✦ 3

731 116 17
                                    

Jeongwoo terlihat berjalan sendirian di tengah-tengah keramaian kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo terlihat berjalan sendirian di tengah-tengah keramaian kota. Ia memakai seragam sekolah nya dan berjalan tidak tentu arah. Banyak orang yang memperhatikan nya, karena memakai seragam di sore hari. Dan hari ini, adalah hari minggu. Namun Jeongwoo terlihat tidak peduli dan terus berjalan.

Jeongwoo menaiki bus dan mendudukan dirinya pada kursi paling belakang. Ia membuka jendela pada bus dan menikmati udara segar yang mengenai wajahnya.

Tanpa ia sadari, Jaehyuk sejak tadi terus mengikuti nya. Ia mengikuti Jeongwoo karena merasa khawatir. Dan ini sudah menjadi rutinitasnya sejak satu tahun terakhir. Jaehyuk tidak bisa menghentikan Jeongwoo, dia akan marah besar jika dilarang. Maka dari itu, ia hanya bisa diam dan mengikuti nya seperti sekarang.

Bus tiba-tiba berhenti. Dan Jeongwoo segera turun dengan Jaehyuk yang masih mengikuti di belakang. Kembali ia melihat sang adik yang mendudukan diri di halte bus dekat tempat bekerja Haruto. Ia selalu duduk disana sendirian seakan-akan kakak nya itu akan datang dan mereka akan pulang bersama menaiki bus.

Jaehyuk hanya bisa menatap sendu Jeongwoo yang masih belum bisa menerima kepergian Haruto. Dan tak terasa hampir setengah jam ia memperhatikan Jeongwoo yang hanya diam saja.

Sampai akhirnya Jaehyuk melihat Jeongwoo yang berbicara dengan seseorang dan tiba-tiba saja dirinya tak terkendalikan dengan orang itu berlari menjauh. Jaehyuk segera berlari untuk mendekati adiknya dan menahan kedua tangan nya yang menyakiti dirinya sendiri.

"Jongu, lo kenapa? Hei, Jongu!" Jaehyuk mengguncang kuat tubuh Jeongwoo yang memukul-mukul kepala nya sendiri.

"Jongu denger Abang. Jongu liat Abang!" tekan nya agar Jeongwoo berhenti menyakiti dirinya sendiri.

"Lo kenapa?"

"Dia bohong. Dia bohong kan Bang? Dia bohongin gue," ujar Jeongwoo membuat Jaehyuk tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan nya.

"Dia bohong apa? Dia siapa?"

"Di-dia bilang Kakak gue udah meninggal. Dia bilang Haru udah pergi, Bang." Dengan terbata-bata, Jeongwoo menjelaskan pada Jaehyuk.

"Dia bohong kan Bang? BILANG KALO SANGWOO BOHONG!" teriaknya membuat mereka seketika menjadi pusat perhatian.

Dan orang yang beberapa waktu lalu berbicara dengan Jeongwoo adalah Sangwoo. Teman sekelas nya dulu yang selalu membully nya di sekolah.

"KAKAK GUE BELUM MENINGGAL, BANG! DIA BELUM MENINGGAL!" pekiknya dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Woo, tenangin diri lo!"

"Jawab gue Bang, Haru masih ada kan? Dia masih ada kan Bang?" tanyanya kembali mendesak Jaehyuk agar menjawab.

"Woo, kita pulang ya?" Jeongwoo menggelengkan kepala nya, ia mendorong kasar Jaehyuk hingga terjatuh.

"Lo sama aja Bang. Lo sama aja kayak mereka yang selalu bilang Haru udah pergi. LO SAMA AJA! LO NGGA PERCAYA SAMA GUE!" Napasnya nampak memburu, wajah nya terlihat merah padam dengan pupil matanya yang siap menumpahkan air mata.

"ARGHHH!" teriak Jeongwoo keras dan mengacak-ngacak rambut nya frustasi.

"Pergi lo dari sini! Gue mau nunggu Haru pulang!" usirnya pada Jaehyuk yang hanya bisa menatap nanar Jeongwoo sekarang.

"Woo, Haru udah pulang."

"Dia udah tenang, Woo. Mau sampai kapan gini terus?" lirihnya menatap Jeongwoo dengan mata yang memerah menahan tangis.

Dan Jeongwoo, dia tampak diam untuk beberapa saat. Hatinya seketika berdesir sakit. Kata pulang yang Jaehyuk katakan itu membuat nya kembali mengingat masa lalu.

"Haru ..."

"Dia bakal sedih liat lo terus gini. Kita pulang ya?" ajak Jaehyuk kembali mengulurkan tangan nya ke arah Jeongwoo.

"Haru ... dia bener-bener pergi? Dia ninggalin gue?" Jeongwoo menatap kosong pada Jaehyuk yang sudah menangis.

"Woo, jangan kayak gini." Jaehyuk tidak kuasa menahan tangis nya.

"Gue mohon sadar. Kita pulang ya? Kita pulang ke rumah," sambungnya.

"Rumah? Tapi gue ngga punya rumah, Bang." Jeongwoo menjawab dengan senyum yang terlihat menyedihkan.

"Rumah gue udah hancur. Dan satu-satunya rumah gue juga udah pergi," lanjutnya tertawa miris.

"Gue sendirian," pungkas nya dan tidak menunjukan ekspresi apapun.

"Lo ngga sendiri, Woo. Ada gue. Dan gue yang bisa jadi rumah buat lo," sahut Jaehyuk tetapi perkataan nya itu malah dibalas tawa yang begitu keras.

"Omong kosong," desisnya tertawa sinis ke arah Jaehyuk.

"Dulu juga mereka bilang gitu. Tapi apa akhirnya? Mereka ninggalin gue sendirian." Jaehyuk menatap mata Jeongwoo yang penuh akan kesedihan.

"Woo ..."

"Di banding gini, lebih baik gue mati kan Bang?" Belum selesai Jaehyuk berbicara, Jeongwoo sudah lebih dulu memotong nya.

"Maksud lo?" tanya Jaehyuk mencoba mencerna ucapan Jeongwoo dengan perasaan yang mendadak gelisah.

"Gue mau mati. Gue mau nyusul Haru."

Setelah mengatakan itu, Jeongwoo berlari ke arah jalanan membuat Jaehyuk terkejut dan segera mengejarnya.

"Makasih buat semuanya Bang," ucap Jeongwoo melirik Jaehyuk sekilas dengan dirinya yang sudah berdiri di tengah jalan.

"PARK JEONGWOO!"

Jaehyuk reflek menutup matanya saat sebuah mobil mendekati Jeongwoo. Suara teriakan orang-orang terdengar saling bersahutan membuat ia begitu takut untuk membuka mata nya. Namun saat mendengar suara bentakan, Jaehyuk seketika membuka mata nya kembali dan melihat Jeongwoo yang masih berada di posisi nya. Mobil yang hampir menabraknya tadi malah mengenai sebuah tiang listrik karena mencoba menghindari sang adik.

"Jongu." Jaehyuk seketika berlari mendekat dan memeluknya dengan begitu erat.

"Gila ya lo lakuin hal tadi!? Gimana kalo tadi lo ketabrak!? Lo beneran mau ninggalin gue, hah!?" bentak Jaehyuk begitu khawatir dan juga marah.

"Lo mau ninggalin gue sendiri hah!?"

"Yang sendiri di dunia ini bukan cuman lo! Gue juga! Gue juga sendiri! Gue juga di tinggal! Jadi stop lakuin hal gila kayak gini, sialan!" umpatnya menangis terisak dihadapan Jeongwoo yang masih diam.

"Gue mohon bertahan. Jangan nyerah. Ada gue disini. Gue bakal bantu lo. Gue ngga akan ninggalin lo kayak yang lain. Gue bakal selalu ada buat lo."

"Jadi gue mohon. Gue mohon jangan tinggalin gue," ucapnya dengan suara terdengar parau dan begitu frustasi.

Tangis Jaehyuk tampak pecah. Ia benar-benar ketakutan. Jantung nya berdebar begitu kencang sampai sekarang. Dia menangis sebari memeluk Jeongwoo dengan kuat. Dia berjanji akan menjaga nya. Dia berjanji akan melakukan apapun untuk nya.

 Dia berjanji akan melakukan apapun untuk nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waduhh sobat, lucu kali yaa abang adek ini. So sweet sekalii gitu 😍💫

Have a Nice Day. 💙🦋

AnityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang