Sore itu dorm digegerkan dengan kabar kalo Wonbin hilang. Hapenya sengaja ditinggal, mungkin menghindari posisinya diketahui lewat sistem lacak lokasi. Dari sisa barang yang ada, kemungkinan besar Wonbin cuma kabur tanpa persiapan alias gak bawa apa-apa.
"Diluar dingin, Wonbin hyung keluar pake jaket gak ya?" Anton gak bisa nutupin rasa cemasnya sedikit pun.
Mereka belum ada ngasih tau siapapun, baik manajer maupun pihak agensi. Sekarang mereka lagi duduk melingkar dengan lilin menyala ditengah-tengah, mati lampu.
"Wonbin takut gelap, kira-kira dia lagi dimana ya sekarang?" ujar Sohee sedih.
Shotaro yang ada disamping Sohee, ngusap punggung anak itu. "Wonbin itu cerdas, pasti dia pergi ke tempat yang aman, yang bisa lindungin dia"
Belum selesai ngehibur Sohee, bahu Shotaro tiba-tiba berat sebelah. Sungchan nemplok disana.
"Gue juga takut gelap hyung" Sungchan makin mengeratkan pelukannya.
Kelakuan Sungchan bikin Anton gerah, "hyung, udah gue bilang jangan mainin hati orang. Lo gak ngerti ya?"
Anton kasian ngeliat Shotaro, Sungchan seakan-akan baru liat Shotaro saat Wonbin lagi gak ada. Hyung-nya itu terkesan egois, dia seolah gak mau kehilangan keduanya.
"Gue gak ada maksud buat mainin perasaan orang, Anton" Sungchan ngebenerin posisi duduknya, "lagian, gue sama Taro hyung udah sepakat buat adek-kakak an doang kok. Begitupun nantinya gue ke Wonbin, gue akan sayangin dia kaya adek gue sendiri"
"Gue tau bakalan awalnya bakalan susah, tapi demi mimpi dan persahabatan kita ya kenapa enggak?" Lanjut Sungchan.
Shotaro mengangguk bangga, "nah gitu dong, itu baru namanya adek gue"
Sungchan mendengus dan kembali menopangkan dagunya di bahu Shotaro, dibalas tepukan singkat dikepalanya.
Eunseok yang sejak tadi cuma diem dipojokan itu mengedarkan pandangannya, "kalo lagi kumpul gini, biasanya Wonbin gelendotan kesana-kesini. Baru beberapa jam dia gak ada, gue udah kangen aja sama dia"
"Seok, rasa lo ke Wonbin itu cuma kagum doang kan? Lo salah mengartikan perasaan lo sendiri. Lo cuma terprovokasi karena alpha yang lain suka juga ke dia kan? Lo cuma gak mau kalah kan?"
"Gue... Gue rasa... iya? Gue gak bisa bedain mana cinta mana kagum. Semuanya asing. Gue baru pertama kalinya ngerasain ini" Eunseok megang dadanya sendiri.
"Gue khawatir sama Wonbin, di luaran sana apa dia baik-baik aja?"
Gak ada yang bisa jawab pertanyaan Eunseok. Seunghan masih syok, dia abis nelpon beberapa temen dan tetangganya Wonbin, nanyain apa dia ada disana atau enggak. Tapi semuanya jawab enggak, sekarang Seunghan bingung harus cari Wonbin ke mana.
"Kita gak bisa diem aja disini hyung, kita harus cari Wonbin sebelum besok. Kita harus bisa bawa pulang Wonbin" - Sohee.
"Iya, tapi kita harus cari kemana, Sohee? Gak mungkin kan kita keluar tanpa ada tujuan? Nanti yang ada kita cuma buang-buang waktu sama tenaga doang" - Shotaro.
"Hyung, kalian temenan udah dari jaman sekolah dulu kan? Lo tau gak kira-kira tempat pelarian Wonbin hyung itu dimana?" - Anton.
Seunghan ngacak rambutnya frustasi, "gak tau! Waktu sekolah, kita gak deket-deket banget. Dia gak pernah cerita apa-apa ke gue, dulu kita cuma temen say hi doang"
"Ini salah gue, kalo aja gue gak marah-marah kemarin-"
"Berenti nyalain diri sendiri, Sohee. Kita juga minta maaf karena udah sempet lupain kalian ya?" Sungchan ngusap kepala Sohee melewati pundak Shotaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE AND ONLY || WONBIN!SUB✓
Fiksi PenggemarWonbin tuh gak ngerti, kenapa para member memperlakukannya secara istimewa setelah mereka menjalani test abo-verse. "Please guys, don't take it too seriously. Ini cuma tes biasa yang hasilnya bisa berubah kapan aja, GUE BUKAN OMEGA BENERAN WOY!" Sta...