🍃🍃🍃
Hyungsik menatap dalam wajah istrinya yg membuang muka. Ia sempat berdecak kesal dan kata umpatan serasa mau keluar dari tenggorokan nya.
"Perlakukanlah anak anak kita dengan adil, park mia.." Ujung kata hyungsik ditekannya agar istrinya itu tahu dimana posisinya.
Park Mia mencoba tersenyum hangat lalu menyentuh lembut tangan besar suaminya. "Sayang.. Aku memperlakukan mereka dengan seadil-adilnya.. Kalau kamu tak percaya dengan ku, kamu boleh bertanya langsung sama adek.. Anak kecil nggak pernah bohong.. Mereka selalu mengatakan kebenaran.."
Hyungsik kembali menghembuskan nafas kasar. Ia harus menahan emosinya di depan taehyun dan beomgyu yg menatap mereka berdua bingung.
"Appa.. Jangan marahin eomma.." Rengek beomgyu dengan mata yg telah berair.
Taehyun pun langsung memeluk leher ayahnya. "Iya, appa.. Mungkin yg taehyun lihat salah.. Eomma sayang kok ama adek.."
Mendengar pembelaan dari putra putranya membuat senyuman Mia semakin lebar. Rasanya ia sangat terharu dengan anak-anak nya yg baik.
Hyungsik tersenyum hangat lalu mengelus surai taehyun dan beomgyu bergantian. "Iya, sayang.. Appa nggak marah kok.."
Kedua putra Hyungsik langsung berhamburan ke pelukan hyungsik memeluk erat sang ayah. Hyungsik tertawa bahagia, rasanya ia sangat bahagia sekali melihat keluarga nya yg begitu sempurna. Anak anak yg sehat dan tampan. Istri yg cantik dan penyayang. Ekonomi yg terjamin hingga tujuh keturunan. Sungguh tak ada lagi yg diinginkan selain kebahagiaan anak anaknya.
Tanpa hyungsik tahu ada duri kecil yg tak tampak dan tusukannya yg kian tajam.
.
.
.
.
.
.
.
Nafas hyuka terengah engah ketika ia sampai ke anak tangga terakhir. Peluh membasahi pelipis bocah itu walau AC selalu hidup dua puluh empat jam.
"Hahh.. Adek capek.. Ta-pi.. Adek harus kuat.. Hhaaah.."
Langkah kaki kecil itu ia usahakan untuk berjalan ke ruang tengah lantai dua dimana ada kamar hyungdeul nya begitu juga dengan kamarnya yg paling pojok.
Karena kamar yeonjun dan soobin terletak paling dekat, ia tak butuh waktu lama sampai kesana. Dari luar saja sudah terdengar suara ricuh antara kedua hyungnya yg pasti sedang main games. Hyuka mengetuk pelan kamar soobin.
"Soobinie Hyung... Hyung!!!" Teriak hyuka.
Hyuka menyapu keringatnya dan menghela nafas lelah bercampur kesal. Ia kesal kenapa pintunya di kunci segala. "Hyung... Soobinie Hyung... Buka pintunya!!!" Teriak hyuka lagi.
"Yeonjun Hyung!!! Soobine Hyung.." Teriak hyuka lagi. Suaranya udah mulai serak karena berteriak sedari tadi.
Cekllek..