Yerim terdiam menatap pria di depannya.
"Annyeong lama tak jumpa yer" ucap pria tersebut menatap yerim
"Jae" ucap yerim dengan nada bergetar.
benar pria itu Jaehyun. Pria yang telah menghilang bgtu saja kini kembali lagi di depan yerim.
Jaehyun tersenyum menatap yerim yang masih terus menatapnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
"Apa kau membenciku?" Tanya Jaehyun nampak sorot mata jaehyun yang sedih
Yerim hanya diam dan menundukkan kepalanya. Tak lama badan yerim bergetar seakan dia mencoba menahan tangisannya
"Yer, kau tak apa?" Tanya jaehyun mendekat ke arah yerim
Yerim dengan cepat menjauh dari Jaehyun, ditatapnya jaehyun
"Kenapa?" Ucap yerim menahan isakannya
"Yer"
"Kenapa kau kembali?! Kenapa kau kembali setelah pergi meninggalkan aku dan Jake berdua!!" Pekik yerim yang berhasil membuat Jake yang berada tak jauh dari mereka menangis.
"Yer kita bicarakan berdua di dalam eoh" ucap jaehyun sedikit panik
Yerim menggelengkan kepalanya, dilihatnya wanita paruh baya yang berjalan mendekat ke arah Jake dan mencoba menenangkan Jake yang menangis.
"Jangan menyentuh anakku" ucap yerim menatap tajam jaehyun
"Bawa masuk Jake ke dalam" ucap jaehyun
Mereka mengangguk dan pergi meninggalkan yerim dan jaehyun.
"Apa ini semua rencanamu?" Tanya yerim
"Yer dengarkan dulu"
"Tak ada yang harus di dengarkan oppa" ucap yerim
"Aku mau mengambil Jake" ucap yerim pergi menuju pintu dimana tadi mereka membawa Jake
Dengan cepat Jaehyun menahan tangan yerim, menariknya dan memeluknya.
"Dengarkan aku dulu" ucap Jaehyun memeluk erat yerim yang terus memberontak
Jaehyun terus memeluk yerim hingga yerim berhenti memberontak di pelukan Jaehyun dan digantikan dengan suara tangisan yerim
Jaehyun mengecup puncak kepala yerim, "aku merindukanmu, sangat merindukanmu" ucap Jaehyun
Yerim menangis sambil memukul pelan punggung Jaehyun
"Kau Jahat" ucap yerim
Jaehyun memejamkan matanya, "aku tau itu"
"Kau brengsek" ucap yerim lagi
Jaehyun menganggukkan kepalanya, "ya aku tau itu"
"Aku membencimu" ucap yerim
Jaehyun terdiam sebelum akhirnya mencium kening yerim "aku tau itu"