02. Dinasti Vadyaksa

510 37 0
                                    

Pantulan dari sebuah cermin yang mengarah pada wajah cantik bersamaan dengan senyum bangga nampak tertera.

"Lihatlah cermin saja iri melihat kecantikan mu yang luar biasa itu,"

Seseorang dengan tangan kekar yang sengaja dikaitkan di pinggang ramping si cantik, begitu serasi dalam kejapan netra.

"Yang mulia tak perlu memujiku begitu," sangkal Lee Renjun, seorang omega yang baru saja dipersunting oleh panglima Vadyaksa karena alpha itu dianggap berhasil membangun ekonomi dinasti Hadria yang sempat berhambur.

Lee Jeno, putra kedua Narendra Vadyaksa yang menjabat sekaligus sebagai panglima besar Vadyaksa.

Bagai singa hutan yang sering mendapat julukan sebagai tameng pamungkas Vadyaksa, masyarakat sering beropini bahwa lelaki itu lebih pantas mendapatkan tahta sang Narendra ketimbang kakaknya.

"Apa yang harus menjadi kewajiban ku karena sudah menjelma sebagai belahan jiwa tameng pamungkas Vadyaksa sekarang?"

Si cantik yang sekarang sedang bergulat berdua dengan suaminya, nampak bahagia, memuja wajah tampan itu berulang kali.

"Kau sekarang sudah tak menjadi teman nakal ku lagi, melainkan calon permaisuri Vadyaksa yang akan datang sayang,"

Jeno dan Renjun, dulunya merupakan teman kecil yang kenal sejak pelatihan ilmu politik kebangsawanan.

Hubungan mereka tak jauh dari sahabat setia, hingga hadiah dari paduka Hadria diberikan, yaitu petuah agar panglima Vadyaksa mau menerima hadiah besar berupa anak omega dari petinggi Hadria sebagai bentuk rasa terima kasih dari Hadria untuk Vadyaksa.

Mereka baik-baik saja dengan pernikahan nya, kedua pihak juga saling mengenal, terlebih mereka berhubungan baik sebelumnya.

Bagi Lee Jeno itu tak buruk, ketika nama Renjun bersatu dengan marganya dan beralih menjadi istrinya.

"Kau jauh lebih manis setelah menjadi suamiku Jeno-ya,"

Si cantik tersebut mengalungkan lengannya pada leher si tampan, mengecup bibir seseorang yang jauh lebih tinggi darinya.

Rasanya hangat dan perasaan ini jauh lebih membahagiakan bagi Renjun.

"Apa kau tau Renjun-ah, perasaan yang dulu tersimpan untukmu hanya sebagai teman, kini sudah berganti dengan cinta,"

"Aku mencintai mu, Lee Renjun,"

Jeno memapah tubuh istrinya, melepas semua pakaian yang Renjun kenakan, menggendong tubuh yang bagi Jeno adalah sebuah permata mudah hancur.

Membawa pada sebuah ceruk kolam didalam kamar mereka, mengusapkan beberapa daun mawar yang sengaja di sediakan untuk mereka berdua tepat pada perpotongan leher si cantik.

"Umhh yang muliahh,"

Satu dencatan berhasil lolos keluar dari mulut berhias merah si cantik ketika suaminya berhasil menyesap kuat leher tersebut hingga meninggalkan jejak merah.

"Mari kita satukan cinta kita bersama malam ini, Lee Renjun,"

.

.

Kabar tentang gencatan senjata yang dilakukan oleh Sultan timur untuk memberikan ancaman kepada Nathurda semakin jelas.

Sudah hampir ratusan prajurit yang mati, akibat serangan serbuan gelap yang dilakukan dinasti Sultan diluar perbatasan.

"Yang mulia, jika kita tak segera mengambil tindakan, satu persatu prajurit akan habis,"

Cergas sang panglima Moon Taeil, berusaha menagih tindakan yang seharusnya sang paduka berikan untuk mencegah kekalahan.

𝚈𝚘𝚞𝚛 𝙷𝚒𝚐𝚑𝚗𝚎𝚜𝚝 | 𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang