✦ 5

632 105 18
                                    

"Mau Abang temenin masuk atau sendiri?" Jaehyuk terlihat khawatir saat tiba-tiba saja Jeongwoo meminta nya untuk mengantarkan nya ke rumah Jongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau Abang temenin masuk atau sendiri?" Jaehyuk terlihat khawatir saat tiba-tiba saja Jeongwoo meminta nya untuk mengantarkan nya ke rumah Jongi.

"Gue masuk sendiri aja," jawab Jeongwoo ingin meluruskan segala permasalahan yang ada.

"Oke, kalo ada apa-apa gue diluar." Jeongwoo hanya mengangguk saja sebagai jawaban dan berjalan mendekat ke arah pintu utama.

Jeongwoo mengetuk pintu beberapa kali sampai akhirnya terdengar suara seruan dari dalam. "Siapa?" Dan ternyata Sunni lah yang membuka pintu.

"Jongu? Mau apa kamu kesini?" tanyanya pada Jeongwoo yang tiba-tiba saja datang kemari. Terakhir kali ia kemari saat meminta bantuan Jongi untuk biaya pengobatan sang kakak. Namun pembicaraan saat itu tidak berjalan baik.

"Papa ada di dalam? Aku mau ngomong sesuatu sama Papa. Sama Tante dan Jungwon juga," jawab Jeongwoo membuat Sunni terheran-heran saat mendengar nya.

"Ada. Ayo masuk." Walau merasa heran, Sunni tetap menyuruh Jeongwoo masuk dengan dia yang menunggu di ruang keluarga.

Tak berselang lama, Jongi muncul bersama Jungwon yang terlihat terkejut juga melihat keberadaan Jeongwoo. Mereka tidak menyangka jika ia akan datang kemari setelah beberapa permasalahan yang terjadi di antara mereka.

"Jongu, kamu sehat, Nak?" Jongi tampak berbasa-basi dan duduk di sofa single yang tidak berada jauh dari Jeongwoo.

"Sehat. Papa gimana?" balasnya bertanya balik.

"Papa juga sehat. Papa ngga nyangka kamu bakal datang kesini. Ada apa?"

"Aku mau minta maaf." Mendengar pemintaan maaf yang keluar dari mulut Jeongwoo itu semakin membuat mereka bertiga terkejut.

"Heh, lo ngga kesambet kan?" celetuk Jungwon asal membuat Jeongwoo menatapnya.

"Seratus persen gue sadar,"

"Maaf buat semuanya. Maaf atas tingkah laku aku yang ngga sopan dulu. Maaf karena aku benci Papa," tuturnya kembali mengfokuskan pandangan nya pada Jongi.

"Dan Tante, maaf juga dulu aku ga sopan. Maaf karena dulu aku salah paham, seharusnya aku ngga asal buka mulut tanpa tau kebenaran nya. Iya kan Won?" Jeongwoo melirik Jungwon yang tegang di tempatnya saat mendengar penuturan dari nya itu.

"Jangan tegang gitu napa, Won. Berasa mau pentas aja lo," kekeh nya merasa terhibur akan sikap Jungwon.

"Jongu." Mendengar panggilan itu membuat Jeongwoo menoleh, namun tiba-tiba saja ia merasakan pelukan hangat dari sang ayah.

"Maafin Papa juga. Maaf karena Papa ngga becus jagain kamu dan Haru. Maaf karena Papa ngga ada di saat-saat terburuk kalian. Maaf karena Papa ninggalin kalian," ujarnya dengan air mata yang sudah jatuh turun.

Untuk beberapa saat, Jeongwoo tampak menegang di pelukan Jongi. Namun perlahan-lahan ia mulai menerima pelukan dari ayah nya itu dan ikut menangis.

"Pasti berat buat kamu setelah Haru pergi. Sekali lagi Papa minta maaf." Jeongwoo menangis terisak di pelukan sang ayah. Ia meremat kuat ujung bajunya untuk melampiaskan perasaan nya selama ini.

AnityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang