Winny dan Satang menjalani hidupnya dengan bahagia, tak ada yang mengusik hidup mereka
Kini kehamilan Satang sudah memasuki usia 9 bulan perlu menghitung hari untuk melakukan persalinan
"Sayang, jangan ikutin mulu deh" kesal Satang, pasalnya Winny selalu mengikutinya kemana pun ia pergi bahkan saat ingin ke kamar mandi
"Emang gak boleh gitu, ngikutin istrinya sendiri, nanti kalau ada apa apa gimana?"
"Ck, ya udah serah kamu" akhirnya Satang pasrah, saat ia akan berdiri ia terpleset dan ada banyak darah yang keluar dari selangkangannya
"Arghhh..." Winny dengan sigap langsung menggendong Satang menuju mobil dan segera menuju rumah sakit, ia juga menelpon orang tua mereka
Satang tengah di tangani oleh dokter dan suster di dalam ruangan operasi. Winny sangat takut jika mereka tidak terselamatkan
Jika ada satu nyawa yang harus di selamatkan, ia lebih memilih untuk menyelamatkan Satang. Jika bayi yang hilang kan bisa buat lagi 🗿
Tak terasa sudah menunggu waktu 2 jam, akhirnya suara bayi menangis terdengar,Winny sangat lega dan tak lama pintu itu terbuka menampakkan dokter yang melepaskan maskernya
"Apakah anda suami dari pasien? " tanya sang dokter
"Iya, apakah istri dan bayi saya baik baik saja? " dokter mengangguk
"Selamat tuan, anak anak anda dilahirkan dengan keadaan sehat dan sempurna begitu juga dengan ibunya juga sehat. Dan anak anda berjenis kelamin laki-laki, sekarang anak anda sedang di bersihkan.Anda bisa menemui mereka di ruang rawat inap,kalau begitu saya pamit dulu. Permisi" jelas dokter tersebut mampu membuat semuanya lega
Tak lama mereka sampai di depan ruang rawat inap yang di tempati oleh Satang dan anak nya
Pintu terbuka menampakkan Satang yang sedang menggendong anaknya dan di bantu oleh suster yang berada di sana
"Sayang" ucapan Winny membuat keduanya memandangi pintu itu
Satang hanya tersenyum kepada mereka, dan suster itu pun keluar agar tidak mengganggu
"Nyny... Anak kita lucu banget, liat iiiii lucu" ucap Satang sambil mencubit cubit pipi gembul si bayi
"Iya lucu, kayak kamu"
"Eh... Cucu mommy udah punya nama belum? " tanya Phuwin kepada Winny dan Satang
"Belum sih. Emmm gimana kalau Arkabian Argantara panggilannya Bian" Satang memberi nama pada anaknya itu dan di setujui oleh semuanya
"Welcome to baby Bian" *cup
Winny mencium pipi gembul baby Bian dengan sayang, lalu
"Sini sini, mommy pengen gendong" Apo menggendong baby Bian
Tiba-tiba baby Bian menangis di gendongan Apo dan Apo langsung memberikannya kepada Satang
"Coba kasih asi kamu, dulu pas mommy lahirin kamu juga gitu"
Satang melakukan apa yang di katakan oleh Apo
Dan benar baby Bian langsung diam dan menikmati asi yang di beri Satang
~Beberapa hari kemudian~
Satang hari ini di bolehkan untuk pulang dari rumah sakit
Kini mereka sudah berada di rumah. Mereka melakukan aktivitas nya masing masing dan Winny sekarang menjadi pewaris keluarganya
17 TAHUN KEMUDIAN
"Mommy, Ian mau nginep di rumah Daffa. Boleh ya mom? " ucap pria itu kepada Satang
"Iya, sayang. Boleh kok, jangan nakal ya di rumah Daffa " ucap Satang lalu mendapat anggukan dari Bian
Ya, Arkabian Argantara .. Dia sekarang sudah tumbuh dewasa dengan aura dominannya yang melekat pada dirinya
Dan ia juga menjadi pria yang tampan di kalangan wanita dan uke
Setelah beberapa menit, Bian sampai di rumah Daffa. Ia memarkirkan motornya di pekarangan rumah Daffa
Lalu ia segera menuju pintu utama dan langsung mengetuk nya, tak lama pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang tersenyum pada nya
"Eh nak Bian , sini masuk. Daffa di kamarnya" ucap bunda Mawar kepada Bian
Bian langsung menganggukkan kepalanya dan menuju kamar Daffa yang berada di lantai dua
"Fa, gue masuk ya" Bian langsung nyelonong masuk tanpa menunggu jawaban dari Daffa
Saat sampai di dalam kamar, ia di suguhkan oleh pemandangan yang mengenaskan
Yaitu Daffa sedang merancau sambil melihat video porno. Saat Daffa melihat di ambang pintu yang sudah tertutup itu, ia kaget dengan Bian yang mengunci pintu itu dan mendekat ke arah Daffa. Daffa pun langsung menutup bagian intim nya menggunakan selimut
"E-eh... Ian, u-udah lama di sana? "
Bian tak menjawab perkataan Daffa ia terus mendekat dan tiba-tiba ia mengukung tubuh Daffa yang lebih kecil dari nya
"Eungh" lenguh Daffa saat Bian mulai menghisap kecil lehernya
"Janganhhh... Di gigit I-ianhhh" Daffa mengeliat saat mendapat sentuhan di bagian sensitif nya
"Daripada nonton, mending langsung praktek aja"
"Nanti ada bunda, gimana? " tanya Daffa, ia mematikan laptopnya dan menaruhnya di meja kecil samping kasur itu
"Nggak kok ayah sama bunda kamu lagi di luar kota, di sana 2 minggu. Jadi tenang aja"
Flashback on
"Oh ya, nak Bian tolong jaga Daffa ya, ayah sama bunda mau pergi ke luar kota selama 2 minggu, gak papa kan?" tanya bunda Mawar dengan lembut
"Iya gak papa kok bun, Daffa aman di dekat saya, bunda mau langsung pergi atau gimana? "
"Iya bunda sama ayah harus pergi sekarang, bunda titip Daffa ya. Bunda pergi dulu" bunda Mawar memasuki mobil yang sudah ada ayah Nathan di sana
"Selamat jalan dan hati hati bunda" teriak Bian saat mobil itu perlahan menghilang dari pandangannya
Bian lalu menuju ke kamar Daffa yang terletak di lantai 2
Flashback off
Bian ingin menempelkan benda kenyal itu tapi di tahan oleh Daffa
"Afa belum siap" cicit Daffa dan itu membuat Bian terkekeh geli, dan Bian mengecup bibir itu dengan lembut
*cup
Tbc
Kayaknya capter 15 udah end, tapi author gak tau pasti ya guys
Enaknya mereka misekakunoi dulu baru jadian atau jadian dulu baru misekakunoi guys?
Kalau ada salah kata author minta maaf ya
Sampai jumpa di capter 14 bye~~ 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Been in Love[WinnySatang]🔞
De TodoSeorang siswa bermusuhan yang aslinya memendam perasaan masing-masing , selalu menghindar saat saling bertemu dan dijodohkan oleh orang tua mereka hingga menjadikan masalah besar bagi mereka