"abyss of time"

25 5 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Blackburn, 1856

Emely menunggangi kuda nya semakin masuk ke dalam hutan, entah apa yang ada di pikirannya yang jelas hanya satu tujuan nya berjalan jauh dari rumah nya. Hanya untuk mendapatkan ketenangan.

"Griffin, kita sudah berjalan cukup jauh bukan? aku yakin papa tak akan menemukan kita untuk saat ini" ujarnya, berbicara dengan kuda yang menjadi sobatnya sejak kecil.

Mereka terus berjalan hingga menyusuri sebuah jalan setapak yang kiri kanan nya hanya sebuah jurang curam.

"Pelan-pelan saja, tidak usah takut" Emely mengusap-usap kudanya lembut, agar dia berjalan dengan hati-hati.

Tiba-tiba saja suara tembakan peluru berhasil membuat suara yang cukup keras di tengah hening nya hutan. Hal itu membuat Griffin, kuda yang di tunggangi Emely terkejut dan mengangkat tubuhnya cukup tinggi, dan secara tidak langsung membuat Emely hilang kendali dan terjatuh kedalam jurang yang sejak tadi ia takuti.

Emely tampak terguling-guling di jurang tersebut dan beberapa kali membentur bebatuan dan semak-semak yang berada di jurang tersebut hingga tubuhnya tergeletak di dalam jurang dengan ke adaan yang cukup mengenaskan. Darah yang bercucuran di tangan, kaki, bahkan kepala nya tampak mengeluarkan darah segar di bagian keningnya.

Emely merutuki segala perbuatannya, jika harus berakhir mati mengenaskan di tempat ini dia lebih baik berakhir mati dengan mengikuti segala permintaan ayahnya.

Dengan kesadaran yang semakin berkurang, Emely hanya bisa menatap langit tanpa bisa bergerak sedikit pun. Seluruh tubuhnya terasa sakit, seperti terhimpit batu besar, nafas nya sesak, bahkan rasa sakit yang menjalar ke tubuhnya semakin terasa, telinga nya berdengung, perlahan penglihatan nya memburam, dan Emely pun tak sadar kan diri.

 Seluruh tubuhnya terasa sakit, seperti terhimpit batu besar, nafas nya sesak, bahkan rasa sakit yang menjalar ke tubuhnya semakin terasa, telinga nya berdengung, perlahan penglihatan nya memburam, dan Emely pun tak sadar kan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuhnya hanya bisa terbaring lemah di atas dedaunan dan tanah yang cukup basah. Tanpa ada yang tahu, hanya kesunyian yang tersisa menyelimuti tubuh kecilnya.

Namun hati kecilnya masih bisa berkata. "Jika tuhan ada, bolehkah aku hidup sekali lagi untuk merasa di cintai? biar kan aku merasakan nya sekali saja, meski hanya sebentar."

Setelah nya sunyi, gelap, Emely dan catatan nya berada di hutan yang sepi tanpa di ketahui keberadaan nya.


with love
-mugglefindor-

M R . J H OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang