Jangan lupa untuk vote!
..
.
..Boboiboy dan Fang saling menjauh. Keduanya sama sama tidak peduli dengan satu sama lain. Mungkin?
Seperti pagi ini tidak ada suara Fang yang nyaring karena kesal dengan Boboiboy yang semakin populer. Tadi pagi ada pengumuman dari Gopal bahwa penggemar Boboiboy semakin bertambah. Fang diam dan lebih memilih untuk menatap ke arah jendela.
Boboiboy baru datang dan semua orang berteriak menggoda Boboiboy karena Boboiboy yang semakin populer. Tapi ada yang aneh, Fang tidak menunjukkan sesuatu seperti iri ataupun marah marah karena Boboiboy di puji oleh seluruh teman sekelasnya.
"Fang kamu tidak marah?" Tanya Gopal heran dengan tingkah Fang yang jauh lebih pendiam dari biasanya.
Fang menghela nafas. Pemuda itu mengambil tasnya lalu hendak pergi yang membuat Yaya marah. "Ada apa dengan kamu Fang? Ingin bolos saat pelajaran pertama saja belum di mulai?"
"Aku izin pulang. Kepalaku sedikit pusing " Yaya menghela nafas kemudian mengangguk saja.
Fang segera pergi keluar dari kelasnya. Sebenarnya ia merasa tidak sakit sama sekali bahkan ia sehat sehat saja. Hanya ia tidak ingin menemui Boboiboy saja. Ia tak ingin lebih melukai Boboiboy.
Disinilah Fang. Di gang sempit dengan rokok ditangannya. Sebelumnya ia tidak merokok bahkan tidak berpengalaman memakai rokok. Tapi beberapa orang pernah mengatakan bahwa merokok adalah salah satu cara mengurangi stress.
Saat ingin mencoba rokok tersebut. Seseorang sudah merebut korek apinya dengan cepat kemudian membuang ke dalam selokan. Hal itu membuat Fang marah dan menatap tajam pada orang gila itu.
"Apa ini yang dikatakan ingin pulang? Kau merokok di tempat sepi kemudian berubah menjadi seorang bajingan?"
Fang menatap kesal Boboiboy. Pemuda bertopi dinosaurus itu selalu saja muncul dan menghancurkan semua yang ia suka. "berhenti menggangguku!"
"Berikan rokok itu sekarang juga!" Pinta Boboiboy.
"Tidak mau. Lebih baik aku pergi ketimbang melihat wajah kamu!" Kata Fang dengan kesal lalu hendak pergi namun Boboiboy mencekal tangan Fang dengan kuat.
"Lepaskan! Kamu menyakiti tanganku" teriak Fang kesakitan.
Boboiboy reflek melepaskan tangan Fang. "Maafkan aku, aku tidak sengaja. Apa kamu baik baik saja?"
Pemuda berkacamata itu kaget saat Boboiboy menarik tangannya lalu mengecek kondisi tangan Fang. "Maaf karena kasar padamu Fang"
"Tidak apa apa"
"Ayo cerita Fang padaku. Katakan ada apa denganmu. Kamu menyakitiku karena selalu menjauhi ku"
Fang menunduk hal itu membuat Boboiboy mengelus wajah Fang. "Kita sahabat kan? Tolong terbukalah untukku"
"Aku sebenarnya—
DUARRRR
Sebuah ledakan mengenai keduanya hingga mereka berdua terlempar. Fang meringis kesakitan karena tubuhnya begitu sakit saat terlempar begitu kuat. Begitu juga dengan Boboiboy.
"SEKARANG PROBE!" Robot ungu itu mulai menyerang Boboiboy dan juga Fang dengan beberapa senjata yang mereka miliki.
"Apalagi ini adudu?" Tanya Boboiboy kesal. Dia baru saja akan mendengarkan alasan Fang tapi mereka menghancurkan itu semua.
Adudu tertawa jahat "Aku akan buktikan kepadamu Boboiboy bahwa aku sekarang jauh lebih kuat dari mu!"
Okei Boboiboy sekarang benar benar marah. Ia berubah menjadi Boboiboy Halilintar. Ia mulai menyerang Probe dan Adudu tanpa memberikan celah pada Fang untuk membantunya.
"Masih ingin melawan?" Tanya Halilintar dengan tatapan sinis pada Adudu. Alien kotak berwarna hijau itu sudah berubah gosong karena serangan Halilintar tadi.
Fang mendorong Halilintar dengan kesal "apa maksudmu?"
"Kenapa?" Halilintar bingung dengan Fang.
"Kamu tidak membiarkan aku ikut bertarung. Lagi lagi kamu membuat aku kesal!"
"Hanya karena itu? Fang berhenti untuk membuat masalah!" Balas Halilintar dengan kesal. Halilintar bukanlah elemen yang sabar seperti gempa. Ia tidak suka bertele-tele.
Probe tersenyum bahagia "ada kisah romantis disini!"
Fang mendengus kemudian pergi begitu saja. "Dasar egois, dia akan selalu menerima pujian di setiap waktunya. Beruntungnya!"
Boboiboy dalam wujud halilintar tidak mengejar Fang sama sekali. "Cih, seperti wanita saja"
..
"Dasar sialan! Dia akan selalu begitu dan tidak akan berubah. Aku sangat membencinya" gumam Fang.
Masih dengan seragam sekolah Fang berada di pantai. Hari mulai gelap tapi Fang enggan untuk pulang. Ia masih ingin disini dan masih ingin marah marah.
Fang menunduk entah kenapa dia sekarang merasa sedih. Mengingat bahwa semua bukan kesalahan Boboiboy. Ia hanya terlalu iri pada Boboiboy bahkan saat semua orang menyayangi Boboiboy.
Boboiboy terlalu sempurna untuk saingan seperti dirinya.
Ia menutup wajahnya dengan tangannya. Air matanya jatuh seketika karena merasa bersalah pada Boboiboy. Semakin Boboiboy populer semakin Fang membenci pemuda oranye itu.
"Ada apa dengan ku?" Bisik Fang pada dirinya sendiri.
Tiba tiba sebuah pesawat angkasa datang dan tepat di atas Fang. Pemuda itu tersentak lalu segera bersembunyi. Ia menutup mulutnya tidak percaya.
"Dimana jam kuasanya? Kenapa tidak ada orang sama sekali disini" teriak alien dengan tubuh besar itu marah.
"Maaf Tuan. Menurut komputer tadi ini adalah lokasi yang ditunjukkan. Tidak mungkin salah"
"Kalau begitu cari dia sampai dapat"
"Baik tuan"
Fang diam diam mengambil langkah untuk keluar tetapi ia dikagetkan karena alien berbadan besar itu tiba tiba ada di depannya.
Ia meneguk Saliva nya sendiri kemudian setelah itu ia merasakan sebuah pukulan kuat kemudian dia jatuh pingsan.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Me!
Ficção AdolescenteBoboiboy selalu menang dalam segala hal dan Fang selalu gagal dalam segala hal. Tetapi Fang tidak membenci Boboiboy kecuali satu, Halilintar.