Kakak 11 "Lo mao coba?"

70 4 1
                                    

Kilas balik selesai~

Amalia tertawa geli mengingat hari itu, sedangkan lipatan kertas tadi masih berada di genggaman tangannya. Seketika iapun terdiam, kemudian membuka genggaman tangannya dan melihat kembali kertas itu.

"Yah, basah.." gumamnya saat mendapati kertas itu telah basah karena tangannya. Ia pun kembali bermonolog, "jadi waktu itu Fikri udah ngewanti-wanti temennya buat gue.. dasar Fikri!"

Tap.. tap.. Tap.. tiba-tiba terdengar suara langkah sepatu Mama dari pintu depan. Amalia pun berlari keluar dari kamar karena mengira Fikri sudah datang bersama Mama. Saat langkahnya tiba di ruang tamu, gadis itu hanya mendapati Mama seorang diri tengah terduduk di atas sofa sambil melepas sepatu high heels nya.

"Eh.. gadis Mama! Nyambut Mama pulang arisan ya?" Kata Mama santai.

"Loh? Fikri mana?" Tanya Amalia heran.

"Kok nanyain Fikri?" Tanya Mama tidak puas.

"Abis tadi Lea nyuruh Fikri keluar sebentar buat beli jus, masa gak balik-balik?"

"Oh.. tadi Fikri jemput Mama arisan dulu.."

"Terus mana dia sekarang?"

"Oh, itu.."

...

Kilas balik..

Akhirnya Fikri dan Mama tiba di rumah. Mama melangkah lebih dulu setelah turun dari motor, diikuti Fikri yang telah memasukkan motornya kedalam garasi. Hingga tiba-tiba saja langkah Fikri terhenti, ia nampak seolah telah melupakan sesuatu.

"Kenapa Fik?" Tanya Mama heran.

"Itu, Fikri lupa ma.." katanya sambil melangkah kembali ke motornya.

"Oh! Mama inget!" Tukas Mama mengejutkan Fikri. Mungkin saat itu Fikri membatin, 'kok bisa?'. Mama pun melanjutkan, "PS, kan?"

Fikri pun tersentak, bisa-bisanya Mama percaya dengan panggilan 'PS' tadi?! Tanpa berpikir panjang, Fikri segera mengiyakan perkataan Mama, lalu berkata, "yaudah, Fikri pergi dulu ya.."

"Iya, tapi jangan lama-lama maen PS nya. Sebelum gelap harus udah pulang loh!" Ujar Mama seperti ana polos. Fikri kembali mengiyakan mamanya, lalu pergi dengan cepat.

...

Kilas balik selesai..

"Hah?! PS?!" Seru Amalia tidak percaya. "Kok Fikri pikun banget sih?!!" Sambung gadis itu geram.

Dengan santainya mama mengangkat remote tv, lalu mengarahkannya ke TV sambil menekan-nekan tombol di remote. Kemudian berkata, "tau Fikri pikun, pake nyuruh nyuruh dia!"

Amalia tercengang melihat sikap mamanya, lalu ikut menghempaskan diri keatas sofa disebelah mama sambil berkata, "ia! Mama tuh!"

"Telpon gih fikrinya!" Titah mama singkat.

"Telpon?" Tanya Amalia dengan ekspresi telmi akut.

"Ih, iya atuh! Makanya kalo punya hp dimanfaatin betul-betul, buat keadaan darurat gini.. jangan buat maen ig doang!" Ujar Mama asal ceplos.

Merasa emosi, Amalia segera memotong perkataan mamanya dengan berkata, "ish! Iya! Iya!! Ini Lea mau nelpon Fikri!!"

Iapun mulai mencari kontak Fikri dan menghubunginya. Sampai tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka disertai nada dering ponsel. Sontak, mama dan Amalia menoleh ke arah pintu bersamaan. Ternyata Fikri, dia membawa dua kantong kresek. Yang satu berisi satu cup minuman berwarna merah muda, dan yang lain berisi dua cup besar minuman berwarna caramel milky dengan tumpukan Boba dibawahnya.

Setelah mematikan panggilan dari adiknya, Fikri segera menoleh ke arah sofa. Ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jaketnya, lalu berjalan santai mendekati mama dan adiknya. Saat langkahnya telah berada di hadapan Amalia, ia memberikan kresek yang berisi jus yang dimintanya tadi, dan berkata, " nih, jus jambu Lo!"

Amalia nampak heran, namun dia dengan senang hati menerima jus jambu nya itu. Setelah Amalia menerimanya, Fikri langsung duduk di sofa lain didekat mamanya. Ia lalu mengeluarkan salah satu cup besar dari kresek di tangannya dan memberikannya kepada mama, "nih ma! Mau gak?", tanyanya menawarkan.

Dengan senang hati pula, mama menerima minuman itu sambil berkata, "ya pastilah, mama mau.. makasih anak mama yang ganteng!"

"Sama-sama, ma.." jawab Fikri sambil menyoblos minuman lain ditangannya, lalu menyeruput minuman itu dengan nikmat.

"Lo beli Boba Fik?" Tanya Amalia yang juga sudah menyeruput jusnya.

"Iya.." jawab Fikri singkat.

"Lah! Itu kan mahal, Fik.." kata Amalia tercengang.

"Kenapa? Kan Lo bilang gue kaya, ya gue beli lah pake duit sendiri!" Balas Fikri dengan sedikit senyuman licik.

Amalia pun hanya dapat mengumpat dalam hati, karena ada mama disisinya. Tanpa disadari, Fikri telah menyodorkan cup bobanya kepada Amalia, sambil bertanya, "Lo mao coba?"

"Hah?!" Seru Amalia seolah telat mengerti.

"Yaudah kalo gak mau.." kata Fikri sambil menarik kembali cup bobanya, lalu menyeruput kembali minuman itu.

Dengan cepat Amalia merampas cup Boba itu dari tangan kakaknya sambil berkata, "eh! Gue mau! Sini!!". Lalu menyeruput Boba itu dengan nikmat.

...

Boba & jus jambu~Udah sampe sini dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boba & jus jambu~
Udah sampe sini dulu..
Bye-bye...

KAKAK ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang