(7). pergi

775 76 2
                                    


~HAPPY READING~

Seminggu berlalu dengan cepat, kini mereka tengah di sibukkan dengan segala macam pekerjaan, karena hari ini adalah ulang tahun sang cucu pertama di mansion. Suho menggelar acara nya secara besar-besaran, tidak lupa mengundang cucu para rekan bisnis nya.

Seungcheol menatap seluruh ruangan mansion yang di penuhi dengan balon dan hiasan, tidak lupa meja besar untuk meletakkan kue ulang tahun. Sebenarnya dia hanya ingin mengadakan acara ulang tahun Chan dengan sederhana, karena dia tau putra nya itu tidak terlalu suka dengan kemewahan begitu pun Jeonghan. Tapi mau bagaimana lagi selama mereka tinggal di mansion maka Suho lah yang akan menyusun semua nya, sama seperti pernikahan Soonyoung. Dia menyuruh Minghao dan Jeonghan hanya untuk alibi saja.

"Ayah, aku hanya ulang tahun bukan menikah. Tapi kenapa kakek membuat acara sebesar ini?" Tanya Chan. Mansion sangat ramai membuat bocah itu tidak nyaman. Seungcheol tersenyum lalu mengusap lembut rambut hitam legam milik Chan.

"Ikuti saja semua yang kakek lakukan," Jawab Seungcheol. Chan mengangguk lalu kembali melihat ke depan. Kue ulang tahun nya sedang di letakan secara hati-hati diatas meja.

"Chan. Ayo, kau harus berganti pakaian karena acara sebentar lagi akan di mulai." Ajak Jeonghan. Wanita satu anak itu terlihat sangat cantik dengan dress berwarna putih sangat cocok dengan jas yang Seungcheol pakai.

Mingyu jalan dengan santai kearah Seungcheol, lebih tepat nya kearah pintu mansion yang berada di belakang Seungcheol. Mingyu memutar kunci mobil nya senang, hari ini dia akan mengenalkan Wonu dan Samuel kepada saudara dan juga orang tua nya.

"Acara sudah mau di mulai, kau mau pergi kemana?" Tanya Seungcheol. Mingyu berhenti di hadapan Seungcheol, masih dengan senyum manis nya Mingyu menjawab.

"Aku ingin menjemput calon ipar mu kak." Jawab Mingyu lalu pergi meninggalkan Seungcheol.

Soonyoung dan Jihoon baru saja turun berbarengan, Soonyoung semakin posesif pada Jihoon saat dokter mengirimkan surat yang menyatakan kalau Jihoon sedang mengandung. Laki-laki itu selalu melarang Jihoon dan menyuruh Jeonghan untuk selalu memantau Jihoon saat dia bekerja.

"Soonyoung sudahlah, aku bisa sendiri. Jika kau seperti ini juga tidak baik untuk ku dan anak kita, aku juga harus beraktifitas. Jadi kau tidak perlu khawatir." Ucap Jihoon lembut. Dia berbicara dengan sangat pelan dan sopan pada suami nya itu agar Soonyoung mengerti.

Seungcheol menepuk bahu Soonyoung pelan membuat sang empu menoleh.

"Jangan terlalu mengekang Jihoon, karena itu nanti akan berdampak pada pertumbuhan anak kalian." Ucap Seungcheol. Setelah mendengarkan ceramah singkat dari Seungcheol, Soonyoung pun mengangguk. Benar apa yang di katakan Seungcheol, kalau Soonyoung terlalu posesif pada Jihoon itu bisa membuat istri nya stress dan akan berdampak buruk pada ibu dan anak nanti nya.

Jihoon tersenyum lalu mengecup pipi Soonyoung singkat dan langsung berlari kecil kearah Sejeong dan Minghao yang sedang mengobrol seru.

"Seperti nya sangat seru. Sedang membicarakan apa?" Tanya Jihoon. Sejeong dan Minghao menoleh lalu menarik Jihoon agar lebih dekat pada mereka berdua karena obrolan kali ini sangat serius dan juga seru, kalau ada Jeonghan akan tambah seru tapi ibu satu anak itu harus mengurus Chan.

Seungcheol melirik jam yang berada di pergelangan tangan kiri nya, sebentar lagi acara akan di mulai dan Mingyu belum juga datang. Dia tidak mungkin memulai acara kalau keluarga nya tidak ada satu. Jeonghan dan Chan pun turun dengan sangat serasi. Chan memakai jas hitam sama seperti Seungcheol hanya saja ukuran nya lebih kecil dari milik Seungcheol dan itu sangat senada dengan dress Jeonghan.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang