🔞🔞
Ada sedikit adegan ngewe hehe
.
.
.
Malam menjelang pagi, kini kedua orang itu masih belum bangun dari alam mimpinya
Kringggggggg
Suara alarm membangunkan Daffa, ia membuka matanya dengan perlahan. Daffa merasakan kini perutnya penuh dengan penis Bian yang masih bersarang di rumahnya
"Ian bangun, Afa mau mandi" dengan mata yang sedikit terbuka, memperlihatkan wajah Daffa yang sayu dan itu membuat Bian merasa nafsu lagi . Dengan jahilnya, Bian menghentakkan nya dengan sangat dalam
"AHHH...Ian , Afa mau mandi" Daffa mencoba mengeluarkan milik Bian yang sudah tertanam di lubang pantat Daffa
"Emang bisa? Morning seks" suara berat Bian membuat Daffa menurut
"E-enggak, masih sakit" Bian terkekeh lalu melepaskan penisnya dari hole Daffa
"Eunghhh" lenguh Daffa dan ia segera merentangkan tangannya untuk di gendong
Bian menggendong nya ala koala lalu dengan sengaja ia memasukkan lagi miliknya ke hole Daffa
"Ihhh! Jangan lagi, Ian" saat sampai di kamar mandi, Bian menurunkan tubuh Daffa di closet dan mengisi air di bathtub
Setelah sudah cukup, Bian menggendong Daffa lagi dan mendudukkan nya di pangkuannya yang sudah berendam di bathtub
Daffa yang asik bermain dengan air, Bian memasukkan dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat
"Ahhh... Ahhh... I-ianhhh... Keluar-rinhhh... " tanpa mendengarkan ucapan Daffa, Bian terus menggempur lubang itu
Sampai beberapa menit, akhirnya
AHHH
AKHHH
Daffa yang keluar mengenai perutnya dan air, sedangkan Bian keluar di dalam. Itu membuat perut Daffa menghangat
(⁄⁄•⁄ω⁄•⁄⁄)
Kini Bian dan Daffa sedang menonton TV di kamar Daffa. Kamar yang tadinya berserakan dan kotor, sekarang menjadi bersih dan rapi
"Apa masih sakit? " tanya Bian, itu membuat wajah Daffa memerah
"Nggak kayak t-tadi"
"Kalau boleh jujur, aku sebenarnya suka sama kamu. Daffa do you want to be mine? " wajah Daffa memerah lagi
"Sure, I want to" lalu mereka berpelukan
ʕっ•ᴥ•ʔっ
Kita kembali ke WinnySatang
"Sayang, masak apa? Hm" ucap Winny dan langsung memeluk pinggang Satang
"Masak nasi goreng, mau coba?" bukan menjawab, Winny malah menggigit dan menjilat telinga Satang
"Eunghhh... Janganhh nanti Bian masuk" Winny langsung menghentikan aktivitasnya dan menuju meja makan
Saat sudah siap, tiba-tiba ada yang membuka pintu . Siapa lagi kalau bukan Bian, dia membawa Daffa kerumahnya
"Mommy Daddy, Ian pulang" teriak Bian dan langsung memeluk tubuh mommynya itu
"Eh ada Daffa, sini nak" Satang melepas pelukannya pada Bian dan beralih memeluk Daffa
"Ayo sini makan bersama, mommy udah masak banyak" Daffa mendudukkan bokongnya dan mulai mengambil piring dan nasi
"Emmm... Ena- hmphhh" Daffa menutup mulutnya lalu pergi ke kamar mandi
Satang langsung menyusul Daffa dan meninggalkan Winny dan Bian
Sampai di kamar mandi, Daffa memuntahkan isi perutnya tapi yang keluar hanya air bening saja
Hoekk
Hoekk
Satang yang sudah tau menatap Daffa dengan tatapan mengintimidasi. Setelah itu Satang memberikan tespack kepada Daffa
"Sayang, coba dulu ya" ucap Satang dengan lembut. Daffa hanya mengangguk dan masuk ke dalam wc
Beberapa menit pintu terbuka dan menampakkan Daffa dengan wajah yang ingin menangis
Satang langsung memeluk nya dan mengelus punggung kecil itu. Daffa memberikan tespack itu kepada Satang
"Siapa yang menghamili mu? " dugaan Satang benar, ternyata Daffa hamil
"I-ian.. Huweee, mommy"
Di meja makan
"Bian, apa yang kau lakukan pada Daffa? Jawab yang jujur" ucap Satang yang menatap tajam anak semata wayangnya itu
"I-itu... Ian udah ambil keperjakaan nya Daffa, mom. Maafin Ian" ucap Bian sambil menunduk takut dengan tatapan dari mommy nya itu
Satang menghela nafas dan mengeluarkannya dengan perlahan
"Sekarang juga kamu minta maaf sama Mawar dan Nathan, dan mommy mau jangan ulangi lagi kesalahan kamu"
Beberapa hari kemudian, Bunda Mawar dan Ayah Nathan sampai di rumah WinnySatang
Tok tok tok
Satang membukanya dan ia segera memeluk tubuh Mawar
"Dimana Daffa? " tanya Mawar dan mereka masuk, disusul Nathan
"Bunda! " teriak Daffa sambil berlari memeluk Mawar
Mawar mengelus rambut Daffa dengan sayang dan menatap manik cantik itu
"Sayang, bunda sudah tau. Jangan nangis ya, cup cup cup" Mawar menuntun Daffa ke ruang tamu. Di sana sudah ada keluarga Bian dan Daffa
Di ruang tamu
"Jadi kita nikahkan kapan mereka berdua?" tanya Winny dengan menatap Mawar dan Nathan
"Minggu depan, apa boleh? " sahut Bian dan di angguki oleh mereka semua
"Jadi kita tinggal menyiapkan semuanya dan kalian berdua besok lusa bisa mencari baju dan cincin" mereka menyetujui ucapan Nathan
(⁄⁄•⁄Ω⁄•⁄⁄)
Kini Bian dan Daffa sedang berada di toko butik langganan keluarga Winny
"Ada yang bisa saya bantu? Kak" tanya wanita cantik yang merupakan pemilik butik tersebut
"Kami sedang mencari baju untuk pernikahan ku dengan calon istri ku" ucap Bian lalu merangkul pinggang Daffa
Wanita itu menaikkan alisnya dan mengantar mereka ke tempat baju itu
***
I'm comeback
Ceritanya makin ke sini dah gak jelas 😔
Yaudah sampai jumpa di bab selanjutnya 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Been in Love[WinnySatang]🔞
De TodoSeorang siswa bermusuhan yang aslinya memendam perasaan masing-masing , selalu menghindar saat saling bertemu dan dijodohkan oleh orang tua mereka hingga menjadikan masalah besar bagi mereka