BAB V

1.5K 138 31
                                    

Kaiser dinyatakan pulih secara fisik juga mental, kecuali ingatannya yang belum pulih. Namun ia tidak khawatir karena Yoichi lah yang akan membantu Kaiser untuk semuanya. Meski pun mereka masih diam satu sama lain di dalam rumah, Kaiser tahu bahwa Yoichi lah yang terbaik.

Tak disangka rumah Kaiser seluas ini, bak kehidupan raja di film yang sering ia tonton.

"Kamu orang kaya ya, Kak Yoichi?" Tanya Kaiser begitu polos.

"Ini rumah dibangun oleh Kak Noel, kakak kamu yang berambut putih itu. Rumah ini dibangun untuk kamu."

"Untuk aku? Berarti si uban itu orang kaya ya?"

Pria itu mendudukkan tubuhnya di atas sofa yang empuk, menikmati betapa indahnya hidup ini. Namun Kaiser masih merasa Dejavu dengan rumah mewah ini.

Dokter mengatakan bahwa dirinya amnesia. Apa mungkin ingatannya akan kembali jika terus mengulik setiap sudut dalam rumah ini.

Belum lagi cincin perak yang melingkar di jari manisnya. Yoichi terkadang tidak memakai cincin serasi ini.

"Astaga.. apa yang ada di benakku? Rasanya begitu mengganjal." Kaiser mencoba untuk berfikir jernih.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Kaiser. Ia pun membuka pintunya dan melihat banyak sekali orang yang berkunjung.

Aiku, Shidou, Itoshi Bersaudara, Bachira, hampir semua sahabatnya datang untuk berkunjung.

"Wahh, lo botak separuh ya, Kai." Ucap Aiku menggoda Kaiser

"Diem lo anak setan gua gebuk lo lama-lama." Kaiser reflek mengeluarkan perkataan kotornya membuat semua orang terdiam.

Yoichi mempersilahkan teman-teman Kaiser untuk masuk. Karena mereka sudah janjian untuk datang Yoichi juga sudah mempersiapkan hidangan untuk mereka semua.

Lebih suka kalau ada tamu rombongan janjian dulu biar Yoichi tidak kuwalahan menghidangkan camilan.

Temu kangen bersama teman-teman lainnya membuat suasana rumah menjadi berwarna. Berbulan-bulan Yoichi dan Kaiser berada di runah sakit sampai rumah mereka tergeletak kosong. Untung saja dibantu oleh pembantu rumah tangga milik Noel.

"Aku dengar Shidou dan Sae bertunangan ya? Kapan rencana kalian menikah?" Yoichi bertanya.

"Sebenarnya kita ingin menikah secepat mungkin. Karena Sae bulan depan ada praktek khusus kedokteran jadi ditunda sampai bulan februari." Jawab Shidou dengan mantab. Tak lupa menggandeng tangan Sae.

"Kita baru beberapa bulan pacaran malah diajak tunangan sama dia, Yoichi. Benar-benar tidak sabaran." Sae menggelengkan kepalanya.

"Memangnya kenapa? Kalau aku suka kenapa harus mengulur waktu untuk menikahimu, benar kan?"

"Iya iya, kamu benar, Ryusei."

Sifat Shidou tidak berubah dari awal mereka bertemu. Masih saja mengejar sesosok Sae yang sudah menolak berpacaran dengan Shidou. Namanya jodoh tidak akan ada yang tahu.

Dirasa sudah hampir dua jam mereka bertamu akhirnya memutuskan untuk pulanh. Kaiser butuh istirahat untuk pemulihan.

Perlahan, Yoichi menggandeng tangan Kaiser untuk menuju kamar mereka. Sudah sejauh ini bersama-sama, ya.

"Kamu istriku kan?" Kaiser mendadak bertanya kepada Yoichi.

"Aku kan sudah bilang bahwa aku bukan istrimu. Aku hanya pendamping hidupmu sampai waktu terpisah nanti."

"Kalau kamu bukan istriku, kenapa kita tinggal satu rumah? Siapa namamu?"

"Isagi, Yoichi Isagi."

"Isagi.."

[ 𝐁𝐋 𝐊𝐀𝐈𝐒𝐄𝐑 𝐗 𝐈𝐒𝐀𝐆𝐈 ] Detik IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang