Bab 3

66 29 3
                                    

"Cinta yang tak bisa kita miliki bagai angin yang lembut, terasa tetapi tak dapat kita genggam. Hanya dalam bayangan, hati ini menyimpan luka yang diam-diam berbicara tentang kerinduan yang tak terucap."

Saat ini Anaya sudah berada didalam kamarnya dia bersantai sambil memainkan handphonenya untuk melihat media sosial seseorang yang menampilkan foto yang sedang tersenyum itu.

Disaat seperti inilah terkadang dia mengingat kenangan bersama orang yang pernah dicintainya selama bertahun-tahun itu ,Anaya menaruh Handphone nya dinakas dan menatap langit-langit kamarnya itu.

"Kamu apa kabar?" Ucap Anaya pelan ,dia menghela nafas pelan . Rasanya sakit sekali ketika kita merindukan seseorang yang bahkan sudah lama tidak kita jumpai dan tak tau bagaimana keadaannya. Bahkan untuk mengetahui dia beraktivitas pun hanya melalui media sosialnya.
Melupakan cinta pertama? Hah itu tidak mungkin bisa kita lakukan iya kan,Sampai kapanpun dia akan selalu ada dipikiran kita. Melupakan seseorang yang bahkan belum bisa kita miliki itu menyakitkan.

" Aku merindukanmu,sungguh" ucap Anaya yang kini sudah mulai menangis pelan

Hiks hiks
"kapan aku bertemu denganmu, aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan saja" Batin Anaya
"Bahkan rasa cintaku untukmu pun akan selalu ada dihatiku"

Semalam Anaya memimpikan cinta pertamanya itu ,sungguh mimpi yang paling indah pikir Anaya. Namun karena mimpi itulah rasa cinta yang sudah lama dipendam itu kembali muncul kepermukaan dan menyebabkan rasa sakit untuk Anaya.
Bayangkan saja kita mencintai seseorang selama bertahun-tahun tanpa diketahui oleh siapapun ,bahkan semasa di sekolah menengah pertama saat Anaya baru saja mencintainya dia malah melihat cinta pertamanya itu sedang dekat dengan temannya sendiri. Sakit bukan? Tapi entahlah cinta itu tak pernah pudar bahkan sampai saat ini saat dia sudah tidak pernah melihatnya cinta pertamanya itu .
.
.

"Cinta pertama adalah kisah yang membentuk jiwa kita, seperti halaman-halaman pertama dalam buku kehidupan yang tak pernah pudar dalam ingatan."

.

"Hah" Anaya kembali mengehela nafas dan mengusap air mata yang keluar dari matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hah" Anaya kembali mengehela nafas dan mengusap air mata yang keluar dari matanya.

"Anaya come on kamu harus bisa lupain dia oke" ucap Anaya menyemangati dirinya sendiri,tak lama kemudian pintu kamarnya dibuka oleh seseorang,dan pasti kalian tau itu siapa ...

" Dek makan sana , pulang sekolah bukannya makan malah rebahan" ucap Bang Raka
Setalah mengucapkan kata itu bang Raka pergi tanpa menutup pintu kamar Anaya.

" Bangggg , pintunya ditutup bisa ga sih!!" Teriak Anaya

"Gaaa mauuu " teriak Bang Raka yang kini mulai menjauh dari kamar Anaya.

Anaya pun beranjak dari tempat tidurnya untuk turun kebawah dan makan. Dia berjalan gontai karena masih memikirkan kenapa kisah cintanya tak pernah mulus seperti orang-orang yang dengan gampangnya mendapatkan orang yang dicintainya. Apa dia harus menyantet cinta pertamanya itu agar bisa melihat keseriusannya pikir Anaya.

" eh masa santet sih ,mati dong nanti " gumam Anaya pelan

" Mau nyantet siapa Lo?" Tanya seseorang tepat disamping kepala Anaya.

" Astagaaa" teriak Anaya sambil mengusap Dada pelan.

" Abang ih ngagetin aja" ucap Anaya kesal dengan tingkah abangnya yang selalu diluar nalar ini.

" Ya lagian Lo ngapain diem ditangga gini ,mana katanya mau nyantet lagi" jawab Bang Raka

"Iyaa Anaya emang mau nyantet Abang biar jadi manusia normal " jawab Anaya sambil berlalu mendahului Abangnya yang terdiam itu.

Anaya lalu duduk dikursi dan mengambil lauk serta nasi untuk dimakannya.

"Bunda mana bang?" Tanya Anaya saat bang Raka duduk didepannya.

" Tadi nganter makanan buat ayah" Jawab Bang Raka. Anaya hanya manggut-manggut mendengar jawaban yang keluar dari mulut abangnya itu.
Sudah menjadi kebiasaan dari bundanya Anaya untuk selalu mengantarkan makan siang pada suaminya itu.

15 menit kemudian

Anaya sudah selesai makan ,lalu dia beranjak dari kursinya itu untuk menaruh piringnya ke tempat piring kotor,setelah itu dia melewati abangnya untuk kembali kedalam kamar.

" Mau kemana " tanya Bang Raka saat melihat Anaya ingin menaiki tangga

" Tidur" jawab Anaya singkat sambil terus berjalan naik tangga.

" Punya adek satu kerjaannya tidur ,kek kebo aja" ucap Bang Raka pelan

" Anaya denger banggg" jawab Anaya sambil melihat bang Raka yang tak jauh dari dirinya berada, sedangkan pelaku yang membuat Anaya kesal hanya terkikik geli.

Jangan lupa vote ya👐

Jodoh yang tak terduga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang