(19) Ribut?

713 53 5
                                    


HAPPY READING

Setelah istirahat makan siang Minghao kembali ke rumah sakit jiwa, tujuan nya kali ini adalah ruangan Seokmin, dia ingin berbincang sedikit dengan kembaran nya itu dan sedikit bernegosiasi mungkin (?)

"Seokmin apa yang sedang kau lakukan?" tanya Minghao yang hanya melongok kan kepala nya ke dalam ruangan Seokmin.

"Ada apa? Jika tidak penting lebih baik kau pergi saja." Sahut Seokmin membuat Minghao mengerucutkan bibir nya lalu membuka pintu dengan benar dan berjalan masuk, menutup pintu dengan rapat dan duduk di kursi yang ada di hadapan Seokmin.

Laki-laki itu sepertinya sedang sangat sibuk terlihat dari wajah nya dan juga kacamata yang dia kenakan, jarang sekali Seokmin memakai kacamata membaca nya jika tidak sibuk.

"Kau sedang sibuk sekali?" tanya Minghao lagi. Mendengar itu Seokmin langsung menutup lembaran kertas yang ada di tangan nya lalu melepaskan kacamata nya dan beralih menatap Minghao membuat gadis itu sedikit kikuk karena di tatap seserius itu dengan Seokmin.

"Cepat Minghao apa yang ingin kau katakan,"

"Aku ingin menikah, izin kan aku menikah lebih dulu dengan kak Junhui." Ucap Minghao.

Tentu saja Seokmin terkejut bahkan sangat terkejut, bagaimana bisa adik nya ini berbicara sangat lancar ingin menikah sedangkan Seokmin saja belum ada rencana menikahi Jisoo sama sekali.

"Memang nya Junhui sudah melamar mu?" tanya Seokmin, Minghao menggeleng sambil tersenyum canggung.

"Tapi dia bilang jika kau mengizinkan aku untuk menikah lebih dulu, dia akan segera melamar ku." Jawab Minghao dengan enteng. Seokmin menggeleng, dia sudah di langkahi oleh Mingyu.

"Tidak, aku tidak memberikan izin." Ucapan Seokmin membuat Minghao yang tadi nya terlihat begitu senang menjadi tampak murung.

"Tapi saat Mingyu kau mengizinkan nya, mengapa aku tidak?" tanya Minghao masih terus berusaha.

"Saat itu suasana nya berbeda Minghao," jawab Seokmin.

"Apa beda nya? Apa karena Wonu seorang janda?" tanya Minghao dengan nada kesal.

"Jaga ucapan mu Minghao!" sahut Seokmin karena tidak setuju dengan pertanyaan Minghao. Jelas sekali saat itu suasana nya sangat berbeda dengan sekarang.

"Lebih baik kau kembali ke ruangan mu dan berpikir dengan benar." Ucap Seokmin seperti mengusir Minghao secara halus, tanpa menjawab apapun Minghao segera bangkit dan berjalan keluar ruangan Seokmin dengan cara menutup pintu dengan kencang yang menandakan jika perempuan itu sedang marah pada Seokmin.

Seokmin menghela napas nya dan mengusap wajah nya gusar, sudah cukup dia di langkahi oleh Mingyu, jangan Minghao juga. Sebenarnya Seokmin juga ingin menikah tapi dia menunggu Jisoo siap dengan sebuah ikatan pernikahan.

Memang ayah nya pernah bilang di antara mereka bertiga siapapun boleh menikah duluan tapi tetap saja Seokmin kakak disini dia yang paling tua di antara Mingyu dan Minghao, tapi apa kalian pernah merasakan bagaimana rasanya jika seorang kakak di langkahi oleh adik mereka sendiri. Itu sakit.

Jika saja Yuju tidak menikah dengan kekasih Jisoo sudah pasti Seokmin sudah menikah saat ini. Sekarang Seokmin sudah bersama Jisoo dan tidak mungkin dia mengajak Jisoo menikah sementara gadis itu belum siap dengan yang namanya ikatan pernikahan, Seokmin pun masih ingin membiarkan Jisoo bebas, Seokmin ingin membiarkan Jisoo bermain dengan teman-teman nya lebih lama sebelum nanti Jisoo siap untuk ia nikahkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang