02

403 24 3
                                    

Seperti biasa, First, Khaotung, Earth, dan juga Mix biasa nongkrong di cafe dekat kampus mereka setelah pulang kuliah. Tidak ada yg istimewa, hanya sekedar mengobrol atau berkeluh kesah tentang keseharian yg mereka lewati hari ini.

“kamu rencananya abis ini mau kemana?”

"kayaknya langsung pulang aja deh”

Sudah beberapa hari ini memang Earth dan Khaotung sama sekali belum pergi berkecan berdua saja. Keduanya terlalu sibuk dgn kegiatan kuliah masing masing.

“kok pulang? Gak mau jalan dulu sama aku, nonton gitu?” tanya Earth lagi sambil membelai lembut rambut Khaotung.

“enggak deh, aku capek pengen istirahat aja”

Khaotung kembali menolak dgn senyumnya. Bukan tidak ingin pergi, hanya saja Khaotung mrasa memang tidak terlalu ingin pergi dgn kekasihnya.

Sementara Earth yg berusaha membujuk Khaotung untuk pergi berkencan dengannya, tidak jauh berbeda dgn apa yg terjadi dgn Mix dan First.

“sayang, nanti kamu anterin aku ke mall ya?”

Mix adalah tipikal pacar yg manja, bahkan saat berbicara dgn First saja dia sampai harus memeluk lengannya dgn posesif.

“gimana ya”

First sempat melirik ke arah Khaotung yg juga melihat ke arahnya untuk beberapa saat sebelum kembali fokus pada Earth.

“pasti mau dong?”

“kayaknya gak bisa deh, Mix” First menolak dgn berat hati, tapi sepertinya itu ada keputusan yg tepat untuk saat ini.

“kenapa?”

“soalnya…” First mencari alasan yg tepat untuk penolakannya, “aku udah ada janji buat nganterin mama ke rumah saudara.” satu kebohongan kembali First katakan pada kekasihnya sendiri.

Di sela-sela obrolan mereka berempat, sesekali Khaotung melirik ke arah First yg sedang mengobrol dgn Mix. Begitu juga dgn First yg juga mencuri-curi pandang dgn Khaotung. Beruntung mereka berada di dalam pertemanan yg sama, jadi tidak terlalu mencurigakan jika keduanya sering sering beradu tatap.

Merasa mulai tidak nyaman dgn pemandangan di depannya, dimana Mix yg slalu menempel dgn manja pada First. Akhirnya Khaotung memutuskan untuk pergi ke toilet dgn alasan ingin buang air kecil. Khaotung sempat melirik pada First dgn tatapan yg tidak mengenakkan sebelum dia pergi.

"Gue mau ke belakang dulu deh, kebelet."

Sebenarnya, First hanya beralasan saja agar bisa pergi menyusul Khaotung. Setelah sampai di toilet First tidak langsung masuk melainkan menunggu Khaotung sampai keluar dari dalam sana.

“First?”

Khaotung yg baru saja keluar pun terkejut melihat First yg sudah berdiri di depan toilet dan tersenyum padanya.

“kamu ngapain disini? Jangan jangan kamu mau ngintipin orang-orang ya?” tuduh Khaotung.

“sembarangan kamu. aku kesini soalnya aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” ucap First kemudian memegang kedua tangan Khaotung.

“ngomong apa? Kan ngomongnya bisa disana aja, ngapain pake nyusul kesini?”

“ya gak bisa dong Khao, kan disana ada pacar kamu”

“ada pacar kamu juga kali” Khaotung sedikit kesal dgn jawaban First.

“yaudah biarin deh. Gak usah bete gitu dong” First memegang pipi Khaotung gemas.

“yaudah sekarang kamu mau ngomong apa, buruan nanti mereka curiga"

“nanti sore nonton sama aku ya?” ajak First dgn semangat.

Faded Love (FirstKhaotung) | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang