39 - Candy

3.4K 308 69
                                    

Sudah hampir 3 tahun berlalu setelah hilang dan tak kembali seorang Nibiru, hidup Samudra sudah berjalan seperti biasanya.

2 bulan pertama memang ia tengah menikmati fase depresinya, keluar masuk bar hingga keluar masuk Rumah Sakit untuk mengobati dirinya sendiri yang sudah terlampau frustasi.

Dan di 6 bulan berikutnya ia sedikit demi sedikit bangkit, kembali melaksanakan kegiatan nya sebagai seorang mahasiswa. Melakukan perkuliahan nya meski masih membatasi dirinya dengan orang lain kecuali sahabatnya.

Beberapa kali ia sempat berpapasan dengan Maverick, namun lelaki itu terlihat memiliki dendam kesumat pada Samudra atau memang sampai sekarang masih saja dendam.

Dan di tahun pertama hingga di tahun ketiga nya, ia berhasil menyelesaikan gelar Sarjana nya dan sekarang tengah menempuh gelar Magister nya.

Yap! Samudra sekarang seorang mahasiswa S2 dengan jurusan Managemen Bisnis di kampus om nya Nawasena.

Langit, Pacific hingga Axel sahabatnya pun sama menempuh studi S2 mereka, ibarat kata satu jatuh jatuh semua tapi satu S2 ya S2 semua.

Namun kabar baiknya Maverick sudah pergi ke Sydney dimana tempat itu selalu mengingatkan Samudra pada istrinya bagaimana jika ternyata istrinya masih hidup dan bahagia bersama Maverick di negeri orang?

Fikiran-fikiran overthinking itu selalu menghantui nya tiap malam, tak ayal alkohol masih menjadi teman setia nya meski tak sesering dulu.

Kini ia punya teman lain selain alkohol yaitu permen, jika fikiran nya sudah bercabang memikirkan nasib sang istri yang entah bagaimana ia akan mengemut lolipop kesayangan nya yang selalu ia beli di supermarket tempatnya tinggal.

Bahkan Samudra mulai sebulan yang lalu resmi tinggal di apartement nya sendiri, meski sahabatnya mengeluh bahwa apartement dan kampus nya itu amat jauh tapi tak tau kenapa Samudra malah memilih tempat itu.

Apartement yang tak terlalu ramai dan jauh jika di tempuh menuju pusat kota. Mungkin hampir satu jam lamanya, makanya kebiasaan Samudra selalu bangun pagi dan berolahraga di sekitaran komplek apartement nya.

Biasanya ia akan pulang larut pagi karena terlalu jauh jarak antara apartement dan rumah orangtua nya, hingga kampusnya menuju apartement nya dan memakan banyak waktu di jalan.

Namun kali ini, sudah seminggu ia pulang pergi kampus-apart karena orang tua nya tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri jadi tempat pulang satu-satu nya Samudra hanya apartement nya sekarang.

Namun sore itu, waktu yang sering ia habiskan untuk berdiam diri menonton tayangan televisi ia habiskan untuk mengemut permen di sekitaran komplek apartement dengan mendudukan diri di bangku taman.

Tatapnya melanglangbuana jauh ke arah beberapa orang yang berlalu lalang di tengah jalan, meski tak seramai jalanan ibu kota.

Duk!

Fokusnya terpecah kala kursi nya di duduki seorang anak kecil, atau kelihatan nya usia batita.

Anak kecil laki-laki dengan kalung ponsel jadul di lehernya yang sekali tekan bisa tersambung dengan nomor darurat nya itu terlihat gemas hingga tak sadar ia terhanyut memperhatikan nya.

Sadar di perhatikan, anak lelaki itu mendongak menatap Samudra yang langsung di hadiahi cengiran.

Samudra merogoh saku celana nya, mengeluarkan satu sisa permen miliknya. Ia berniat memberikan kepada anak itu, meski permen itu sisa terakhirnya. Tak apa ia bisa membeli lagi nanti.

"Mau?" Samudra sodorkan permen itu kehadapan sang anak.

Anak lelaki itu menggeleng dengan rambut yang ikut ke kanan dan kiri. "If someone give you candy, don't mambil?" ujarnya lucu dengan bahasa inggris namun sepertinya ia kesusahan berbicara bahasa indonesia atau memang kosa kata bahasa indonesia nya terlalu sedikit dan tak banyak.

UNCONDITIONALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang