12 : smile

9 2 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Seoul, 2023

Setelah kejadian semalam, aku mendapatkan telepon pagi sekali dari bibi. Ia menyuruhku untuk minta maaf kepada Jho karena tidak bisa datang untuk bekerja hari ini. Anaknya terkena demam tinggi sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, bibi harus menemaninya karena tidak ada yang menjaga. Aku pun meng iyakan ucapan bibi dan akan menyampaikan nya pada Jho nanti, tidak lupa mengucapkan agar anaknya lekas sembuh.

Saat keluar dari kamar, aku malihat Jho masih terlelap di atas kursi. Aku sedikit membetulkan selimut, untuk menjaga Jho tetap hangat.

Seteleh itu aku pergi ke dapur, tadi bibi menyuruh ku untuk memanaskan masakan yang berada di lemari es. Dia juga bilang jika memesankan sup untuk mereda kan pengar Jho, saat aku mengatakan jika semalam Jho tak sadarkan diri karena mabuk.

Setelah semuanya siap, aku menatanya di meja makan. Saat tengah sibuk meletakan sarapan di meja makan, aku seditik tersentak saat mendengar deham an dati arah belakang. Saat berbalik, aku melihat Jho dengan rambut yang masih setengah basah, sepertinya ia bafu selesai mandi.

"Bibi kemana?" tanya nya, aku pun menjelaskan apa yang terjadi pada bibi. Dia pun hanya mengangguk, lalu duduk di kursi dan menatap makanan yang sudah aku tata dengan rapi di atas meja makan.

Aku pun hendak kembali ke dapur, untuk membersihkan alat-alat yang sudah ku pakai tadi. Namun, langkah ku terhenti ketika Jho memanggil ku.

"Emely, maaf semalam saya terlalu mabuk. Maaf jika merepotkan mu," aku pun langsung menggeleng, tidak merasa di repotkan sama sekali dengan Jho.

"Tidak apa-apa, aku juga merepotkan mu karena telah tinggal di rumah ini." Karena memang sebenarny aku yang merepotkan bukan, jadi tak masalah jika aku harus di repotkan oleh Jho. Sebagai balas budi atas kebaikannya mau menerima orang yang bahkan tak pernah ia kenal untuk tinggal di rumahnya.

"Tak masalah Emely, saya hanya membantu" aku tersenyum senang setelah mendengar ucapannya. Aku pun berbalik hendak melanjutkan apa tujuan ku tadi.

"Mau kemana? Kamu belum sarapan bukan, temani saya sarapan." pintanya, aku sedikit terkejut mendengar ucapannya.

Untuk pertama kalinya kita mengobrol cukup panjang dan lama, untuk pertama kalinya Jho mengajak langsung untuk sarapan bersama, untuk pertama kali nya aku melihat senyum lebar di wajah Jho hinggal membuat matanya menyipit. Perasaan apa ini, mengapa aku merasakan sebuah perasaan yg cukup aneh.

Aku sudah pernah melihat Jho tersenyum, namun mengapa kali ini berbeda. Bukannya Jho yang mabuk semalam, tapi mengapa aku yang seperti di buat kebingung an.

Senyum Jho sangat manis, aku menyukai senyum nya. Aku harap Jho bisa lebih sering tersenyum seperti itu.

Emely Charlotte R
Lady of Blackburn

with love
-mugglefindor-

M R . J H OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang