Lagi

413 3 0
                                    

Sepulang dari kantor pukul tiga sore Diana langsung pulang ke rumahnya bergegas melangkah menuju kamar, karna sedikit lelah berniat untuk sekedar bersantai di singgah sana empuknya, rencana gagal ia malah dikejutkan oleh pria bersandar tegap di ambang pintu sambil bersedekap dada menatap tajam bagaikan seorang istri ketahuan selingkuh.

Sejak pertemuan lelaki itu setelah beberapa tahun terakhir tidak bertemu, di hari pernikahan Diana dan David sang kakak ipar hadir dengan menatapnya tajam mengintimidasi.

"Kak Andre... tadi kan bukannya." gumamnya mengingat pertemuan singkat di kantor Boustion Group.

Jadi Diana berani pulang ke rumahnya tanpa ada perasaan takut terhadap kakak iparnya, tetapi malah sebaliknya ia malah bertemu. Entah suatu kebetulan atau kesengajaan ia sama sekali tak menginginkan pertemuan itu, rasanya ingin sekali menenggelamkan diri ke dalam bumi dan tidak mau lagi muncul ke permukaan.

"Lo mau apalagi dari gue, lebih baik pergi deh sana." ketusnya menarik kuat lengan kekar Andre menjauh dari pintu kamar nya lalu ia buru buru masuk dan mengunci pintu rapat rapat.

Ada perasaan lega setelah pintu kamar tertutup, tapi bukan Andre namanya kalau tidak punya segudang akal licik untuk mendekatinya.

Ting...

notifikasi pesan masuk.

>> Cepat buka pintunya atau  suamimu tentang hubungan gelap kita

>> Cepat buka pintunya atau kau mau suamimu tau tentang hubungan gelap kita

isi pesan tersebut disertakan beberapa gambar Diana sedang tertidur lelap seusai mereka melakukan.

"Good girl." ucap Andre tersenyum lebar melihat Diana membukakan pintu untuknya.

Sangat mudah untuk mengancam nya.

Tentu saja pria itu akan menggantikan posisi suami demi memenuhi nafsu bejatnya.

'Ya tuhan kenapa aku terus uji kesetiaan ku pada mas David, bagaimana kalau dia sampai tau semuanya.' berusaha tidak melihat lelaki itu dan mengalihkan pandangan ke bawah.

Andre mulai membuka satu per satu  kancing melepas kemeja putih dan celana panjang yang dikenakan nya lalu melempar ke sembarang arah.

Diana terkejut melihat Andre sudah tak mengenakan apa apa, tubuh atletis, paras tampan, perut six pack sang kakak ipar, bahkan dulu sewaktu berpacaran dirinya sama sekali tak pernah melihat Andre melakukan itu, dia selalu bersikap sopan terhadap wanita, namun setan mana yang sekarang membuntinya hingga sikap dan perilaku berubah drastis.

"Bukankah beberapa kali kita melakukannya, tapi kenapa kamu begitu gugup, hmm."

Mendorong tubuh bahu Diana jatuh ke ranjang bersamaan dengan Andre menindihnya. Kedua tangan kekar itu bergerak nakal sambil melepas semua yang melekat di tubuh Diana, wajahnya teduh terlihat imut, sayang isi otaknya sangat kotor.

"Ndre ini tidak benar, sebentar lagi suamiku pulang." kagetnya melihat tubuhnya sama sama polos. Rasa trauma nya kembali ia rasakan belum pulih, padahal kemarin Andre berjanji tidak akan melakukan itu lagi.

Ssssttt... Andre menaruh jari telunjuk ke bibir Diana. "Suamimu itu jarang pulang jam segini, lihatlah." menunjuk ke arah jam dinding yang terletak diatas foto pernikahan.

Ndre?

lirihnya berharap kakak iparnya mau melepaskan untuk kali ini saja.

Tentu itu tidak mungkin melewatkan kesempatan yang ia atur sedemikian rupa, pria brengsek seperti Andre mana mau diatur ataupun diperintah oleh siapapun, dia tipe orang keras kepala, sesuatu disukainya ia harus mendapatkan walaupun dengan cara kotor sekalipun.

"Aku menyukai permainanmu kemarin. Rasanya tubuhmu ini begitu candu bagiku, sorry soal janji itu, aku memilih untuk mengingkari nya." ucap Andre  tau isi hati Diana.

Diana hanya bisa diam pasrah atas pelecehan yang selalu ia dapatkan dari sang kakak ipar sendiri, dan mereka kembali melakukan nya, lagi. Melawan, percuma pria brengsek itu selalu menekan batinnya melalui ancaman.

BERSAMBUNG

IPAR KEMATIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang