menatap pepohonan dengan kegelapan

Lita yang melihat itu, langsung menghampirinya "ga tidur?!"

Anto hanya membalas pertanyaan Lita dengan senyuman

Edwin langsung menyalakan kompor minyaknya dan merebus
mie terakhir yang mereka miliki, sementara Anto meminum air terakhir yang ada di kerirnya

selepas masak,Edwin membagi satu mie instan itu untuk 4 orang

"ko cuman jadi 4?" tanya Lita

"gue masih kenyang" kata Edwin

"ga bisa gitu doang" ujar Anto

"Lo tinggal makan aja susah amat,lu butuh tenaga lebih,pake ga tidur segala" omel Edwin

"tapi Edwin juga harus makan" kata Lita

"udah kalian aja" tegas Edwin

akhirnya dengan berat hati mereka mengikuti apa kata Edwin

namun baru sesuap mie Fia masukkan ke mulutnya,ia langsung menyodorkan cup mie nya pada Lita "habisin yah ta"

"hah?" Lita bingung

"aku kenyang" kata Fia

"kenyang makan apa?!,jangan aneh aneh deh" ujar Lita

Edwin hanya menatap Fia dari ujung matanya seperti ingin bicara sesuatu namun ia urungkan

Lita terus menolak mie Fia walau ia memaksanya, hingga akhirnya dia mengikuti apa kata Fia

suasana masih gelap bersama rintik hujan yang masih turun walau tak banyak

"kita lanjut aja, takutnya ntar hujan deres lagi" usul Adi

setelah memberesi barang bawaan, mereka mulai melanjutkan perjalanan

Lita menempelkan wajahnya di belakang leher Anto "kalo udah cape bilang ya to, kayanya aku juga udah bisa jalan lagi"

"santai aja ta" balas Anto

"samaleman ga tidur ngapain aja?" tanya Lita agar situasi lebih tenang

"bergelut sama pikiran sendiri" jawab Anto

"kamu sendiri yang nyemangatin aku dan ngeyakinin aku kalo kita pasti bisa pulang, kenapa sekarang kamu seakan akan pesimis gitu?" tanya Lita

"hehe" balas Anto

"semangat dong to, katanya mau ngungkapin perasaan ke dia kalo dah turun" semangat Lita

Anto tersenyum

semakin lama berjalan Lita mulai merasakan hal yang berbeda "ko kaya makin dingin ya" batin Lita

Edwin yang ada di belakang Anto dan Lita seakan akan paham dengan apa yang dirasakan Lita,ia langsung mengambil selimut kecil yang ada di tas pinggangnya dan mengenakannya ke Lita

waktu demi waktu, rintik hujan turun semakin ramai,angin kuat kembali bertiup menerpa badan mereka

Lita mengenakan selimut yang ia dapat dari Edwin untuk melindungi kepalanya, dalam hati ia terus berkata "udah ga kuat"

namun Lita mencoba untuk terus tenang dan semangat karena melihat perjuangan teman temannya,terlebih Anto yang terus kuat menggendongnya

langkah demi langkah terus mereka lalui,angin tak menggoyahkan kuda kuda mereka

mata mereka menembak tajam ke arah depan,namun pikiran mereka dipenuhi rasa khawatir,takut,cemas,dan depresi

Anto berjalan sembari mencoba memikirkan hal yang menyenangkan untuk menghilangkan kepanikan,ia membayangkan meja di kampusnya,jajanan jajanan favoritnya, hingga teringat pada adik adiknya

ia sangat merindukan mereka,ingin rasanya ia memeluk mereka kembali

"ta,gue kangen banget sama adik adik gue" Anto mencoba membuka topik pembicaraan

Lita tidak merespon

"ta" panggil Anto

Lita masih tidak merespon

"ta..." Anto mulai panik

ia melihat tangan Lita lemas dan pucat pasi di pundaknya membuat ia tak bisa berpikir positif

Anto menghentikan langkahnya "Lita hipo woy!!" teriak Anto

"break!! berteduh dulu!!" komando Edwin

mereka berjalan menuju suatu batu yang memiliki banyak lumut dan terdapat suatu akar di atasnya yang membuat seperti atap

Anto menurunkan Lita dan Kerirnya dan membaringkannya dengan pahanya sebagai bantal

"celet sleeping bag siniin anjing" umpat Edwin panik

Adi langsung memberikan sleeping bag dari kerirnya dan mengenakannya ke Lita

"buat air anget to!" perintah Edwin yang langsung dilaksanakannya walau hujan masih mengguyur

Anto dan Fia saling memegangin satu kain untuk menjadi atap supaya dapat menyalakan kompor minyaknya

sementara Adi dan Edwin berusaha membuat Lita sadarkan diri dengan segala cara

Edwin memegang pipi Lita yang dingin "maaf ya ta"

akhirnya air sudah dihangatkan dan langsung Anto bungkus ke sebuah plastik dan dimasukkan ke saku jaket bagian dalam milik Lita untuk memberi tambahan kehangatan

dengan itu persediaan air mereka habis tanpa sisa,sama seperti makanan mereka

"kita lanjut,kita ga bisa biarin Lita gini aja" kata Edwin

Anto menelan ludahnya dengan susah payah

Edwin mengangguk untuk meyakinkan Anto

lantas mereka memberesi barang bawaan mereka dan kembali berjalan

kerir Anto dibawa oleh Edwin dan Anto menggendong lita didepan dan tentu dengan sleeping bag nya

Edwin menjadi leader dan Adi yang menjadi sweper

sekitar 40 menit berjalan tanpa istirahat,Adi mulai merasakan sakitnya kembali, hidungnya kembali mimisan dan langsung ia seka dengan lengan bajunya

Anto-pun merasa begitu kelelahan tapi ia tak ingin istirahat,karena takut terjadi sesuatu dengan Lita, jadi ia ingin terus berjalan berharap segera sampai

hingga langkahnya mulai melambat, kakinya terasa bergetar,dan Anto jatuh bertekuk lutut di tanah

"kalo ga kuat bilang to, bahaya" kata Fia

"ga,gue aman, masih kuat" Anto berusaha kembali berdiri,namun saat baru saja setengah berdiri, justru Anto kehilangan keseimbangannya dan terjatuh


jangan bosen nunggu yah:V

vote and komen!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nazar (gn Slamet) ~•on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang