enam

335 23 0
                                    

“Ini masih sore, kalian mau pulang? Apa kalian tidak tertarik untuk pergi ke lapangan? Sekarang banyak wajah baru yang datang. Lihat apa yang bisa dilakukan anak-anak baru ini. Lagipula, para bajingan itu akan senang melihat kalian.” Ajak Jeno.

Mark dan Lucas saling memandang.

“Kenapa kalian berdua saling pandang? Harusnya kalian bertanya pada kami.” Kata Haechan

Mark kemudian beralih ke Haechan.

“Apa yang kamu bicarakan?” Mark bertanya.

“Ayo pergi!” Haechan dan Renjun menjawab serempak.

Mark mengangkat tangan untuk mengusap wajahnya.

“Nyonya sudah berkata.” Kata Lucas sambil tersenyum.

“Oke, ayo pergi.” Kata Mark kepada Jeno.

“Dimana mobil Hyung parkir.?” Tanya Jeno.

“Kami tidak bawa mobil. Haechan dan Renjun ingin naik kereta tadi.” Jawab Lucas.

“Kalau begitu, naik mobilku saja.” Kata Jeno, mengundang.

Mark berfikir sebelum mengangguk.

“Oke.” Jawab Mark.

Tak lama kemudian, keempatnya tiba di arena balap dimana Gear dulu pernah bersaing melawan Lucas di sini.

“Jeno.., apa kamu tahu pemilik tempat ini?” Haechan bertanya, saat mereka masih didalam mobil.

“Aku tahu. Aku mengenalnya dengan baik.” Kata Jeno sambil tertawa kecil.

“Haechan, bajingan itu sendiri pemilik stadion.” Kata Lucas.

“Benarkah itu? Melihatnya, dia seperti bukan pemilik trek.” Kata Renjun sambil tertawa pelan,

Penampilan Jeno memang tidak seperti pemilik stadion. Saat ini, Jeno hanya memakai kaos polos dan celana jeans pendek. Dan hanya memakai sendal.

“Oh, jangan melihat orang hanya dari luarnya. Hahaha... Aku tidak ingin terlalu menonjol. Aku sengaja, karena aku tidak ingin mereka tau jika aku adalah pemilik tempat ini.” kata Jeno.

“Kenapa?” tanya Renjun lagi.

“Saat ini, banyak anak-anak baru yang datang untuk menggunakan lapangan. Aku berpura-pura menjadi orang yang menonton balapan untuk mengenal setiap kelompok dan melihat bagaimana mereka berperilaku. Sementara untuk contact person tempat ini, aku sudah memiliki seseorang yang mengurusnya.” Kata Jeno.

“O... Bagus juga jika kamu pemilik tempat ini.” Kata Haechan, matanya berbinar.

“Kenapa?” tanya Renjun ingin tahu.

“Aku bisamenitipkan kartu nama tokoku di sini? Biar aku bisa beriklan gratis di sini. Siapa pun yang ingin memasang stereo atau mendekorasi mobilnya, bisa melakukannya di tokoku.” Kata Haechan sambil tersenyum.

“Benar juga...Mereka juga bisa memperbaiki mobilnya di bengkel ku..” Kata Renjun.

Jeno menoleh untuk melihat Mark dan Lucas.

“Hyung, kedua istri kalian saling membantu mencari nafkah.” Kata Jeno bercanda.

Mark hanya tersenyum mendengarnya.

“Ayo pergi ke lapangan!” kata Mark saat Jeno memarkir mobil di belakang kantornya.

Mereka lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju lapangan dengan Jeno yang memimpin keempatnya.

Aku mencintaimu sangat... Sangat brutal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang