06. Perayaan Vadyaksa

406 28 0
                                    

Jaemin termenung duduk di antara taman Istana Swadarma, sebuah rumah singgah yang biasanya dipakai oleh tamu kerajaan dari negara lain yang singgah di Dinasti Vadyaksa.

Omega tersebut termenung, membayangkan sambil tersenyum bagaimana sikap sang pangeran malam tadi yang seolah membekas dalam angannya.

Pertemuan yang tanpa sengaja terjadi, memikat hati si cantik seperti haus melihat perwujudan sempurna dari si bungsu Vadyaksa tersebut.

Benar, Jaemin sudah berhasil dibuat gila oleh seorang Lee Jeno.

"Apa aku benar berhasil mendapatkan marga dari seorang Lee Jeno,"

Jemari lentik itu terus bergerak mengusap bunga teratai yang tertutup oleh bayangan air, jelaganya teduh sambil tersenyum.

Betapa indahnya angan Jaemin kala itu.

Bagai orang asing yang datang sendirian tanpa serbuan pengawalan, ibarat Jaemin masih separuh diterima dan separuh tidak kedatangannya di Vadyaksa.

Rumor Vadyaksa mengatakan, bahwa susah bagi seorang anak petinggi jika harus meminang omega lain yang memiliki perbedaan keyakinan.

Sejarah bahkan sudah tau jika bangsa Nathurda adalah pemuja Dewi bulan, sedangkan menurut kepercayaan Vadyaksa Dewi Bulan dianggap tak ada dan hanya dianggap sebagai pembantu dari dewa Matahari.

Dalam kitab Andharbawa Vadyaksa, sosok Dewi bulan bisa digambarkan sebagai bentuk perwujudan dari dewa Matahari, jadi jika pemuja dewa Matahari, menikah dengan dewi Bulan itu seperti menyatukan dirinya sendiri.

.

TOKKK...

TOKKK...

"Yang mulia manis, ini saya Yeri, apa saya boleh bergabung duduk dengan anda?"

Lamunan Jaemin yang memang sedang termenung dikamar terkejut, ketika sahabat yang ia bawa dari Nathurda datang.

Sebenarnya Jaemin melarang Yeri untuk ikut mengejar cintanya ke Vadyaksa, tapi sang sahabat justru bersikeras dengan alasan yang Jaemin tak suka.

"Ayolah Na, aku sudah berjanji untuk mengabdi seumur hidupku dengan mu, aku bisa dosa jika aku melanggar ucapan itu,"

Jaemin benci ketika Yeri menganggap dirinya adalah dayang Jaemin, menurut Jaemin, Yeri itu ibarat saudara perempuan yang Jaemin sayang.

"Tumben sekali kau sudah mau mencium aroma bunga sepagi ini?" celetuk Jaemin menanggapi sahabatnya.

"Ada berita yang lebih penting dari itu," mata Yeri seperti antusias memberitahukan ini kepada sahabatnya.

"Benarkah? Apa berita ini akan membuatku terkejut?" jawab Jaemin sambil menggeleng-geleng lucu.

"Aigo lucunya, begini dua hari kedepan ada sebuah hari besar yang sering dirayakan oleh umat Vadyaksa untuk memuja dewa Matahari setiap gerhana matahari berjalan,"

Jaemin memekik kaget, ia semakin melihat wajah Yeri, ingin tau maksud yang lebih dalam mengenai hal itu.

"Terus?"

"Biasanya dalam perayaan itu akan ada pesta tari besar yang diadakan guna untuk menghibur anggota keluarga Nalendra, kau kan sangat lihai menari Jaemin-ie jadi cobalah ikut, katanya akan sangat spesial jika ada salah satu dari tamu dinasti lain yang mau hadir serta dalam perayaan tersebut,"

Ucapan Yeri benar, jika saja Jaemin bisa menari dihadapan panglima nantinya dengan busana megah, itu bisa semakin memikat panglima terhadap nya.

"Apa kau berusaha memintaku menari agar bisa menarik perhatian pangeran?" goda Jaemin sambil mencubit pipi sahabatnya.

𝚈𝚘𝚞𝚛 𝙷𝚒𝚐𝚑𝚗𝚎𝚜𝚝 | 𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang