Lian tampak heboh sediri di kamar. Dia membuka isi lemari dan mengeluarkan semua pakaian yang dia miliki. Entahlah, hari itu Lianna merasa semua baju seperti tidak cocok untuknya. Dia gugup karena ini adalah kencan setelah hampir tiga bulan absen jalan bareng dengan Jeno."Bagus gak sih??" Gumam Lian menatap pantulan dirinya di cermin "kayaknya ketuaan deh!!"
"Woi dek" seru Hendra dari luar kamar.
"Apa tua?" Sahut Lianna dari dalam.
"Itu pacar lu udah dateng noh, buruan"
"OMAGAT!!" Lianna menepuk jidat, lalu melihat jam dindingnya. "Udah jam setengah tujuh!?"
Setelah menghabiskan waktu setidaknya 15 jam, bercanda cuma 15 menit, Lian keluar dari kamar dan bergegas menuju ruang tamu. Di sana, dia mendapati seorang cowok berambut hitam dengan kaus putih-polos dan jaket biru donker sudah duduk di sofa bersama Hendra dan bundanya.
"Jeno-ya, maaf lamaa"
"Ngapain aja sih lu? Semedi?" Celetuk Hendra. Lian memandang sinis kakaknya.
"Udah sana cepet" Ucap Wina, sang bunda.
"Iya bunda," jawab Lian
"Tante, kalau gitu Jeno permisi" ucap Jeno seraya berdiri dan mengambil kunci motor.
"Iya, jeno, silahkan" ucap Wina tersenyum.
"Bun, pergi yaa!" Lian mencium tangan Wina.
"Sama gue gak cium tangan?" Tanya Hendra.
"Emoh!" Lian menjulurkan lidahnya ke arah Hendra, sementara Hendra terkekeh puas menatap Lianna.
"Dah bun!"
"Hati-hati ya nak"
Jeno dan Lianna pergi menggunakan motor sport ber-warna Hitam.
Sepanjang jalan Lianna terus bertanya kepada Jeno, Kemana dia akan di bawa pergi. Namun, Jeno hanya menjawab dengan kalimat, "ikut aja,"
Malam itu, Bandung sangat ramai. Lianna merasa seperti bukan berada di bandung. Entah, jarang keluar rumah atau dia malas memperhatikan jalan sebelumnya, semua terasa mengagumkan bagi Lianna ketika melihat kota yang punya sejarah lautan api.
Sampailah mereka di sebuah tempat yang cukup ramai oleh pedagang kaki lima, kawasan Gasibu. Jeno memarkirkan motornya di parkiran yang ada di sana.
Lianna turun dan membuka helmnya. Betapa kagumnya dia melihat banyak jajanan di sana. Matanya tidak henti-hentinya berbinar menatap puluhan gerobak makanan khas bandung dan luar bandung.
"Ayo" Ajak Jeno.
Cowok berdarah Spakor (SPAnyol-KORea) itu menarik Lianna ke sebuah tenda yang bertuliskan "pecel lele" dengan gambar ayam, ikan lele, bebek, kerang, dan lain-lainya. Lianna keheranan
"Kamu duduk di situ!" Jeno menunjuk sebuah meja di dalam tenda, Lianna menurut saja. "Kamu mau makan apa?" Tanya Jeno.
"Humm, aku mau sate ati-ampela, dong, sama ayam goreng, tapi yang garing banget!!," jawab Lianna. Jeno mengangguk, lalu mendekat ke penjualnya dan menyebutkan pesananya.
Setelah itu, Jeno kembali ke meja dan duduk di samping Lianna.
"Lho, kok di samping?"
"Biar bisa liat, siapa aja yang liatin kamu" Jawab Jeno tanpa menoleh, Lianna tersipu malu.
Dia memandang kesekitar. Bukanya mendapati cowok-cowok meliriknya, malah cewek-cewek mengedip genit menatap Jeno. Bahkan, ibu-ibu yang ada di ujung tenda ikut melirik Jeno.
"Kayaknya bukan aku, deh, yang di liatin, tapi kamu" kata Lianna.
Jeno yang sedang fokus menatap handphonenya melirik ke arah sekitar. Semua pandangan genit itu sudah sering dia dapatkan, tapi kali ini dia memahami maksud Lianna. Tanpa basa-basi, Jeno langsung berdiri dan menarik Lianna mengubah posisi duduk membelakangi semua orang.
"Udah kan?, yang boleh liat aku cuma kamu," ucap Jeno seraya kembali menatap layar handphonenya.
Lianna tersenyum lebar.
Tiba-tiba ada perempuan, berpakaian ala-ala tomboi, menggunakan Hoodie, dan celana panjang serta tas selempang hitam, datang menghampiri meja Lianna dan Jeno.
"Hai, jen, masih ingat aku tidak?" Ucap perempuan itu.
"Huh.... Maaf siap- Eh Vonnia!" Ucap Jeno, Rupanya perempuan itu adalah Vonnia, teman Dekat Jeno yang sudah lama berpisah.
Jeno pun bangun dari tempat duduknya dan memeluk Vonnia, tentu saja Vonnia membalas pelukan Dari Jeno.
"Yaampun.. Von, gw kira lu udah di telan bumi" Canda Jeno.
"Dih begitu jasa lu parah, bay the way lu makin ganteng" Ucap Vonnia.
"Makasih loh, lu juga makin Cantik.. sama kaya dulu"
Sekarang Jeno dan Vonnia sedang bercanda ria. Lianna? Dia hanya menyimak dengan seksama walaupun hatinya panas.
"Eh Jen, dia siapa?" Tanya Vonnia sembari menunjuk Lianna.
"Oh, dia temen aku.."
Deg..
"Owh... Nama kamu siapaa??" Tanya Vonnia pada Lianna
"Nama ku Lianna Anastasya, panggil aja lian" ucap Lianna, menahan kesal pada Vonnia.
"Oh.. Nama ku Clarissa Tamara Vonnia, panggil aja Vonnia" ucap Vonnia, memandang Remeh Lianna.
"Oh ya.. Jen Gw pergi dulu ya. Bye" Pamit Lianna. Mendengar kata 'gw', Jeno langsung merasa bersalah, namun dia tak bisa meninggalkan Vonnia sendirian.
TBC
Kalian kesel gak sih sama jeno?
Aku juga kesel sama jeno, rasanya pengen tak 'hih, eh Btw Aku tulis nama si Lian itu Lianna ya soalnya kalo Lianne itu aneh, terlalu bule untuk aku yang Sunda🙏🏻Eh kalian kangen ga sama booknya?, atau... Sama authornya?
Oh ya juga aku bakalan update lagi weekend aja, kemungkinan bakal update hari Sabtu jadi stay tune ya🤗
Janlup Votkom(vote komen) 😘🤗🤗🙏🏻🙏🏻🙏🏻🤗😘🤗😘😘😘😍😍🥰🥰🌹🌹🌺🥀💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Te amo!! || nomin gs
Teen Fiction"Em, ayo putus, kita beda agama"- lianne. "Tapi aku sayang sama kamu.."-jeno. "Maaf dinding kita terlalu tinggi"- lianne. Kisah cinta lianne, yang berbeda agama. Kisah jeno dan Lianne penuh masalah, berlika liku bagaikan roller coaster. Book ini sep...