"Jongu,"
"Kak Haru," sahut Jeongwoo menoleh pada pintu yang terbuka dan ternyata itu adalah Jaehyuk.
"Bang Jae," sambung nya saat mengetahui jika itu bukan lah sang kakak. Seketika senyum manis yang tadi terulas di wajah nya memudar begitu saja.
"Udah siap? Ayo ke rumah sakit." Jeongwoo hanya diam termenung sampai akhirnya Jaehyuk mendekat dan menepuk pelan pundaknya menyadarkan.
"Jangan ngelamun. Ayo pergi," ajak Jaehyuk menarik lembut tangan Jeongwoo untuk ikut dengan nya.
"Mau kemana? Anter Haru kemo ya?" tanya Jeongwoo disaat mereka berdua sudah berada di mobil.
"Bukan Haru tapi lo. Ini jadwal lo terapi," jelas Jaehyuk membuat Jeongwoo kembali diam berpikir.
Jaehyuk yang melihat itu menghela napas nya panjang dan menatap sendu Jeongwoo yang seperti orang linglung. Setelah kepergian Haruto beberapa tahun lalu menyebabkan Jeongwoo begitu tertekan dan depresi. Dan setelah nya, dia mulai memperlihatkan gejala-gejala anehnya seperti sering berbicara sendiri atau berhalusinasi jika kakak nya itu masih ada.
Jaehyuk yang merasa khawatir dengan tingkah Jeongwoo itu akhirnya membawa ia pergi ke rumah sakit. Dan ternyata benar, ada yang salah dengan adik tirinya. Setelah diperiksa, ternyata Jeongwoo mengidap skizofrenia yang dimana ia kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri.
Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jaehyuk sesekali melirik Jeongwoo yang berbicara sendiri sebari menatap keluar kaca mobil.
"Sekolah,"
"Abis itu jemput Haru kerja," gumam Jeongwoo mengingat-ingat keseharian nya bersama Haruto.
"Nunggu bus abis itu duduk paling belakang sama Haru," lanjutnya dan tertawa pelan.
"Jam berapa sekarang?" ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan nya.
"Jam tujuh lewat?! Sialan, gue telat! Pak, turun di depan ya," ucap Jeongwoo melirik Jaehyuk yang mengendarai mobilnya.
"Pak berhenti Pak, nanti saya telat. Kakak saya bisa-bisa ngomelin saya nanti!" panik Jeongwoo karena Jaehyuk terus menjalankan mobilnya walau dia sudah menyuruh nya berhenti.
"Pak, saya bisa di penggal Kakak saya Pak. Kakak saya tuh galak banget, Pak berhenti Pak!" Dan dengan nekat nya, ia mengambil alih kemudi membuat Jaehyuk seketika panik dengan mobil yang tidak terkendali.
Dengan segera ia membanting stir ke kiri, dimana jalanan yang lenggang dan Jaehyuk segera memberhentikan mobil nya dengan jantung yang berdebar karena hampir saja celaka tadi.
"Aduh." Jeongwoo memegang kepala nya karena tidak sengaja terkatuk pada dashbord.
"Jongu, lo ngga apa-apa?" Khawatir Jaehyuk melihat luka pada pelipis Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anitya
Short Story> Sekuel Jejal Setelah kepergian sang kakak. Hidup Jeongwoo terasa hanya putih dan abu saja. Dia kehilangan rumah nya, dia kehilangan arah dan dia kehilangan dirinya sendiri. Dengan adanya Jaehyuk yang sekarang menemani, tidak mengubah apapun. Ia me...