HARAP DIBACA BESOK PAGI!!!
Bab 6
Embun mulai mengering, sinar matahari terasa semakin menyengat. Jalanan kota terlihat semakin padat, semua orang kini melakukan aktifitas rutin mereka, seperti bekerja atau sekolah.
Zaidan menyusuri koridor kantor yang kini telah ramai oleh para pekerja, mereka sibuk dengan tugas mereka masing-masing, ada yang sibuk bolak-balik hanya untuk mempersiapkan ruang rapat, ada juga yang sibuk dengan mesin fotokopi, dan sisanya sibuk bergulat dengan komputer mereka.
"Selamat pagi, Pak.” sapa salah satu staf disana saat berpapasan dengan Zaidan.
“Pagi," jawab Zaidan dengan sedikit tersenyum. Dia melanjutkan jalannya kearah ruangannya sendiri.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya dia tiba. Tak jauh dari ruangannya, ada meja kerja Nando yang merupakan sekretarisnya. Dia melihat Nando yang sibuk menyusun jadwal untuknya.
Zaidan berjalan mendekati meja Nando untuk menyapanya. “Masih pagi udah kusut aja," ucap Zaidan sambil bersedakap dada.
Nando yang sudah tahu itu suara siapa memilih untuk menghentikan aktivitasnya sejenak. “Itu karena jadwal Anda yang padat," jawab Nando dengan formal.
Karena ini adalah waktu kerja, dia tetap mempertahankan profesionalitasnya dan tidak berbicara santai dengan Zaidan. Meskipun Zaidan memintanya untuk melakukannya. “Satu jam lagi kita ada kunjungan ke perusahaan cabang. Harap Anda bersiap-siap, Pak.” lanjut Nando, memberikan informasi kepada Zaidan.
Zaidan mengangguk, “Okay, siapa saja yang ikut?” tanya Zaidan.
“Hanya kita berdua,” jawab Nando.
“Baiklah,” Zaidan memutuskan untuk memasuki ruangannya, sebelum berangkat dia memilih untuk memeriksa beberapa dokumen penting.
20 menit terlewati. Sekarang Nando berdiri di depan meja Zaidan, sambil memegang sebuah tablet. Mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan kunjungan pada perusahaan cabang.
Di dalam mobil, mereka hanya membahas tentang pekerjaan. Hingga tak terasa mereka telah sampai di tempat tujuan. Setelah mereka keluar dari mobil, mereka langsung disambut oleh Branch Manager dan beberapa staf lainnya. Mereka langsung diarahkan ke ruang rapat, tempat dimana pertemuan akan dilakukan.
Ini adalah kunjungan pertama secara langsung yang dilakukan oleh Zaidan ke perusahaan cabang. Biasanya dia hanya menyuruh Manager Operasional. Namun, kali ini dia memutuskan untuk turun tangan langsung. Dia banyak memberi arahan dan bimbingan kepada tim di perusahaan cabang.
Tiga jam mereka habiskan di ruang rapat, akhirnya mereka selesai dengan diskusi dan juga arahan.
“Terima kasih, Pak. Saya tidak menyangka Anda mau meluangkan waktu untuk kunjungan ini," ucap sang Manager dengan senang. Meski tadi dia sempat gugup karena Zaidan yang turun langsung dalam rapat kali ini.
“Sama-sama, saya senang bisa berkunjung langsung ke sini," balas Zaidan sopan.
Mereka mengantar Zaidan dan Nando hingga ke depan. Setelah itu, Zaidan dan Nando pamit pulang. Dalam perjalanan pulang ke perusahaan, Zaidan sibuk menatap rabletnya. Dia kembali memeriksa informasi penting dari beberapa perusahaan yang akan dia kunjungi lagi nantinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/354281626-288-k481121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Batavia✓
RomantikSetiap manusia memiliki takdirnya masing-masing. Pertemuan, perpisahan, semua itu tidak lepas dari yang namanya takdir. Di bawah langit yang cerah di Kota Tua, seorang pria tidak sengaja melihat seorang gadis yang masuk ke dalam frame kameranya. Ses...