BAB II

1.8K 153 15
                                    

Di kemudian hari ketika pagi, Kaiser menjalankan aktivitas yang sama seperti kemarin. Baju kerja tertata rapi, sepatu sudah disiapkan, sarapan tinggal di makan. Sekali terpintas di kepala Kaiser, apakah Yoichi tidak lelah merasakan semua ini?

"Selamat pagi, Mihya."

"Selamat pagi."

Yoichi menuangkan segelas kopi hangat untuk menemani sarapan milik Kaiser. Mereka berdua menyantap sarapan juga dengan diam, tidak ada topic sama sekali. Perasaan begitu awkward.

Setelah sarapan, Kaiser dijemput oleh Alexis, asisten kesayangannya.

"Selamat pagi, Yoi-chan. Hari ini masak apa?"

"Eh, Alexie! Hari ini aku masak sederhana saja. Hanya nasi goreng dan telur mata sapi."

"Kau sangat beruntung memiliki Yoichi, Michael. Semoga aku dapat istri seperti dia."

Kaiser menatap Alexis risih, bisa-bisanya barudak satu ini dekat dengan Yoichi. Lagi-lagi Alexis mengucap bahwa Yoichi adalah seorang istri. Sudah tujuh bulan lamanya Yoichi dan Kaiser bersama tetapi dia merasa bingung dengan status mereka sesungguhnya.

"Aku berangkat bekerja dulu, Yoichi." Kaiser kini berada di depan pas Yoichi.

"Hati-hati ya bekerjanya. Kalau hendak makan diluar kabari aku segera." Yoichi membenarkan dasi Kaiser yang kurang rapi.

"Tentu saja. Aku berangkat!"

Naluri yang begitu kuat di pagi hari. Kaiser mengecup pelan kening Yoichi membuat empunya tersipu maly. Alexis pun ikut kaget melihat aksi Kaiser yang begitu tiba-tiba pun ikut tersenyum. Segera, mereka berdua menuju tempat kerja untuk masa depan perusahaan.

"Mihya.."

Yoichi teringat sesuatu. Bekal makan siang milik Kaiser ketinggalan. Dia berlari ke arah dapur untuk mengecek apakah bekalnya sudah di bawa? Ternyata belum.

Karena sedikit bosan berada di rumah, akhirnya Yoichi pun ingin jalan-jalan sebentar dan sekalian memberikan bekal makan siang untuk Kaiser. Wajahnya tidak bisa terus memancarkan rona merah pipinya. Ini sungguh malu dilihat oleh Alexis pagi ini.

"Baiklah! Pasti bisa kesana dengan cepat? Let's go!"

Dengan set baju seadanya, Yoichi berangkat menuju kantor Kaiser. Tidak lupa mengunci rumah dan berpamitan dengan pak satpam. Sebenarnya Yoichi bisa saja meminta bantuan satpam, namun sayang sekali Yoichi ingin refreshing.

Di kantor Kaiser, dia baru ingat bahwa bekal makanannya ketinggalan di rumah. Alexis yang melihat Kaiser yang panik pun segera bertanya.

"Michael, kau kenapa?"

"Bekal buatan Yoichi ketinggalan. Semalam aku berunding dengan dia masalah camilan sore. Sialan!"

"Akan aku ambilkan saja kalau begitu. Mungkin kita bisa berbagi camilannya."

"Gak mau!"

"Oke oke, bercanda."

"Aku akan menelfon Yoichi dulu. Aku takut dia keluar rumah hari ini."

[ 𝐁𝐋 𝐊𝐀𝐈𝐒𝐄𝐑 𝐗 𝐈𝐒𝐀𝐆𝐈 ] Detik IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang