ujung dari masalah

52 7 0
                                    



DORRR

" Letakkan senjata mu jika kau tak ingin mati" ucap seseorang mereka menoleh dan mendapati Satya,Yohan dan gio ada disana

" Kalian bertiga jangan mendekat aku akan membunuh  sahabat kalian ini" ucap Luna mengarahkan itu kembali kepada maheesa namun dari belakang seseorang merebut pistol itu

" Kau terlihat sangat berani padahal kau sangat ketakutan " ucap hevan yang ternyata berhasil mengambil pistol tersebut

" Kalian semua pengecut!!!" ia mengambil sebuah pisau dari saku nya dan menyayat lengan maheesa hevan yang melihatnya langsung menahan nya dan tiga temannya yang lain menangkap Bayu

" Loh gak papa hee"tanya Yohan

" Iya han gak papa"ucap nya sambil berusaha menahan rasa sakit nya,tak lama mobil polisi datang mely keluar dan langsung menghampiri kakak nya

"Loh gak papa kak,ini kenapa ada darah"

" Luka kecil aja Mel"

" Kecil apanya gak ada ayo cepat ikut gue" ucap mely membawa maheesa sedangkan luna dan bayu dibawa ke kantor polisi hevan juga di bawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut ia di temani oleh gio dan Yohan sedangkan Satya dia bersama maheesa

" Jadi hee anak loh udah ketemu gak"tanya Satya

" Belum sat,gue nyuruh Tian yang kesana namun belum ada berita"

***
Sedangkan di tempat lain Clarisa dan elen duduk di bawah pohon mereka berdua sudah sangat lelah baju mereka basa membuat keduanya kedinginan

"Tante elen ngantuk"

" Tidur aja Len" ucap Clarisa ia juga
Perlahan menutup mata nya, embun pagi membasahi seluruh tubuh Clarisa cahaya matahari menembus pepohonan mengenai wajahnya ia  terbangun dari tidurnya la melihat elen masih tertidur anak tersebut terlihat menggigil kedinginan tanpa berpikir panjang ia membuka bajunya untuk menutup anak tersebut ia hanya mengunakan tanktop nya ia kemudian turun ke dermaga itu untuk melihat keadaan speed boat yang mereka tumpangi speed itu tak sepenuhnya hancur ia ingin kesana untuk mencari barang-barang yang bisa membantu mereka

" Tante,Tante ica..." Teriak elen terbangun dari tidurnya

" Tante disini sayang" Ucap Clarisa elen kemudian datang menghampiri nya

" Tante kita dimana?" Ucap nya

" Tante juga gak tau Len" ucap nya dengan lelah dari kejauhan ia melihat sebuah kapal

" TOLONG!!!!" ucapnya sambil melambaikan tangannya namun semuanya sia-sia karena kapal tersebut terlalu jauh

" KAPAL BANTU KAMI!!!!!" Teriak elen juga, melihat itu Clarisa merasa putus asa namun dia tidak ingin mati begitu saja

" Len kamu tunggu disini Tante mau cari barang-barang di speed itu siapa tau ada yang bisa kita makan kamu tunggu sebentar ya" elen mengganguk Leona kemudian berenang ke sana dia pergi ke bangkai speed itu dan menemukan sebuah bungkusan roti

" Len ketemu"

" Horeee" dia kemudian kembali dan membagi roti itu mereka berdua

***

Disisi lain semua keluarga berkumpul hasil pencarian tidak membuahkan hasil mereka kemudian meminta bantuan kepada polisi untuk melakukan pencarian maheesa dan Cristian ikut dalam pencarian Cristian ikut melalui darat sedangkan maheesa dari laut mereka melalui Leona sempat ingin ikut namun maheesa tidak mengizinkan untuk ikut karena kondisinya sedang hamil

Setelah hampir setengah jam menelusuri lain dari kejauhan mereka melihat ada sebuah pulau kecil mereka mendekat dan mendapatkan sebuah bangkai speed disana maheesa yakin itu adalah speed yang mereka berdua naikin namun tak ada seorang pun disana mereka kemudian mencari ke dalam hutan

" Elen Clarisa!!!" Teriak maheesa dari kejauhan ia mendengar suara seseorang memanggil nya dengan samar-samar

" Ayahh!!"

" Aku kau mendengarnya" ucap maheesa pada salah satu petugas disana

" Elen!!!"

" Ayah!!!" Suara itu semakin jelas mereka kemudian mencari ke sumber suara tersebut dan mendapatkan elen dan Clarisa duduk sambil memakan buah disana

" Ayah!!!!!" Teriak elen memeluk ayahnya

" Kamu gak papa sayang" tanya maheesa

" Iya yah elen senang disini buahnya enak-enak"ucap anak itu

" Kamu gak papa kan cla" tanya maheesa kepada Clarisa

" Iya kak aku baik-baik aja" ucap nya,para petugas kemudian memberikan mereka berdua makan dan minum juga pakaian dan kemudian Clarisa menceritakan semuanya kepada maheesa mendengar itu maheesa terkejut

" Jadi kamu yang bawa speed ini!" Clarisa mengganguk

" Tante ica hebat banget yah" ucap elen

Mereka kemudian kembali mereka juga sudah mengabari yang lain bahwa mereka berdua sudah ditemukan semua keluarga berkumpul menunggu mereka berdua pulang saat mereka berdua keluar semua menyambut dengan bahagia Leona memeluk anaknya itu dengan perasaan haru begitu juga ayah dan ibu Clarisa menyambut anaknya dengan bahagia

" Cla" ucap Cristian mendekati nya ia kemudian memeluk gadis itu dan menangis

" Kamu bikin panik aja tau" ucap nya melihat Cristian menangis seperti itu mereka tertawa begitu juga Clarisa.

***

Seminggu berlalu hari ini maheesa ingin menjenguk hevan yang baru saja keluar dari rumah sakit selama di rawat ia tidak sempat untuk datang Karena jadwal pekerjaan yang padat bersama dengan leona ia pergi ke rumah hevan

Ting tong

Ia memencet bel pintu langsung terbuka muncul hevan di hadapan mereka berdua ia sedikit terkejut melihat kedua temannya itu

" Ayo masuk" ucap nya keduanya pun masuk mereka berdua di jamu teh oleh hevan

" Loh tinggal sendiri van?" Tanya Leona

" Iya na mama sama papa gue gak ikut gue pindah kesini" ucap nya

" Keadaan loh gimana sekarang?" Tanya maheesa

"udah mendingan"

" Sekali lagi makasih ya van, udah mau membantu gue" ucap maheesa

" Harus nya gue yang makasih 
ke loh karena sudah mau membantu gue padahal gue sudah jahat sama loh maafin gue hee" ucap hevan dengan tulus

" Gue gak pernah marah sama tindakan loh Van Karena gue tau loh ngelakuin ini bukan karena kehendak loh, buktinya loh masih mau membantu gue walaupun gue gak tau apa alasan sebenarnya loh ngelakuin ini gue gak tau kenapa loh menjauh dari gue" ucap maheesa dengan tulus mendengar itu hati hevan terasa sakit ia tak menyangka bahwa maheesa masih mengerti tentang dirinya

" Hee gue ngelakuin ini karena gue dipaksa sama Bayu,gue sebenernya berhutang Budi sama dia saat perusahaan ayah gue hampir bangkrut dia yang bantuin gue,gue gak berani kasih tau ke kalian karena takut merepotkan kalian" ucap hevan

" Ngerepotin, gak sama sekali Van kita ini sahabat loh kapan pun loh butuh kita kita selalu ada buat loh gak sewajarnya loh ngomong gitu apalagi sampai menjauhi kita" ucap maheesa mendengar ucapan maheesa hevan menangis

" Maafin gue hee" ucap nya maheesa memeluknya

" Iya Van gue gak pernah benci sama loh" mereka berdua akhirnya saling memahami satu sama lain hevan juga sudah mengerti bahwa caranya menjauhi sahabat-sahabatnya itu salah.

this is impossible S2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang