Mereka segera membawa Lita dan Fia kebawah sebuah pohon yang cukup besar,masih ditemani hujan yang turun
Adi langsung membawa kerir kerir yang selesai ia bawa kesana juga,hawa dingin terus menusuk hingga ke tulang,resiko hipotermia akan semakin besar ditambah mereka hanya berdiam diri disana
Beberapa menit kemudian hujan reda dan tidak selang lama Fia sadarkan diri walau tidak dengan Lita,Edwin bergegas mencoba mengeluarkan kompor minyak dari kerir dan beruntung masih bisa digunakan,walau perlu sedikit diperbaiki
Adi memberikan roti yang masih tersisa di kerirnya
"Kerir belum semua di?" Tanya Anto
"Ah iya,tadi keburu kedinginan gue" kata Adi
"Yaudah lo jaga Fia,biar gue yang cari, udah ga hujan juga" ujar Anto
Adi hanya mengangguk,dan Anto mulai mencari keberadaan kerir itu dengan menggali gali bekas lelongsoran dengan pisau dan tangannya
Setelah beberapa galian Anto menemukan ujung kerirnya yang mulai terlihat,Anto mempercepat galiannya,di sisi lain Edwin berhasil mengurus kompor minyaknya dan siap memasak air
Setelah setengah badan kerirnya tergali Adi kemudian berteriak
"Lita bangun"
Edwin langsung menghampirinya dan Anto mempercepat galiannya, hingga akhirnya Anto berhasil mengambilnya
Anto segera menghampiri teman temannya sembari menarik kerirnya,Edwin langsung memberikan segelas air hangat ke Anto
Anto meminumnya perlahan karena memang masih terasa cukup panas di mulutnya,namun ketika Anto melirik ke Edwin nampak Edwin meminum air itu dengan begitu cepat
Padahal nampak masih terdapat asap yang cukup pekat dari air yang ia minum seperti masih mendidih, Edwin langsung balik menatap Anto dengan wajahnya yang datar membuat Anto langsung membuang mukanya ke lain arah
"Anto,kita istirahat dulu kan? Ga kuat" kata Lita
"I~"
"Enggak, selesai ini kita lanjut jalan" potong Edwin
"Edwin" ujar Anto heran
"Kita ga bisa lama lama disini" kata Edwin
"Lo gila?" Tanya Adi
"Kalian yang bakal gila kalo lama lama disini" kata Edwin
Edwin berjalan dan mengakat kembali barang barangnya ke kerir
Setelah itu Edwin kembali menghampiri mereka"ayo" katanya
"Edwin" rengek Lita
"Kerir Lita gue yang bawa,kalo ga kuat jalan biar digendong Anto aja" Edwin langsung mengambil kerir Lita dan menggendongnya di dada
Lita membuang nafas dengan berat"gapapa,bisa ko"
"Ga usah neko neko" Anto menempatkan kerirnya didepan dan duduk berlutut membelakangi Lita untuk mempersilahkannya naik ke punggungnya
Adi menggendong kerir Fia di dadanya dan membantunya berdiri "bener bisa?" Tanya Adi
Fia mengangguk
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dengan posisi Edwin sebagai leader,disusul Fia,Adi, dan Anto bersama Lita sebagai swiper
Awal perjalanan terasa begitu sulit dengan jalanan yang licin pasca hujan, beberapa kali mereka hampir terpeleset atau tersandung akar yang menghalangi
Hawa dingin terus merangsang hingga ke tulang dengan angin yang terus berhembus membuat badan merinding seketika
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazar (gn Slamet) ~•on going
HorrorNazar yang harus ditepati!! 3.428mdpl gn. Slamet via Guci . . . . "pokonya mulai sekarang gue bernazar,kalo gue bisa lulus kuliah kurang dari 5 tahun"ungkap Anto"gue bakal ajak kalian semua muncak dan 100% gue yang bayarin" awal petaka di gunung Sla...