06. γλυκιά νύχταMendengar adanya keributan Van menunda makannya. "Ada apa ini?" batinnya.
"Eh? loh? Ada apa ini?" pedagang itu ikut kebingungan.
"TOLONG!" Van refleks menoleh ke asal suara tersebut.
"Arrrgghhh!!"
"Tolong! Yacha muncul!"
"Ada Yacha! Ada Yacha!"
Pasar yang semulanya damai dan penuh dengan kebahagiaan, mendadak menjadi heboh dan kepanikan. "Haish! Sialan itu datang lagi."
Van langsung berlari ke asal suara keributan tersebut. "Loh? Tuan!" pedagang itu terkejut, bingung, khawatir, serta panik, menjadi satu.
Van terbang dengan kekuatannya, dan langsung mengibaskan tangan kanannya ke samping, lalu muncul pedang dari tangannya yang bersinar terang berwarna biru. Dia mendarat dengan sempurna di depan Yacha tersebut. Van lalu berkacak pinggang, ia menaruh pedangnya di atas pundaknya.
"Hahh... rupanya penyihir Yacha." Dia tersenyum simrk pada penyihir Yacha yang badannya sudah mulai menghitam, serta luka-luka di wajahnya, dan sepertinya Yacha itu mulai kehilangan kendali.
"Fýge apó to drómo mou, mi me enochleís."
(menyingkirlah, jangan ganggu aku)"Den thélo na ascholithó mazí sou."
(aku tidak ingin berurusan denganmu) Sambungnya.Van tersenyum kecil, dengan suara beratnya dia berkata, "Allá eísai i douleiá mou." (tapi kau adalah urusanku)
Yacha merasa semakin jengkel, dan dalam sekejap bola matanya berubah menjadi warna putih. Dia berlari menuju Van, kemampuan larinya dua kali lebih cepat dari manusia biasa. Van segera menusukkan pedangnya ke tanah, menciptakan hembusan angin kencang yang membuat Yacha terlempar.
Yacha dengan cepat bangkit dan bersiap untuk menyerang Van sekali lagi. Dia berlari dengan kecepatan tinggi, dan Van sudah siap dengan pedangnya. Ketika Van bersiap menerima serangan, Yacha melompat ke atas atap toko dengan kekuatannya.
Van terkejut, dan dia segera memalingkan pandangan ke belakang. "Sialan itu!" seru Van, lalu dengan cepat mengejar Yacha.
Setelah Yacha melompat ke atap toko dengan kekuatannya, Van tanpa ragu-ragu mulai mengejarnya. Dalam kilat, ia melesat melewati kerumunan orang yang terkejut oleh kecepatannya yang luar biasa. Orang-orang berteriak dan melarikan diri, menciptakan kekacauan di jalanan pasar.
Van tahu bahwa dia harus mengejar Yacha secepat mungkin sebelum dia kehilangan jejaknya. Yacha itu melompat dari satu atap ke atap lainnya dengan gesit.
Van ikut terbang dengan kekuatannya ke atap toko yang menjadi jalanya untuk kabur, dia merasakan ketegangan dalam udara. Yacha tampaknya telah bersiap-siap untuk pertarungan. Ketika Van tiba di atas atap toko, dia melihat Yacha berdiri di ujungnya dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of Alcyoneus
Fantasy[HARAP BIJAK DALAM MEMBACA] ‼️JANGAN LUPA FOLLOW‼️ ❝𝐊𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐝𝐢 𝐚𝐰𝐚𝐥𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚, 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚.❞ -𝑳𝒚𝒓𝒂𝒆 𝑷𝒉𝒐𝒍𝒖𝒙 "𝑻𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈�...