BAB VI

1.5K 122 20
                                    

Chris Prince, Sepupu jauh Kaiser begitu terkejut mendengar kabar bahwa Kaiser mengalami kecelakaan maut yang kedua kalinya. Bahkan rela terbang dari London menuju Tokyo untuk melihat kondisi Kaiser.

Kaiser tidak mengalami cedera dengan serius. Namun bisa membuat ingatan Kaiser pulih dengan perlahan.

Chris sangat menyayangi Kaiser seperti adik kandungnya. Dia mengelus surai pirang milik Kaiser yang masih istirahat dalam tidur siangnya.

Manik biru itu terbuka dan melirik ke arah Chris yang sudah berada di sampingnya.

"Kakak? Kapan sampai di jepang.. aduh-" Kaiser hendak bangun namun ditahan oleh Chris.

"Aku sampai di sini semalam dan baru bisa menjengukmu setelah urusan selesai. Bagaimana kondisimu, Michael?"

"Yoichi membantu masa pemulihanku, tentu saja aku merasa begitu baik."

"Aku senang jika Yoichi membantumu. Hubungan kalian nampak membaik jika aku lihat." Chris menyunggingkan senyumannya. "Aku menyuruh Yoichi pulang untuk istirahat. Dia terlihat begitu kusam."

"Itu karena dia terus berada disini. Pada hal aku sudah menyuruhnya untuk pulang."

Benar juga. Posisi sekarang ini Kaiser tidak memiliki siapa-siapa atau kerabat dekat. Semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Bahkan selingkuhannya dulu pun sudah dipenjarakan karena kasus narkoba dan korupsi.

Hanya Yoichi yang bisa menemani dirinya. Anak itu masuk ke ruangan Kaiser dengan sebungkus kotak makan siang.

Begitu terkejut melihat Chris Prince disini. Mereka pun segera mengobrol dan memberikan informasi tentang kesehatan Kaiser. Mulai dari awal siuman hingga detik ini.

Yoichi begitu membanggakan Kaiser bisa berjuang melawan masa kritisnya. Dirasa sudah terlalu lama berbincang, Chris memutuskan untuk kembali. Kaiser juga butuh istirahat

Kini hanya ada mereka berdua saja. Kaiser menatap Yoichi dengan sendu. Suasana menjadi sangat canggung.

"Kamu masih di sini?

Tanya Kaiser dengan pelan, takut melukai Yoichi -sekali lagi.

"Terus aku harus kemana kalau tidak di sini?"

"Aku sudah baik-baik saja. Pulanglah! Kamu pasti lelah-"

"Aku tidak pernah lelah menjagamu, Mihya."

Suasana hening seketika. Setelah apa yang telah Kaiser perbuat, Yoichi masih memperlakukan dia dengan lembut. Kaiser sangat malu, bahkan untuk menatap mata Yoichi rasanya tidak sanggup.

Bagaimana ada malaikat tak bersayap seperti dia?

Kedua manik mereka bertemu, Kaiser merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk agar bisa melihat wajah Yochi yang cantik.

Kaiser berdiri tegak tepat di hadapan Yoichi yang terduduk di kursi kayu rumah sakit. Kemudian, Kaiser duduk di lantai depan Yoichi, dan bersujud. Yoichi yang tidak mau diperlakukan seperti 'Tuhan' pun berusaha menghentikan aksi Kaiser.

"M-michael, jangan begitu. Aku mohon hentikan.."

"Jangan hukum aku seperti ini, Yoichi. Jika kau memang membenciku, tolong jangan berbuat baik kepadaku." Kaiser masih memeluk kaki Yoichi dengan erat. "Sungguh sakit kau memperlakukan aku seperti itu."

"Aku tidak... Aku tidak membuatmu merasa sakit, Michael. Aku hanya membantumu."

Yoichi kembali duduk di kursinya setelah kakinya tidak bisa melepas pelukam erat dari Kaiser.

"Kita sudah bercerai kan, Yoichi? Lalu kenapa kamu masih datang kemari hanya untuk membantuku? Kenapa?"

Kaiser sudah tidak bisa membendung air matanya lagi. Jika pernikahan mereka sudah berakhir, bukankah dirinya tidak pantas mendapatkan perlakuan baik dari Yoichi.

Tangan Kaiser terus memukul dadanya yang terasa sesak. Sesak karena menangis, sesak juga karena sakit. Yoichi yang rapuh pun ikut menangis. Dirinya pun tidak mengerti kenapa dia terus membantu Kaiser.

Yang ada di pikiran Yoichi adalah dia tetap mencintai Kaiser. Mereka berdua menangis bersama-sama di dalam ruangan. Yoichi membantu Kaiser untuk duduk di tempat yang semula. Bagaimanapun juga, Kaiser baru sembuh.

"Surat perceraiannya belum aku tanda tangani. Juga tidak pernah sampai di rumah bibi." Ucap Yoichi dengan pelan sambil mengusap pipi Kaiser.

"Yoichi..."

"Iya, Michael?"

Kaiser menarik tangan Yoichi agar mendekat ke arahnya. Setelah itu, Kaiser mengangkat tubuh Yoichi agar keduanya berbaring di atas ranjang rumah sakit.

Mereka merasakan kehangatan dalam selimut, berbagi bantal juga ranjang. Tak ada hentinya Kaiser mencium kening Yoichi juga tangan lembutnya membuat Yoichi tersipu malu.

"Setelah aku sembuh, menikahlah denganku, Yoichi..."

"Kita kan sudah menikah-"

"Kita memperbarui pernikahan kita. Aku ingin memulai semuanya dari awal. Aku mencintaimu, Yoichi."

Yoichi terdiam. Ia bingung ingin membalas bagaimana perlakuan Kaiser yang begitu lembut kepadanya. Hati Yoichi tidak bisa berbohong, perlahan membenamkan wajahnya di dada bidang milik Kaiser sesekali menghirup aromanya yang wangi.

Setelah sekian lama kesabaran Yoichi atas perilaku Kaiser, akhirnya Kaiser bisa mencintai Yoichi sepenuhnya.

Kaiser mengangkat dagu sang istri, mendekatkan wajahnya kemudian mrncium pelan bibir ranum Yoichi. Rasanya manis! Apa karena Yoichi yang selalu menjaga pola makannya ya?

"Hehe.. ada apa dengan ekspresimu itu, Mihya?" Yoichi tertawa melihat Kaiser yang seperti mencicipi Saliva milik Yoichi.

"Sepertinya aku pernah merasakannya. Ini bukan ciuman pertama kita kan?"

"Aku rasa ini ciuman kedua kita."

"Rasanya manis. Aku menyukainya."

Kaiser menidurkan Yoichi di ranjang dan kini tubuhnya berada di atas Yoichi.  Wajah mereka berdua berdekatan.

"Mihya.. Kamu baru saja sembuh..." Lirih Yoichi.

Kaiser tidak mengubris apa yang dikatakan oleh Yoichi. Dia langsung mencumbu pelan bibir kecilnya, memberikan sensasi yang belum pernah Yoichi rasakan.

Setelah sekian lama, Yoichi bisa merasakan rasa cinta yang diberikan oleh Kaiser. Mereka terus berciuman tidak lupa saling bertukar saliva. Lidah Kaiser melesap dengan bebas mengabsen setiap gigi juga dinding mulut Yoichi.

Bibir Yoichi mendesah pelan. Meski pun baru sembuh tangan Kaiser tidak tinggal diam. Tangannya mengelus dada rata milik istrinya kemudian turun ke arah paha membuat Yoichi tersentak. Ini masih di rumah sakit.

"Ngh~~ Mihya.."

"Maaf. Aku benar-benar ingin menyentuhmu."

"Kita masih di rumah sakit. Kamu juga baru sembuh."

Terasa punggungnya sudah berdenyut ngilu, Kaiser kembali membaringkan tubuhnya di samping Yoichi. Memelui pria mungil itu dengan erat.

Aku mencintaimu, Yoichi. Ijinkan aku untuk mendampingimu sekali lagi





─────────
HAI KAWANAN TIREX!!!
Maaf yaa Tirex bener-bener late update. Karena hari sabtu dan minggu Thor diajak pergi ke event cosplay di luar kota
Jadi Thor kecapean 🥺🥺 semoga Kawanan Tirex masih tetep setia baca cerita milik Thor yahh 💋💋

[ 𝐁𝐋 𝐊𝐀𝐈𝐒𝐄𝐑 𝐗 𝐈𝐒𝐀𝐆𝐈 ] Detik IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang