'• Mimpi buruk tentang masa lalu

233 25 3
                                    

"Tidak! Jangan tinggalkan aku.. kumohon..."

Teriak seorang gadis yang terduduk sambil menangis terisak-isak didepan seorang lelaki.

"Berhentilah.. Kau menjijikan untuk dilihat.. Sudah cukup, aku tidak mau menjalin hubungan lagi bersama kotoran sepertimu"

Setelah lelaki itu berbicara, ia berjalan membelakangi si gadis dan mulai memudar dengan perlahan. Meninggalkan sang gadis dengan kegelapan yang menyelimutinya.

"Tolong.. Maafkan aku.. Aku tidak bermaksud.."

Air mata terus terjatuh dari mata sembab sang gadis, pipinya sudah basah bahkan matanya sudah merah dan perih.

Huft... Kesepian, mengerikan, menyakitkan. Itu tiga hal yang sang gadis itu rasakan ditempat gelap ini.. Tapi...

Memangnya siapa dia?

•́~-⁠'ᗒ

"Akh! Sakit woy! Kau ini kenapa sih?"

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, baka"

Ren memasang wajah kesal sambil terus mengelus kepalanya yang sebelumnya dipukul oleh Rin, saudara kembaranya.

"Memangnya aku ini kenapa sampai kau pukul seperti itu?"

Rin tidak langsung menjawab, tapi mendesah pelan sambil mengelus bekas pukulannya dikepala Ren.

"Kau tadi berteriak sambil menangis, kau itu mengigau atau bagaimana?"

Ren memiringkan kepalanya "Hah? Mengigau? Aku tadi mengigau? Iyakah?"

"Dasar bloon, lebih baik kau mandi sana. Kita ada ujian sekolah nanti, jangan lupakan apa yang tadi malam kau baca juga"

"Aku duluan? Biasanya kau duluan yang mandi?!"

"Diamlah dasar kerbau, aku sudah mandi daritadi"

Rin hanya menghela nafas panjang, kemudian dia pergi kelantai bawah a.k.a ruang makan.

Ren yang masih kesal pun terdiam, merenungkan mimpinya yang aneh. Mimpi tentang kehidupan sebelumnya, kata-kata itu, kata-kata menyakitkan yang ia dapatkan dari mantan pacarnya.

"Aneh, kenapa harus memimpikan itu. Menyebalkan"

•́~-⁠'ᗒ

Waktunya ujian, mereka berdua sekarang berada dikelas mereka, dan tentu saja sedang mengerjakan ujian itu. Ya... Banyak orang menganggap kalau kedua kembar Itoshi ini pasti akan sangat mudah untuk mengerjakan ujian tersebut, mengingat kakak sulung mereka adalah sang jenius muda, Itoshi Sae.

Tapi dengan jeniusnya saudara mereka, belum tentu mereka juga dapat sejenius Sae. Kalau jenius sepertinya, mungkin sekarang mereka tidak duduk dibangku sekolah Jepang ini.

Lupakan itu...

Ren sekarang lumayan kesusahan untuk mengerjakan ujiannya, dia berkali-kali mengganti jawabannya karena keraguan dan bahkan tidak jarang ia menanyakan maksud dari soal itu kepada Rin yang duduk disampingnya.

"Oy, Rin. Nomor 23 itu maksudnya apaan?" Ucap Ren sambil berbisik kepada Rin, tapi sepertinya Rin sudah muak sekarang.

"Diamlah dasar bodoh, makannya sudah kubilang untuk belajar, bukan malah tidur"

"Aku sudah belajar! Hanya saja belum mencapai materi akhir...."

Saat Rin mendengarnya, ia memutar matanya dan menghiraukan adiknya tersebut. Membuat si adik kesal karena sudah "dikacangi" oleh kakaknya.

("Emo sialan... Walau mukanya imut tapi kelakuannya amit-amit... Tidak salah sih, lagian dia adalah 'Itoshi Rin'")

Ren akhirnya terpaksa mengerjakannya dengan asal-asalan tanpa memperdulikan benar atau salahnya. (Ini hanya untuk soal yang rumit, walau menurut nya soal yang rumit itu hampir semuanya)

《Harsh Reality》Blue Lock X OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang